Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

Kondisi Pesawat Rusak Parah

EVAKUASI PESAWAT: Tim dari MAF saat mengevakuasi bangkai pesawat tipe Kodiak-100 milik Mission Aviation Fellowship (MAF) dari Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (20/5). (FOTO: Robert/Cepos)

Bangkai Pesawat Kodiak-100 Milik MAF Dievakuasi

SENTANI-Pesawat jenis Kodiak milik operator Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani Selasa (15/5), lalu berhasil dievakuasi oleh tim khusus dari pihak MAF, Rabu (20/5).

Pesawat yang dipiloti Joyce Lin saat diangkat dari dasar Danau Sentani, kondisinya rusak parah. 

Perwakilan KNKT Wilayah Papua, Norbertus Tunyanan, mengatakan,  pesawat dengan nomor registrasi PK-MEC yang mengalami kecelakaan tragis  di Danau Sentani  itu mengalami kerusakan yang sangat parah dihampir semua bagian badan pesawat. 

Dengan kondisi tersebut, praktis pesawat itu tidak mungkin lagi perbaiki untuk digunakan kembali. “Kerusakan ini kalau istilah dipenerbangan itu total loss, artinya sudah tidak bisa diperbaiki,” kata Norbertus Tunyanan kepada Cenderawasih Pos di sela-sela proses evakuasi bangkai pesawat di Danau Sentani, Rabu (20/5).

Nobertus menyebutkan kerusakan pesawat tersebut sangat parah sehingga beberapa bagian pesawat terpisah bahkan ada juga yang sudah hancur berkeping keping.”Kita bisa lihat, propiler tidak ada. Ring kanan tidak ada, ring kiri juga cuma bagian dalam saja,” jelasnya.

Dia mengatakan, penyidikan terhadap penyebab jatuhnya pesawat ini sudah dimulai sejak pesawat itu jatuh. Dimana, pihaknya terus mengumpul semua data kemudian dikirim ke KNKT pusat. Setidaknya  butuh waktu satu bulan untuk mengumpulkan data data sebelum sampai pada laporan awal. 

RUSAK PARAH: Kondisi pesawat Kodiak-100 milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang rusak parah pasca mengalami kecelakaan di Danau Sentani, Selasa (15/5) lalu.  ( FOTO; Robert/Cepos)

“Nanti sekitar enam bulan sampai satu tahun hasil akhir bisa keluar,” tandasnya.

Baca Juga :  Polda Papua Petakan Ancaman Pilkada Serentak

Dari pantauan Cenderawasih Pos, bagian depan badan pesawat tampak hancur. Bahkan mesin pesawat hampir terpisah dari badan pesawat. 

Sejumlah komponen pesawat itu juga sudah berantakan dan bahkan ada juga beberapa bagian  pesawat yang sudah hilang akibat hancur pada saat kejadian. 

Pesawat ini selanjutnya dibawa ke KNKT dan masih  dalam pengawasan mereka sampai penyidikan selesai baru diserahkan ke pihak MAF.  

Sebelum dipindahkan dari danau, beberapa bagian pesawat seperti bagian ekor dan sayap kiri dan beberapa komponen lainya dicopot untuk memudahkan tim memindahkan bangkai pesawat melalui jalan darat.

Proses evakuasi ini dimulai sekira pukul 07.00 WIT  di titik lokasi jatuhnya pesawat di sekitar danau Sentani tepatnya di Kampung Yoboi dan Putali, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura. 

Tim yang turun mengevakuasi bangkai pesawat tersebut seluruhnya merupakan kru MAF. Sejumlah anggota Polairud Polres Jayapura  bersiaga  di sekitar lokasi selama proses evakuasi berlangsung.

“Mereka turun sendiri dan tidak ada bantuan dari basarnas,” ujar Renold salah satu warga setempat yang turut menyaksikan proses evakuasi bangkai pesawat saat ditemui Ceposonline di lokasi kejadian, Rabu (20/5).

Menurutnya, butuh waktu sekira enam jam bagi petugas untuk bisa memindahkan pesawat tersebut dari lokasi bangkai pesawat itu berada. Selanjutnya, bangkai  pesawat tersebut ditarik dengan menggunakan satu speedboat ke pelabuhan Komba Sentani untuk selanjutnya dibawa ke hanggar MAF. 

Baca Juga :  Setuju Berdialog, OPM Ajukan Syarat ke Pemerintah

Evakuasi bangkai pesawat MAF ini menjadi tontonan warga. Untuk memindahkan pesawat tersebut dari Danau Sentani, dilakukan dengan cara manual.

Awalnya empat orang penyelam dari MAF melakukan penyelaman secara bergantian untuk mengikat badan pesawat dengan rantai dan tali khusus.   Agar badan pesawat  naik kepermukaan, mereka kemudian  memasukan ban dalam mobil, di dalam badan  pesawat kemudian memompanya di dalam air.

“Banyak sekali ban dalam yang dimasukkan di dalam pesawat, di bagian ekor pesawat. Kemudian mereka memompanya di dalam air dan ekor pesawat naik kepermukaan,” ungkap salah satu annggota polisi yang enggan namanya dikorankan. 

Selanjutnya, ketika sebagian badan pesawat ini naik kepermukaan,  petugas mengikat sejumlah drum kosong untuk membantu menahan pesawat agar tidak kembali tenggelam.

Seorang pejabat polda Papua, AKP S. Hutabarat yang turut mengawal proses evakuasi pesawat itu mengatakan, teknik yang diterapkan oleh tim dalam melakukan evakuasi pesawat itu menerapkan standar internasional.  “Ini teknik berstandar internasional,” ujarnya singkat.

Dia menambahkan, pihaknya dilibatkan hanya untuk mengamankan lokasi selama evakuasi berlangsung. Sedangkan yang bekerja langsung untuk mengevakuasi pesawat itu semuanya dari kru MAF.

“Kita menerima surat untuk mengawal selama evakuasi, selebihnya untuk kegiatan evakuasi ini mereka sendiri,” tambahnya. (roy/nat)

EVAKUASI PESAWAT: Tim dari MAF saat mengevakuasi bangkai pesawat tipe Kodiak-100 milik Mission Aviation Fellowship (MAF) dari Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (20/5). (FOTO: Robert/Cepos)

Bangkai Pesawat Kodiak-100 Milik MAF Dievakuasi

SENTANI-Pesawat jenis Kodiak milik operator Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani Selasa (15/5), lalu berhasil dievakuasi oleh tim khusus dari pihak MAF, Rabu (20/5).

Pesawat yang dipiloti Joyce Lin saat diangkat dari dasar Danau Sentani, kondisinya rusak parah. 

Perwakilan KNKT Wilayah Papua, Norbertus Tunyanan, mengatakan,  pesawat dengan nomor registrasi PK-MEC yang mengalami kecelakaan tragis  di Danau Sentani  itu mengalami kerusakan yang sangat parah dihampir semua bagian badan pesawat. 

Dengan kondisi tersebut, praktis pesawat itu tidak mungkin lagi perbaiki untuk digunakan kembali. “Kerusakan ini kalau istilah dipenerbangan itu total loss, artinya sudah tidak bisa diperbaiki,” kata Norbertus Tunyanan kepada Cenderawasih Pos di sela-sela proses evakuasi bangkai pesawat di Danau Sentani, Rabu (20/5).

Nobertus menyebutkan kerusakan pesawat tersebut sangat parah sehingga beberapa bagian pesawat terpisah bahkan ada juga yang sudah hancur berkeping keping.”Kita bisa lihat, propiler tidak ada. Ring kanan tidak ada, ring kiri juga cuma bagian dalam saja,” jelasnya.

Dia mengatakan, penyidikan terhadap penyebab jatuhnya pesawat ini sudah dimulai sejak pesawat itu jatuh. Dimana, pihaknya terus mengumpul semua data kemudian dikirim ke KNKT pusat. Setidaknya  butuh waktu satu bulan untuk mengumpulkan data data sebelum sampai pada laporan awal. 

RUSAK PARAH: Kondisi pesawat Kodiak-100 milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang rusak parah pasca mengalami kecelakaan di Danau Sentani, Selasa (15/5) lalu.  ( FOTO; Robert/Cepos)

“Nanti sekitar enam bulan sampai satu tahun hasil akhir bisa keluar,” tandasnya.

Baca Juga :  Polda Papua Petakan Ancaman Pilkada Serentak

Dari pantauan Cenderawasih Pos, bagian depan badan pesawat tampak hancur. Bahkan mesin pesawat hampir terpisah dari badan pesawat. 

Sejumlah komponen pesawat itu juga sudah berantakan dan bahkan ada juga beberapa bagian  pesawat yang sudah hilang akibat hancur pada saat kejadian. 

Pesawat ini selanjutnya dibawa ke KNKT dan masih  dalam pengawasan mereka sampai penyidikan selesai baru diserahkan ke pihak MAF.  

Sebelum dipindahkan dari danau, beberapa bagian pesawat seperti bagian ekor dan sayap kiri dan beberapa komponen lainya dicopot untuk memudahkan tim memindahkan bangkai pesawat melalui jalan darat.

Proses evakuasi ini dimulai sekira pukul 07.00 WIT  di titik lokasi jatuhnya pesawat di sekitar danau Sentani tepatnya di Kampung Yoboi dan Putali, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura. 

Tim yang turun mengevakuasi bangkai pesawat tersebut seluruhnya merupakan kru MAF. Sejumlah anggota Polairud Polres Jayapura  bersiaga  di sekitar lokasi selama proses evakuasi berlangsung.

“Mereka turun sendiri dan tidak ada bantuan dari basarnas,” ujar Renold salah satu warga setempat yang turut menyaksikan proses evakuasi bangkai pesawat saat ditemui Ceposonline di lokasi kejadian, Rabu (20/5).

Menurutnya, butuh waktu sekira enam jam bagi petugas untuk bisa memindahkan pesawat tersebut dari lokasi bangkai pesawat itu berada. Selanjutnya, bangkai  pesawat tersebut ditarik dengan menggunakan satu speedboat ke pelabuhan Komba Sentani untuk selanjutnya dibawa ke hanggar MAF. 

Baca Juga :  Tak Ada Demo, Baracuda dan Water Canon Disigakan

Evakuasi bangkai pesawat MAF ini menjadi tontonan warga. Untuk memindahkan pesawat tersebut dari Danau Sentani, dilakukan dengan cara manual.

Awalnya empat orang penyelam dari MAF melakukan penyelaman secara bergantian untuk mengikat badan pesawat dengan rantai dan tali khusus.   Agar badan pesawat  naik kepermukaan, mereka kemudian  memasukan ban dalam mobil, di dalam badan  pesawat kemudian memompanya di dalam air.

“Banyak sekali ban dalam yang dimasukkan di dalam pesawat, di bagian ekor pesawat. Kemudian mereka memompanya di dalam air dan ekor pesawat naik kepermukaan,” ungkap salah satu annggota polisi yang enggan namanya dikorankan. 

Selanjutnya, ketika sebagian badan pesawat ini naik kepermukaan,  petugas mengikat sejumlah drum kosong untuk membantu menahan pesawat agar tidak kembali tenggelam.

Seorang pejabat polda Papua, AKP S. Hutabarat yang turut mengawal proses evakuasi pesawat itu mengatakan, teknik yang diterapkan oleh tim dalam melakukan evakuasi pesawat itu menerapkan standar internasional.  “Ini teknik berstandar internasional,” ujarnya singkat.

Dia menambahkan, pihaknya dilibatkan hanya untuk mengamankan lokasi selama evakuasi berlangsung. Sedangkan yang bekerja langsung untuk mengevakuasi pesawat itu semuanya dari kru MAF.

“Kita menerima surat untuk mengawal selama evakuasi, selebihnya untuk kegiatan evakuasi ini mereka sendiri,” tambahnya. (roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya