Thursday, April 18, 2024
29.7 C
Jayapura

Polisi Mensinyalir Pembunuhan Berencana

Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas

JAYAPURA- Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas mengatakan adanya dugaan keterlibatan orang dekat terkait tewasnya seorang guru bernama Rusli (56) yang mayatnya ditemukan membusuk di jalan Alternatif Perumnas IV ke Perum Graha Yotefa Perumnas I, Distrik Heram, Rabu (14/8) lalu.

“Ini tidak ada motif Curanmor. Menurut saya ini masuk dalam pembunuhan berencana dan dugaan kami ada indikasi keterlibatan orang dekat,” ucap Kapolres Gustav Urbinas kepada wartawan, Jumat (16/8).

Untuk membuktikan hal tersebut, anggota Satuan Reskrim Polres Jayapura Kota masih bekerja di lapangan mencari bukti-bukti lain. Mulai dari korban keluar rumah hingga ditemukan tewas di lokasi kejadian.

Menurut Kapolres, dari analisa sementara tewasnya Guru tersebut bukan spontanitas ataupun pelaku Curas pada umumnya. Sebab Kota Jayapura menurutnya aman.

Baca Juga :  Alat Berat Sisir Jalan Trans Papua Menuju Kali Wara

“Daerah Perumnas itu aman. Dugaan sementara kasus ini korban telah dieksekusi di tempat lain dan kita akan segera menemukan pelakunya, sekaligus mendalami keluarganya. Sebab ada hal-hal yang cukup janggal, dimana selama  korban menghilang namun tidak dicari  oleh keluargannya,” tuturnya.

Dalam olah TKP yang dilakukan, kemungkinan spontanitas orang  melukai yang bersangkutan itu kecil sekali. Bahkan, ada saksi-saksi yang melihat ada kendaraan yang stop di tempat kejadian saat  malam hari. Sehingga dimungkinkan, kejadiannya Minggu malam korban diletakkan  di TKP.

Kapolres juga menyebutkan tusukan benda tajam pada tubuh korban tidak arogan seperti pelaku Curas yang lain. Dimana tusukan benda tajam itu hanya satu titik saja menggunakan sejenis pisau atau badik.

Baca Juga :  Dugaan Kredit Fiktif, Rugikan Negara Rp 120 M

“Saya pikir ini bukan spontanitas layaknya pelaku Curas si jalan. Karena helm dan jam tangan masih ada pada korban, kemungkinan motornya masih disembunyikan,” ungkapnya.

Dalam kasus ini, pemeriksaan intensif kepada pihak keluarga. Sebanyak lima saksi  telah dimintai keterangan serta penyelidikan di lapangan. (fia/nat)

Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas

JAYAPURA- Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas mengatakan adanya dugaan keterlibatan orang dekat terkait tewasnya seorang guru bernama Rusli (56) yang mayatnya ditemukan membusuk di jalan Alternatif Perumnas IV ke Perum Graha Yotefa Perumnas I, Distrik Heram, Rabu (14/8) lalu.

“Ini tidak ada motif Curanmor. Menurut saya ini masuk dalam pembunuhan berencana dan dugaan kami ada indikasi keterlibatan orang dekat,” ucap Kapolres Gustav Urbinas kepada wartawan, Jumat (16/8).

Untuk membuktikan hal tersebut, anggota Satuan Reskrim Polres Jayapura Kota masih bekerja di lapangan mencari bukti-bukti lain. Mulai dari korban keluar rumah hingga ditemukan tewas di lokasi kejadian.

Menurut Kapolres, dari analisa sementara tewasnya Guru tersebut bukan spontanitas ataupun pelaku Curas pada umumnya. Sebab Kota Jayapura menurutnya aman.

Baca Juga :  Tak Terbukti Langgar Pasal Makar

“Daerah Perumnas itu aman. Dugaan sementara kasus ini korban telah dieksekusi di tempat lain dan kita akan segera menemukan pelakunya, sekaligus mendalami keluarganya. Sebab ada hal-hal yang cukup janggal, dimana selama  korban menghilang namun tidak dicari  oleh keluargannya,” tuturnya.

Dalam olah TKP yang dilakukan, kemungkinan spontanitas orang  melukai yang bersangkutan itu kecil sekali. Bahkan, ada saksi-saksi yang melihat ada kendaraan yang stop di tempat kejadian saat  malam hari. Sehingga dimungkinkan, kejadiannya Minggu malam korban diletakkan  di TKP.

Kapolres juga menyebutkan tusukan benda tajam pada tubuh korban tidak arogan seperti pelaku Curas yang lain. Dimana tusukan benda tajam itu hanya satu titik saja menggunakan sejenis pisau atau badik.

Baca Juga :  Akui Pasien Cemas Dengan Gempa Susulan

“Saya pikir ini bukan spontanitas layaknya pelaku Curas si jalan. Karena helm dan jam tangan masih ada pada korban, kemungkinan motornya masih disembunyikan,” ungkapnya.

Dalam kasus ini, pemeriksaan intensif kepada pihak keluarga. Sebanyak lima saksi  telah dimintai keterangan serta penyelidikan di lapangan. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya