JAYAPURA – Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura mengimbau warga di wilayah perairan utara Biak mewaspadai tinggi pasang laut. Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Jayapura, Dian Lestari Rahanra mengatakan, dari pantauan Jumat (20/1) hingga Sabtu (21/1), tinggi pasang surut diprakirakan mencapai 1,8 meter. Namun setelah itu pada saat fenomena fase super new moon atau fase bulan baru pada 21 Januari, puncak ketinggian pasang surut bisa mencapai 1,9 meter.
“Tinggi gelombang mulai hari ini sudah mulai menunjukan peningkatan di perairan utara Biak. Dari hasil pantauan memang ketinggian gelombang ini sudah mencapai 1,5 meter sampai 2 meter,” terangnya.
Menurutnya, jika ketinggian pasang surut sudah mencapai 1,9 meter dapat diartiknya sudah cukup signifikan ketinggianya atau masuk kategori sedang, namun kembali lagi ke kondisi topografinya, apalagi wilayah yang sebelumnya ada histori kejadian banjir ROB, berati sudah bisa melakukan langkah antisipasi terhadap kondisi seperti ini.
Sementara itu, untuk ketinggian gelombang di wilayah perairan Kota Jayapura masih dalam kategori rendah menjelang fase super new moon atau bulan baru. Dari pantauan BMKG, tinggi gelombang untuk hari ini hingga besok pagi diprakirakan ada penurunan kategori tinggi gelombang menjadi rendah yakni mencapai 1,25 meter.
“Untuk ketinggian pasang surut maksimal di wilayah perairan Kota Jayapura sendiri hingga besok pagi diprakirakan mencapai 1,4 meter. Dapat dikatakan potensi banjir pesisir atau ROB masih tergolong kecil, karena ketinggian gelombang dalam kategori rendah sehingga berpengaruh ke pasang surutnya tidak terlalu signifikan,” ungkap Dian.
Kendati demikian, pada fenomena fase super new moon atau fase bulan baru diperikirakan akan mengakibatkan kenaikan tinggi gelombang mulai dari 1,5 meter hingga 2 meter. Hal ini yang perlu diwaspadai warga, khususnya warga yang wilayahnya punya histori mengalami banjir ROB.
Ia mencontohkan wilayah pantai Hamadi di Kota Jayapura yang sebelumnya pernah terjadi banjir ROB. Dari pantauan terakhir, kata dia, ketinggian permukaan air laut terlihat sudah cukup naik.
“Pasang surut puncaknya 1,4 meter kemarin sore, tapi dengan kondisi gelombang 1,2 meter saja itu sudah cukup naik, apalagi nanti jika dipengaruhi gelombang dan angin yang mendorong air laut ke daratan. Kondisi ini tak terjadi di semua wilayah pesisir sebab tergantung dari topografinya masing-masing. Di semua tempat pastinya berbeda-beda. Contohnya kalau wilayah yang tidak ada batasan dengan air laut seperti tanggul atau pemecah ombak akan lebih besar potensinya terjadi banjir ROB,” pungkasnya. (fia/wen)