Tuesday, April 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Keluarga Menunggu Kedatangan Jenazah Gabriella

Warganet Doakan Keselamatan Gerald Sokoy.

JAYAPURA-Sebagian orang mengutuk aksi penyerangan fasilitas publik hingga berujung gugurnya Nakes bernama Gabriella di Distrik Kiwirok pada Senin (13/9) lalu. Sebagian Nakes juga mengalami pelecehan seksual dari kejadian tersebut.

Hingga saat ini, jenazah Perawat 22 tahun itu belum juga dievakuasi dari Kiwirok ke Jayapura. Sementara pihak keluarga terutama kedua orang tua korban tak sabar segera melihat jenazah putrinya.

Di kediaman Gabriella yang berlokasi di Jalan Belut 3, Kelurahan Waena, Distrik Heram. Sore hari pasca mendengar kematian Gabriella, keluarga rutin melakukan ibadah penguatan.

Di mata keluarga, Gabriella sosok yang baik. Menjadi anak rumahan, yang semasa kuliahnya menghabiskan waktu di kampus, gereja dan rumah.“Kami merasa hancur dan kehilangan, apalagi mereka ini hanya dua bersaudara,” ucap Aslan Paman dari Gabriella.

Ia berharap, jenazah Gabriella secepatnya dievakuasi dari Kiwirok ke Jayapura. Keluarga ingin melihat kondisi jenazah, apakah dia meninggal akibat dianaiya atau karena terjatuh di jurang.

Di lain sisi, keberadaan Gerald Sokoy atau biasa disapa dengan Paman Rio Nakes yang hilang saat penyerangan di Distrik Kiwirok Senin (13/9) lalu belum diketahui. Warganetpun ramai ramai mendoakan keselamatan Paman Rio, mereka berharap Paman Rio segera ditemukan.

Di beranda Facebooknya, Emond Karuway memposting gambar Gerald Rio sembari menulis caption “Kitong sama-sama orang Asli Papua. Kalau memang sudah tidak perlu tenaga Kesehatan di sana kasih tau baik, supaya dong bisa pulang ke keluarga di Sentani sini.”Bukan kam mo kejar dan siksa seperti begitu Sio” tulis Emond.

Baca Juga :  Theo: Semua Korban Tewas Terkena Tembakan, Dugaan Pelanggaran HAM Menguat

Postingan Emond dibanjiri komentar warganet. Seorang warganet mengomentari postingan tersebut dengan menulis “sa pu kaka Rio dengan mention menangis, Tuhan lindungi selalu” tulis Alda Sokoy.

Dibalas lagi komentar warganet lainnya “Semua yang ada di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang harus ikut cari mereka” tulis Eluay Daniel.

Sementara warganet lainnya menulis “Harus ada jaminan keamanan dan keselamatan bagi tenaga kerja yang ada di daerah terisolir, entah Nakes, guru dsb. Jika tidak, tarik saja semua dari sana kalau sudah seperti ini. Memang semua dibuat punya alasan, tapi jangan bertindak seperti tidak punya hati Nurani” tulis Andris J J Korano.

Di beranda facebook Sokoi Ika, ia menulis “Om Rio dengan mention menangis, Tuhan Yesus  tolong Om Rio” tulisnya.

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak menyampaikan, untuk Nakes yang hilang atas nama Geral Sokoi sampai sekarang belum diketemukan dan belum diketahui keberadaannya. Personil masih mencari informasi terkait keberadaan Geral Sokoi. “Sedang kami cari, kita berharap dia masih hidup,” ucap Danrem.

Sementara jenazah Gabriella belum dievakuasi dari Kiwirok ke Jayapura, sedang menunggu informasi berikutnya. “Jenazah Gabriella nantinya dievakuasi ke Jayapura bersamaan pengunsi pendatang yang ada di daerah tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  Pembatasan Aktivitas Bisa Lebih Diperketat

Dikatakan Danrem, kelompok KST Lamek Taplo belum ada penonjolan. Kendati demikian, seluruh Personil TNI dan Polri yang berada di Kiwirok melaksanakan siaga perkuatan Koramil 1715-02/Kiwirok dan Pos Satgas Pamtas Yonif 403/WP.

Secara terpisah, Direktur Umum Polda Papua, Kombes Pol. Faizal Ramadhani menyampaikan, sebanyak 1 SSK anggota Polri sudah digeser ke Distrik Kiwirok sejak, Jumat (17/9) kemarin. “Anggota ke Distrik Kiwirok jalan kaki dari Oksibil, tidak ada pesawat yang berani ke Kiwirok. Sehingga alternatifnya pasukan jalan kaki,” jelas Dirkrimum saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Lanjut Faizal, setiba di Distrik Kiwirok. Anggota akan melakukan koordinasi, melihat situasi setempat dengan melakukan pengamanan dan penegakan hukum terhadap kelompok ini. Menurut Faizal, anggota KKB Lamok Taplo masih berada di sekitar Kiwirok.  “Belum diketahui pelaku penyerangan apakah KKB atau KNPB, kecuali sudah tertangkap baru diketahui,” kata Faizal.

Sekedar diketahui, pada Senin (13/9) terjadi pengerusakan fasilitas publik dan penyerangan terhadap Nakes di Kiwirok. Sebagian Nakes mengalami luka luka dalam penyerangan tersebut, 1 meninggal dunia bernama Gabriella, Sokoi yang belum ditemukan hingga saat ini.

Sementara 9 Nakes lainnya sudah dievakuasi ke Jayapura menggunakan Helikopter milik TNI AU pada Jumat (17/9). Para Nakes tersebut sedang mendapatkan penangan Medis akibat luka yang dialami. (fia/nat)

Warganet Doakan Keselamatan Gerald Sokoy.

JAYAPURA-Sebagian orang mengutuk aksi penyerangan fasilitas publik hingga berujung gugurnya Nakes bernama Gabriella di Distrik Kiwirok pada Senin (13/9) lalu. Sebagian Nakes juga mengalami pelecehan seksual dari kejadian tersebut.

Hingga saat ini, jenazah Perawat 22 tahun itu belum juga dievakuasi dari Kiwirok ke Jayapura. Sementara pihak keluarga terutama kedua orang tua korban tak sabar segera melihat jenazah putrinya.

Di kediaman Gabriella yang berlokasi di Jalan Belut 3, Kelurahan Waena, Distrik Heram. Sore hari pasca mendengar kematian Gabriella, keluarga rutin melakukan ibadah penguatan.

Di mata keluarga, Gabriella sosok yang baik. Menjadi anak rumahan, yang semasa kuliahnya menghabiskan waktu di kampus, gereja dan rumah.“Kami merasa hancur dan kehilangan, apalagi mereka ini hanya dua bersaudara,” ucap Aslan Paman dari Gabriella.

Ia berharap, jenazah Gabriella secepatnya dievakuasi dari Kiwirok ke Jayapura. Keluarga ingin melihat kondisi jenazah, apakah dia meninggal akibat dianaiya atau karena terjatuh di jurang.

Di lain sisi, keberadaan Gerald Sokoy atau biasa disapa dengan Paman Rio Nakes yang hilang saat penyerangan di Distrik Kiwirok Senin (13/9) lalu belum diketahui. Warganetpun ramai ramai mendoakan keselamatan Paman Rio, mereka berharap Paman Rio segera ditemukan.

Di beranda Facebooknya, Emond Karuway memposting gambar Gerald Rio sembari menulis caption “Kitong sama-sama orang Asli Papua. Kalau memang sudah tidak perlu tenaga Kesehatan di sana kasih tau baik, supaya dong bisa pulang ke keluarga di Sentani sini.”Bukan kam mo kejar dan siksa seperti begitu Sio” tulis Emond.

Baca Juga :  Kadin Papua Dilibatkan Dalam Forum Bisnis di PNG

Postingan Emond dibanjiri komentar warganet. Seorang warganet mengomentari postingan tersebut dengan menulis “sa pu kaka Rio dengan mention menangis, Tuhan lindungi selalu” tulis Alda Sokoy.

Dibalas lagi komentar warganet lainnya “Semua yang ada di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang harus ikut cari mereka” tulis Eluay Daniel.

Sementara warganet lainnya menulis “Harus ada jaminan keamanan dan keselamatan bagi tenaga kerja yang ada di daerah terisolir, entah Nakes, guru dsb. Jika tidak, tarik saja semua dari sana kalau sudah seperti ini. Memang semua dibuat punya alasan, tapi jangan bertindak seperti tidak punya hati Nurani” tulis Andris J J Korano.

Di beranda facebook Sokoi Ika, ia menulis “Om Rio dengan mention menangis, Tuhan Yesus  tolong Om Rio” tulisnya.

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak menyampaikan, untuk Nakes yang hilang atas nama Geral Sokoi sampai sekarang belum diketemukan dan belum diketahui keberadaannya. Personil masih mencari informasi terkait keberadaan Geral Sokoi. “Sedang kami cari, kita berharap dia masih hidup,” ucap Danrem.

Sementara jenazah Gabriella belum dievakuasi dari Kiwirok ke Jayapura, sedang menunggu informasi berikutnya. “Jenazah Gabriella nantinya dievakuasi ke Jayapura bersamaan pengunsi pendatang yang ada di daerah tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  Tewas Tertembak, Dogiyai Ricuh

Dikatakan Danrem, kelompok KST Lamek Taplo belum ada penonjolan. Kendati demikian, seluruh Personil TNI dan Polri yang berada di Kiwirok melaksanakan siaga perkuatan Koramil 1715-02/Kiwirok dan Pos Satgas Pamtas Yonif 403/WP.

Secara terpisah, Direktur Umum Polda Papua, Kombes Pol. Faizal Ramadhani menyampaikan, sebanyak 1 SSK anggota Polri sudah digeser ke Distrik Kiwirok sejak, Jumat (17/9) kemarin. “Anggota ke Distrik Kiwirok jalan kaki dari Oksibil, tidak ada pesawat yang berani ke Kiwirok. Sehingga alternatifnya pasukan jalan kaki,” jelas Dirkrimum saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Lanjut Faizal, setiba di Distrik Kiwirok. Anggota akan melakukan koordinasi, melihat situasi setempat dengan melakukan pengamanan dan penegakan hukum terhadap kelompok ini. Menurut Faizal, anggota KKB Lamok Taplo masih berada di sekitar Kiwirok.  “Belum diketahui pelaku penyerangan apakah KKB atau KNPB, kecuali sudah tertangkap baru diketahui,” kata Faizal.

Sekedar diketahui, pada Senin (13/9) terjadi pengerusakan fasilitas publik dan penyerangan terhadap Nakes di Kiwirok. Sebagian Nakes mengalami luka luka dalam penyerangan tersebut, 1 meninggal dunia bernama Gabriella, Sokoi yang belum ditemukan hingga saat ini.

Sementara 9 Nakes lainnya sudah dievakuasi ke Jayapura menggunakan Helikopter milik TNI AU pada Jumat (17/9). Para Nakes tersebut sedang mendapatkan penangan Medis akibat luka yang dialami. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya