Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Pertikaian Antara Kelompok, Tiga Warga Terkena Panah

JAYAPURA-Tiga warga terluka saat pertikaian antara kelompok masyarakat di Kampung Nogolaid, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Rabu (18/8).

Adapun tiga warga tersebut yaitu Isen Tabuni (20) mengalami luka panah pada bagian pantat sebelah kiri, Dogeles Tabuni (30) luka panah pada dada bagian sebelah kiri atas dan Ebes Tabuni (19) luka panah pada paha bagian sebelah kiri.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyayangkan kejadian tersebut. Sebab kedua belah pihak yang bertikai merupakan suku yang saling bersaudara.

“Saat ini para korban sudah berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Kamal, Kamis (19/8).

Dijelaskan Kamal, pertikaian ini diduga akibat perselingkuhan yang terjadi pada 5 Juli 2021. Dimana permasalahan tersebut sebenarnya sudah diselesaikan secara adat dengan kedua belah pihak di Kampung Nogolaid dan masyarakat dari Distrik Wosak sudah membayar denda uang tunai kepada keluarga dari Distrik Iniye.

Namun lanjut Kamal, ada beberapa dari keluarga masyarakat Distrik Iniye dengan terus menerus mendatangi pihak keluarga dari Distrik Wosak dengan maksud meminta masalah ini diselesaikan atau mengungkit kembali masalah yang lama. 

Baca Juga :  Persipura Tolak Liga 1 Tanpa Degradasi

Buntutnya, pada Rabu (18/8) kemarin, datang beberapa sanak keluarga dari Distrik Iniye sambil membawa surat, namun pihak keluarga dari masyarakat Distrik Wosak tidak menerima dan marah sehingga terjadi adu mulut. Hal ini mengakibatkan masyarakat Distrik Wosak marah dan tanpa bicara banyak langsung melakukan atau melepaskan anak panah ke arah keluarga dari masyarakat Distrik Iniye, sehingga mengenai korban.

“Karena tidak terima, kemudian pihak keluarga berkumpul setelah itu bergerak ke Kampung Nogolaid Atas untuk melakukan perang,” jelas Kamal.

Situasi saat ini menurut Kamal sudah aman dan kondusif, kedua kelompok warga telah membubarkan diri.

Dari keterangan Kabid Humas, kronologis kejadian Rabu sekira pukul 13.00 WIT. Personel Polres Nduga memperoleh informasi dari masyarakat bahwa di Kampung Nogolaid Distrik Kenyam Kabupaten Nduga telah terjadi pertikaian antara masyarakat Distrik Wosak dan Distrik Iniye.

Mendapati informasi tersebut, Kapolres Nduga Kompol I Komang Budiartha bersama personel Polres Nduga langsung mendatangi TKP. Anggota sempat menghalau massa serta mengimbau massa untuk mundur dan membubarkan diri. Namun massa  dari kedua belah pihak masih bersikeras serta melepaskan anak panah ke arah personel. 

Baca Juga :  Orang yang Melakukan  Penolakan DOB, adalah Orang yang Gagal Fokus

Personel Polri yang mengamankan situasi kemudian memberikan tembakan peringatan ke udara, agar massa dari kedua belah pihak mundur. 

 Kapolres Nduga Kompol I Komang Budiartha memberikan pemahaman kepada massa dari masyarakat Distrik Wosak agar masalah jangan diselesaikan dengan jalan perang suku atau saudara. “Pertikaian tidak akan meyelesaikan masalah, namun akan menambah masalah baru,” pinta Kapolres.

Agar permasalahan ini tidak berlanjut, Kapolres meminta beberapa perwakilan dari masyarakat Distrik Wosak dan masyarakat Distrik Iniye untuk ke Polres Nduga guna menyelesaikan masalah ini, agar pertikaian ini tidak berlanjut yang dapat menimbulkan korban jiwa serta kerugian besar dari kedua belah pihak.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga Namia Gwijangge meminta massa supaya dalam menyelesaikan masalah tidak dengan cara kekerasan. Masalah ini harus diselesaikan dengan hukum Nasional di Kantor Polisi Polres Nduga. (fia/nat)

JAYAPURA-Tiga warga terluka saat pertikaian antara kelompok masyarakat di Kampung Nogolaid, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Rabu (18/8).

Adapun tiga warga tersebut yaitu Isen Tabuni (20) mengalami luka panah pada bagian pantat sebelah kiri, Dogeles Tabuni (30) luka panah pada dada bagian sebelah kiri atas dan Ebes Tabuni (19) luka panah pada paha bagian sebelah kiri.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyayangkan kejadian tersebut. Sebab kedua belah pihak yang bertikai merupakan suku yang saling bersaudara.

“Saat ini para korban sudah berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Kamal, Kamis (19/8).

Dijelaskan Kamal, pertikaian ini diduga akibat perselingkuhan yang terjadi pada 5 Juli 2021. Dimana permasalahan tersebut sebenarnya sudah diselesaikan secara adat dengan kedua belah pihak di Kampung Nogolaid dan masyarakat dari Distrik Wosak sudah membayar denda uang tunai kepada keluarga dari Distrik Iniye.

Namun lanjut Kamal, ada beberapa dari keluarga masyarakat Distrik Iniye dengan terus menerus mendatangi pihak keluarga dari Distrik Wosak dengan maksud meminta masalah ini diselesaikan atau mengungkit kembali masalah yang lama. 

Baca Juga :  Empat Wartawan Diintimidasi dan Dianiaya, Kapolres Minta Maaf

Buntutnya, pada Rabu (18/8) kemarin, datang beberapa sanak keluarga dari Distrik Iniye sambil membawa surat, namun pihak keluarga dari masyarakat Distrik Wosak tidak menerima dan marah sehingga terjadi adu mulut. Hal ini mengakibatkan masyarakat Distrik Wosak marah dan tanpa bicara banyak langsung melakukan atau melepaskan anak panah ke arah keluarga dari masyarakat Distrik Iniye, sehingga mengenai korban.

“Karena tidak terima, kemudian pihak keluarga berkumpul setelah itu bergerak ke Kampung Nogolaid Atas untuk melakukan perang,” jelas Kamal.

Situasi saat ini menurut Kamal sudah aman dan kondusif, kedua kelompok warga telah membubarkan diri.

Dari keterangan Kabid Humas, kronologis kejadian Rabu sekira pukul 13.00 WIT. Personel Polres Nduga memperoleh informasi dari masyarakat bahwa di Kampung Nogolaid Distrik Kenyam Kabupaten Nduga telah terjadi pertikaian antara masyarakat Distrik Wosak dan Distrik Iniye.

Mendapati informasi tersebut, Kapolres Nduga Kompol I Komang Budiartha bersama personel Polres Nduga langsung mendatangi TKP. Anggota sempat menghalau massa serta mengimbau massa untuk mundur dan membubarkan diri. Namun massa  dari kedua belah pihak masih bersikeras serta melepaskan anak panah ke arah personel. 

Baca Juga :  Empat Tahun Kepemimpinan Mario, Kampung Adat Adalah Kado Terindah

Personel Polri yang mengamankan situasi kemudian memberikan tembakan peringatan ke udara, agar massa dari kedua belah pihak mundur. 

 Kapolres Nduga Kompol I Komang Budiartha memberikan pemahaman kepada massa dari masyarakat Distrik Wosak agar masalah jangan diselesaikan dengan jalan perang suku atau saudara. “Pertikaian tidak akan meyelesaikan masalah, namun akan menambah masalah baru,” pinta Kapolres.

Agar permasalahan ini tidak berlanjut, Kapolres meminta beberapa perwakilan dari masyarakat Distrik Wosak dan masyarakat Distrik Iniye untuk ke Polres Nduga guna menyelesaikan masalah ini, agar pertikaian ini tidak berlanjut yang dapat menimbulkan korban jiwa serta kerugian besar dari kedua belah pihak.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga Namia Gwijangge meminta massa supaya dalam menyelesaikan masalah tidak dengan cara kekerasan. Masalah ini harus diselesaikan dengan hukum Nasional di Kantor Polisi Polres Nduga. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya