Tuesday, April 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Belum Ada Temuan Menular Lewat Darah

SEPI: Seorang petugs Satpol PP ketika berjaga-jaga di Jl Soa Siu depan Kantor Gubernur Papua, Kamis (19/3) kemarin. Lokasi keramaian termasuk di jalan ini kini mulai ditertibkan, tak boleh lagi ada aktivitas ngumpul-ngumpul.  (FOTO: Gamel/Cepos )

JAYAPURA – Dekan Fakultas Kedokteran Uncen, dr Trajanus Yembise mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada hasil penelitian atau temuan yang menyebut jika virus Corona atau  Codiv 19 bisa ditularkan lewat darah. Yang sudah terjadi adalah dari percikan orang yang positif  menempel di bagian wajah yang kemudian masuk lewat mukosa mata, hidung dan mulut.

 “Hingga kini saya belum mendengar jika Covid 19 bisa menular lewat darah. Itu belum ada  karena hingga kini penularannya masih lewat droplets atau percikan atau tetesan dari mulut yang mengena pada mukosa mulut, hidung dan mata orang lain,” jelas Trajanus melalui ponselnya, Kamis (19/3).

 Lalu kalaupun akhirnya mengenai kulit di tangan sebaiknya bisa dicuci menggunakan air mengalir. “Jadi jika droplets  ini hanya mengena kulit di tangan saya pikir itu tak masalah tapi kalau dipakai bersentuhan dengan bagian wajah maka bisa masuk lewat mukosa tadi. Makanya  setiap kontak atau bekerja sebaiknya mencuci tangan, jangan langsung menyentuh wajah,” jelasnya. 

Baca Juga :  Kapolda: Papua Aman Namun Belum Kondusif

Selain itu virus ini dikatakan tidak menular lewat pori-pori kulit sehingga kalau terkena percikan di bagian selain wajah masih bisa dibilang aman selama langsung dicuci.  Dekan Fakultas Kedokteran Uncen ini juga menyarankan untuk bisa menjaga jarak sekitar 2 meter dengan  orang dalam pantauan (OPD) agar jika betul ada batuk, maka percikannya tidak mengenai lawan bicaranya. “Sedangkan jika sudah terduga atau pasien dalam pengawasan maka ia patut mengamankan diri dengan menggunakan kemudian diisolasi selama 14 hari,” bebernya.

 “Jika ia batuk, sesak nafas dan demam tinggi dan memiliki riwayat perjalanan yang terkonfirmasi dari virus corona maka wajib diisolasi selama 14 hari dan wajib pakai masker,” imbuhnya. 

Sementara Penanggungjawab Inveksi Menular Lewat Transfusi Darah, Sasmito A.PTD menjelaskan bahwa untuk saat ini stok darah di PMI terbilang aman. Meski untuk sementara tak melakukan pengumpulkan darah secara mobile namun para pendonor tetap mendatangi kantor PMI di Dok II untuk melakukan donor darah. 

Baca Juga :  Kabar Kedatangan Dewan HAM PBB Belum Terkonfirmasi

 “Untuk saat ini stok darah semua proses donor darah dilakukan di kantor ini (PMI) karena sejak tanggal 15 Maret kemarin hingga akhir bulan ini tak ada mobilisasi pengambilan darah di luar meski sebenarnya bulan ini schedulenya penuh kegiatan namun akhirnya ditiadakan,” jelas Sasmito. Sebelumnya PMI setiap hari melakukan penggalangan donor darah di luar lantr bahkan bisa sampai 3 kali kegiatan dalam sehari namun untuk saat ini dihentikan.

