Saturday, March 15, 2025
24.7 C
Jayapura

Khofifah Gagas Asrama Mahasiswa Nusantara

PELUK HANGAT: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memeluk salah seorang Mama-mama Papua ketika melakukan kunjungan di Tolikara saat menjabat sebagai Mensos RI beberapa waktu yang lalu.  ( FOTO : Dok.Cepos)

GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah berkomunikasi dengan gubernur dan wakil gubernur Papua Barat mengenai insiden di asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Dalam komunikasi yang terhubung melalui saluran telepon itu, Khofifah menyebutkan bahwa gubernur Papua Barat ingin bersama-sama bertemu dengan mahasiswa Papua di Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengawali dengan permohonan maaf. Terutama jika ada pernyataan sensitif yang menyinggung warga Papua. ’’Saya ingin memastikan bahwa itu (insiden) personal. Sama sekali tidak mewakili warga Jawa Timur. Saya atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur mohon maaf jikalau ada pernyataan salah satu warga yang secara personal, spontan, mengucapkan sesuatu yang sensitif bagi warga Papua,’’ ujarnya kemarin (19/8).

Baca Juga :  Satgas ODC Bantah Isu Pencurian Senjata Oleh KKB

Dia juga menjamin bahwa Jawa Timur tetap kondusif. Khususnya kepada para mahasiswa Papua, Jawa Timur tetap aman untuk tempat belajar. ’’Kepada mahasiswa Papua, insya Allah aman. Dan tetap tenang bisa melanjutkan pendidikannya di seluruh perguruan tinggi di Jatim,’’ tuturnya.

Khofifah tidak ingin kejadian yang berpotensi memecah belah itu terulang. Karena itu, dia menggagas asrama mahasiswa Nusantara. Harapannya, Bhinneka Tunggal Ika diwujudkan dalam keseharian. ’’Saya mendiskusikan, mulai kemarin sebenarnya, untuk menyiapkan asrama mahasiswa Nusantara,’’ jelasnya.

Asrama tersebut nanti bisa menjadi tempat bagi mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk tinggal. ’’Tentu dengan meminta keikhlasan mahasiswa Jawa Timur sendiri,’’ tutur Khofifah.

Asrama mahasiswa Nusantara tersebut digagas lantaran beberapa perguruan tinggi negeri sudah menyiapkan asrama-asrama untuk tahun pertama perkuliahan. ’’Tentu ini baru gagasan saya. Tadi malam (Minggu malam) saya mulai sounding. Apel tadi pagi (kemarin, Red) juga sounding. Karena ini kan ada kaitannya dengan penggunaan APBD dan tentu ada kaitan dengan regulasi,’’ katanya.

Baca Juga :  Pj Bupati Sarmi Serahkan Materi KUA PPAS

Untuk itu, pihaknya berkomunikasi dengan tim yang akan menelaah seluruh penggunaan APBD masing-masing daerah. Termasuk Jawa Timur. Melalui asrama mahasiswa Nusantara tersebut, pihaknya berharap bisa menyiapkan fasilitas bagi seluruh mahasiswa dari luar Jawa. ’’Ini akan bisa menjadi bagian kebinekaan yang kita bangun dalam praktik kehidupan sehari-hari,’’ jelasnya. (puj/c19/oni/JPG)

PELUK HANGAT: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memeluk salah seorang Mama-mama Papua ketika melakukan kunjungan di Tolikara saat menjabat sebagai Mensos RI beberapa waktu yang lalu.  ( FOTO : Dok.Cepos)

GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah berkomunikasi dengan gubernur dan wakil gubernur Papua Barat mengenai insiden di asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Dalam komunikasi yang terhubung melalui saluran telepon itu, Khofifah menyebutkan bahwa gubernur Papua Barat ingin bersama-sama bertemu dengan mahasiswa Papua di Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengawali dengan permohonan maaf. Terutama jika ada pernyataan sensitif yang menyinggung warga Papua. ’’Saya ingin memastikan bahwa itu (insiden) personal. Sama sekali tidak mewakili warga Jawa Timur. Saya atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur mohon maaf jikalau ada pernyataan salah satu warga yang secara personal, spontan, mengucapkan sesuatu yang sensitif bagi warga Papua,’’ ujarnya kemarin (19/8).

Baca Juga :  Jelang Putusan RUU DOB, Polda Papua Siagakan 1.300 Personel

Dia juga menjamin bahwa Jawa Timur tetap kondusif. Khususnya kepada para mahasiswa Papua, Jawa Timur tetap aman untuk tempat belajar. ’’Kepada mahasiswa Papua, insya Allah aman. Dan tetap tenang bisa melanjutkan pendidikannya di seluruh perguruan tinggi di Jatim,’’ tuturnya.

Khofifah tidak ingin kejadian yang berpotensi memecah belah itu terulang. Karena itu, dia menggagas asrama mahasiswa Nusantara. Harapannya, Bhinneka Tunggal Ika diwujudkan dalam keseharian. ’’Saya mendiskusikan, mulai kemarin sebenarnya, untuk menyiapkan asrama mahasiswa Nusantara,’’ jelasnya.

Asrama tersebut nanti bisa menjadi tempat bagi mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk tinggal. ’’Tentu dengan meminta keikhlasan mahasiswa Jawa Timur sendiri,’’ tutur Khofifah.

Asrama mahasiswa Nusantara tersebut digagas lantaran beberapa perguruan tinggi negeri sudah menyiapkan asrama-asrama untuk tahun pertama perkuliahan. ’’Tentu ini baru gagasan saya. Tadi malam (Minggu malam) saya mulai sounding. Apel tadi pagi (kemarin, Red) juga sounding. Karena ini kan ada kaitannya dengan penggunaan APBD dan tentu ada kaitan dengan regulasi,’’ katanya.

Baca Juga :  ULMWP: Aneksasi Indonesia Terhadap Papua Barat Ilegal

Untuk itu, pihaknya berkomunikasi dengan tim yang akan menelaah seluruh penggunaan APBD masing-masing daerah. Termasuk Jawa Timur. Melalui asrama mahasiswa Nusantara tersebut, pihaknya berharap bisa menyiapkan fasilitas bagi seluruh mahasiswa dari luar Jawa. ’’Ini akan bisa menjadi bagian kebinekaan yang kita bangun dalam praktik kehidupan sehari-hari,’’ jelasnya. (puj/c19/oni/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya