WAMENA-Seorang bayi dilaporkan tewas terbakar dalam musibah kebakaran yang menimpa puluhan rumah kios di Penggilingan Batu, Distrik Karubaga, Tolikara, Sabtu 919/2) siang.
Orang tua korban sempat berusaha menyelamatkan korban, namun api yang semakin membesar mengakibatkan korban tidak bisa diselamatkan.
Kapolres Tolikara, AKBP. Muh Jafar yang dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan adanya kebakaran puluhan rumah kios di Penggilingan Batu, Distrik Karubaga, Tolikara, Sabtu (19/2) siang. Selain kerugian material, dalam musibah kebakaran tersebut, seorang bayi menurut Muh Jafar, tidak sempat diselamatkan dari kobaran api hingga akhirnya tewas terbakar.
“Kebakaran itu terjadi siang sekira pukul 12:30 WIT yang menewaskan seorang bayi bernama Aslan dan puluhan rumah kios ludes terbakar rata tanah,” ungkap Kapolres Muh Jafar saat dihubungi Cenderawasih Pos via ponselnya, Minggu (20/2) kemarin.
Saat kejadian, personel Polres Tolikara menurutnya turun langsung ke lokasi kebakaran yang dipimpin Wakapolres AKP Dallon Togatorop. Saat itu, personel Polres Tolikara dibantu warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun api cepat membesar karena sebagian besar bangunan terbuat dari kayu.
Dari penyelidikan dan pemeriksaan saksi, menurut Kapolres Muh Jafar, api diduga bersumber dari salah satu rumah yang berada di samping bengkel.
“Kami sudah meminta keterangan saksi korban inisial As pemilik bengkel motor. Saksi mengaku pulang ke rumah untuk makan siang bersama keluarga dimana istrinya sedang memasak di dapur. Saksi kemudian melihat kedua anaknya mengantuk dan menidurkan keduanya,” bebernya
“Saaat menindurkan kedua anaknya, saksi mendengar ledakan dari samping bengkel dan tidak lama api menyala menyambar bengkel,” sambungnya.
Saksi menurut Kapolres empat menyelamatkan anak pertamanya dan kembali masuk ke rumah untuk menyelamatkan anak keduanya yang masih bayi. Namun sayangnya api sudah menyambar pintu rumah sehingga saksi panik dan tidak sempat menyelamatkan anaknya. Saksi bahkan terpaksa menyelamtkan diri dengan cara melompat ke jurang setinggi 20 meter di belakang rumahnya.
“Polres Tolikara masih mendalami kronologis kebakaran. Apakah akibat kompor atau hubungan arus pendek listrik atau lainnya. Kobaran api cepat meluas ke kiri kanan bagunan rumah kios karena bahan bagunan rata-rata menggunakan kayu dan tripleks yang mudah terbakar,” ujarnya.
Ditambahkan, saat ini Polres Tolikara masih melakukan penyelidikan dan pendataan pasca musibah kebakaran. “Kami belum bisa memastikan berapa kerugian materil dari kebakaran yang terjadi kemarin. Sementara untuk korban jiwa telah dilakukan evakuasi untuk dimakamkan keluarganya,” tutupnya. (jo/nat)