“Usai sore ada lagi 198 warga pengungsi yang masuk ke Jayawijaya dari Yalimo dengan menggunakan mobil mitsubishi Strada 5 unit dan 4 buah truk yang langsung dibawah ke Polres Jayawijaya untuk didatakan sehingga total semuanya sudah mencapai 250 orang,”ungkapnya di Polres Jayawijaya Rabu (17/9)
Wakapolres menjelaskan untuk sementara pengungsi ini ditampung dan didata untuk sementara waktu, setelah selesai pendataan, pengungsi yang punya keluarga di Wamena bisa kembali kepada keluarganya, atau ke paguyubannya masing -masing.
“Kita berupaya untuk menfasilitasi dengan penampungan sementara, kalau ada pengungsi yang tak memiliki keluarga di Wamena, kita sudah siapkan tempat penampungan juga di masjid Polres Jayawijaya, namun kebanyakan semua pengungsi lebih memilih kepada keluarganya bahkan ada juga yang sudah berangkat ke makasar.”jelas Wakapolres
Kata Mantan Kasat Reskrim Polres Jayawijaya, dari pengungsi yang masuk ke Polres Jayawijaya ada yang langsung mendapatkan penanganan medis karena sakit serta juga menjadi korban penganiayaan, setelah mendapatkan perawatan barulah dijemput oleh keluarganya.
“Jadi yang kita lakukan kepada pengungsi yalimo, yakni pendataan, Pelayanan Kesehatan, pemberian dukungan makan dan minum, Trauma healing dan memfasilitasi agar pengungsi bisa bertemu keluarga atau paguyubannya di Kabupaten Jayawijaya,”bebernya.
Di tempat yang sama Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kabupaten Jayawijaya Yohanes Tuku, ST menyatakan, Pengungsi dari Kabupaten Yalimo yang berada di wilayah Kabupaten Jayawijaya 85 persen memiliki keluarga di Wamena, sementara yang tak memiliki keluarga di Wamena, pihaknya dari pengurus IKT berencana untuk menampung mereka di gedung tongkonan.