 “Dalam sehari bisa 30 kantong dan masyarakat juga tak panik atau tiba-tiba ada yang bertanya apakah bisa tertular lewat donor atau seperti apa. Belum ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu  dan aktifitas di tempat ini juga masih normal,” jelas Sasmito. Namun meski stok darah hingga kini masih aman ternyata untuk golongan darah A yang terbilang menipis. (ade/nat) 

SEPI: Seorang petugs Satpol PP ketika berjaga-jaga di Jl Soa Siu depan Kantor Gubernur Papua, Kamis (19/3) kemarin. Lokasi keramaian termasuk di jalan ini kini mulai ditertibkan, tak boleh lagi ada aktivitas ngumpul-ngumpul.  (FOTO: Gamel/Cepos )

JAYAPURA – Dekan Fakultas Kedokteran Uncen, dr Trajanus Yembise mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada hasil penelitian atau temuan yang menyebut jika virus Corona atau  Codiv 19 bisa ditularkan lewat darah. Yang sudah terjadi adalah dari percikan orang yang positif  menempel di bagian wajah yang kemudian masuk lewat mukosa mata, hidung dan mulut.

 “Hingga kini saya belum mendengar jika Covid 19 bisa menular lewat darah. Itu belum ada  karena hingga kini penularannya masih lewat droplets atau percikan atau tetesan dari mulut yang mengena pada mukosa mulut, hidung dan mata orang lain,” jelas Trajanus melalui ponselnya, Kamis (19/3).

 Lalu kalaupun akhirnya mengenai kulit di tangan sebaiknya bisa dicuci menggunakan air mengalir. “Jadi jika droplets  ini hanya mengena kulit di tangan saya pikir itu tak masalah tapi kalau dipakai bersentuhan dengan bagian wajah maka bisa masuk lewat mukosa tadi. Makanya  setiap kontak atau bekerja sebaiknya mencuci tangan, jangan langsung menyentuh wajah,” jelasnya. 

Baca Juga :  Kabar Kedatangan Dewan HAM PBB Belum Terkonfirmasi

Selain itu virus ini dikatakan tidak menular lewat pori-pori kulit sehingga kalau terkena percikan di bagian selain wajah masih bisa dibilang aman selama langsung dicuci.  Dekan Fakultas Kedokteran Uncen ini juga menyarankan untuk bisa menjaga jarak sekitar 2 meter dengan  orang dalam pantauan (OPD) agar jika betul ada batuk, maka percikannya tidak mengenai lawan bicaranya. “Sedangkan jika sudah terduga atau pasien dalam pengawasan maka ia patut mengamankan diri dengan menggunakan kemudian diisolasi selama 14 hari,” bebernya.

 “Jika ia batuk, sesak nafas dan demam tinggi dan memiliki riwayat perjalanan yang terkonfirmasi dari virus corona maka wajib diisolasi selama 14 hari dan wajib pakai masker,” imbuhnya. 

Sementara Penanggungjawab Inveksi Menular Lewat Transfusi Darah, Sasmito A.PTD menjelaskan bahwa untuk saat ini stok darah di PMI terbilang aman. Meski untuk sementara tak melakukan pengumpulkan darah secara mobile namun para pendonor tetap mendatangi kantor PMI di Dok II untuk melakukan donor darah. 

Baca Juga :  Kapolda: Papua Aman Namun Belum Kondusif

 “Untuk saat ini stok darah semua proses donor darah dilakukan di kantor ini (PMI) karena sejak tanggal 15 Maret kemarin hingga akhir bulan ini tak ada mobilisasi pengambilan darah di luar meski sebenarnya bulan ini schedulenya penuh kegiatan namun akhirnya ditiadakan,” jelas Sasmito. Sebelumnya PMI setiap hari melakukan penggalangan donor darah di luar lantr bahkan bisa sampai 3 kali kegiatan dalam sehari namun untuk saat ini dihentikan.

 “Dalam sehari bisa 30 kantong dan masyarakat juga tak panik atau tiba-tiba ada yang bertanya apakah bisa tertular lewat donor atau seperti apa. Belum ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu  dan aktifitas di tempat ini juga masih normal,” jelas Sasmito. Namun meski stok darah hingga kini masih aman ternyata untuk golongan darah A yang terbilang menipis. (ade/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya