Thursday, December 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Aktivitas Masyarakat Dibatas Sampai Pukul 24.00 WIT

JAYAPURA-Terkait dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Jayapura, Pemkot Jayapura terpaksa kembali melakukan pembatasan aktivitas masyarakat.

Berdasarkan rapat evaluasi penanganan Covid-19 yang dipimpin Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si., didampingi ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo, SH., MH., dan Forkopimda Kota Jayapura, Jumat (19/8), diputuskan dilakukan pembatasan aktivitas masyarakat.

Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si., menyebutkan untuk aktivitas masyarakat di Kota Jayapura akan dilakukan mulai pukul 06.00 hingga 24.00 WIT.

Selain pembatasan waktu beraktivitas, Pemkot Jayapura menurut Frans Pekey juga membatasi jumlah warga yang mengikuti kegiatan baik itu ibadah maupun kegiatan lainnya. “Kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, termasuk ibadah hanya diperbolehkan sebanyak 75 persen dari daya tampung,” bebernya.

Untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah, Frans Pekey menyebutkan ada dua metode pembelajaran yang digunakan yaitu tatap muka 100 persen dan online. “Sekolah yang tidak terpapar Covid-19 tetap melakukan pembelajaran secara offline atau tatap muka 100 persen, sedangkan sekolah yang terpapar kasus Covid-19, disesuaikan dengan surat edaran menteri pendidikan yakni hanya rombongan belajar terpapar saja yang ditutup dan belajar secara online, sedangkan rombongan sekolah yang lain tetap belajar tatap muka,” tambahnya.

Baca Juga :  Untuk Kerangka Tim sudah Mulai Terlihat

“Untuk pelaku perjalanan baik keluar maupun masuk ke Papua tetap mengikuti regulasi nasional,” sambungnya.

Terkait dengan meningkatnya kasus Covid-19, Wali Kota Frans Pekey meminta Satgas Covid Kota Jayapura untuk kembali bekerja secara masiv sesuai9 bidangnya.

“Jadi Satgas ini kerjanya mengikuti tren kasus. Kalau beberaa bulan kemarin tren kasus menurun sehingga kegiatan soaialisasi kurang berjalan, namun dengan melihat kondisi yang ada diharapkan lebih masiv lagi,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, Frans Pekey terus mendorong warga untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Secara terpisah, Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo, SH., MH., mengajak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 agar segera melakukan vaksinasi. Sebab menurutnya hanya dengan vaksinasi, maka persoalan ini bisa diatasi.

Baca Juga :  14 Penumpang Km Ciremai Reaktif Covid-19

“Kami mengajak semua masyarakat Kota Jayapura agar melakukan vaksinasi, sehingga jumlah pasien yang terpapar saat ini tidak bertambah lagi,” pintanya.

Abisai Rollo juga mengharapkan di setiap pintu masuk baik jalur laut maupun udara untuk lebih diperketatkan lagi pengawasannya. Sehingga setiap masyarakat yang masuk maupun keluar dari Kota Jayapura tidak dengan kondisi terpapar Covid-19.

Sementara itu, Kadinkes Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari menyebutkan saat ini sudah ada 160 warga yang terpapar Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 orang mendapat perawatan di rumah sakit dan sisanya melakukan isolasi mandiri. “Warga yang terpapar ini sebagian besar belum melakukan vaksinasi,” tutupnya. (rel/nat)

JAYAPURA-Terkait dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Jayapura, Pemkot Jayapura terpaksa kembali melakukan pembatasan aktivitas masyarakat.

Berdasarkan rapat evaluasi penanganan Covid-19 yang dipimpin Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si., didampingi ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo, SH., MH., dan Forkopimda Kota Jayapura, Jumat (19/8), diputuskan dilakukan pembatasan aktivitas masyarakat.

Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si., menyebutkan untuk aktivitas masyarakat di Kota Jayapura akan dilakukan mulai pukul 06.00 hingga 24.00 WIT.

Selain pembatasan waktu beraktivitas, Pemkot Jayapura menurut Frans Pekey juga membatasi jumlah warga yang mengikuti kegiatan baik itu ibadah maupun kegiatan lainnya. “Kegiatan yang mengumpulkan banyak orang, termasuk ibadah hanya diperbolehkan sebanyak 75 persen dari daya tampung,” bebernya.

Untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah, Frans Pekey menyebutkan ada dua metode pembelajaran yang digunakan yaitu tatap muka 100 persen dan online. “Sekolah yang tidak terpapar Covid-19 tetap melakukan pembelajaran secara offline atau tatap muka 100 persen, sedangkan sekolah yang terpapar kasus Covid-19, disesuaikan dengan surat edaran menteri pendidikan yakni hanya rombongan belajar terpapar saja yang ditutup dan belajar secara online, sedangkan rombongan sekolah yang lain tetap belajar tatap muka,” tambahnya.

Baca Juga :  Temuan Kasus Covid-19 Mulai Menurun

“Untuk pelaku perjalanan baik keluar maupun masuk ke Papua tetap mengikuti regulasi nasional,” sambungnya.

Terkait dengan meningkatnya kasus Covid-19, Wali Kota Frans Pekey meminta Satgas Covid Kota Jayapura untuk kembali bekerja secara masiv sesuai9 bidangnya.

“Jadi Satgas ini kerjanya mengikuti tren kasus. Kalau beberaa bulan kemarin tren kasus menurun sehingga kegiatan soaialisasi kurang berjalan, namun dengan melihat kondisi yang ada diharapkan lebih masiv lagi,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, Frans Pekey terus mendorong warga untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Secara terpisah, Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo, SH., MH., mengajak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 agar segera melakukan vaksinasi. Sebab menurutnya hanya dengan vaksinasi, maka persoalan ini bisa diatasi.

Baca Juga :  Gebyar Vaksin di Wardo, 576 Mendapatkan Suntikan Vaksin

“Kami mengajak semua masyarakat Kota Jayapura agar melakukan vaksinasi, sehingga jumlah pasien yang terpapar saat ini tidak bertambah lagi,” pintanya.

Abisai Rollo juga mengharapkan di setiap pintu masuk baik jalur laut maupun udara untuk lebih diperketatkan lagi pengawasannya. Sehingga setiap masyarakat yang masuk maupun keluar dari Kota Jayapura tidak dengan kondisi terpapar Covid-19.

Sementara itu, Kadinkes Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari menyebutkan saat ini sudah ada 160 warga yang terpapar Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 orang mendapat perawatan di rumah sakit dan sisanya melakukan isolasi mandiri. “Warga yang terpapar ini sebagian besar belum melakukan vaksinasi,” tutupnya. (rel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya