Sunday, September 28, 2025
21 C
Jayapura

Yalimo Ricuh, Diduga Karena Ujaran Rasisme

Menurut Candra, kabar yang beredar tersebut sama sekali tidak benar. Ia menegaskan bahwa isu itu merupakan bentuk propaganda yang sengaja dimainkan untuk memperkeruh keadaan serta mengadu domba antara aparat TNI dengan masyarakat. “Tidak benar aparat TNI melakukan penembakan, dan tidak benar ada pengedropan pasukan ke wilayah Yalimo,” tegas Candra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/9).

Kapendam menjelaskan, hingga saat ini aparat keamanan di Yalimo justru mengedepankan langkah persuasif untuk menjaga stabilitas keamanan. Berbagai upaya dilakukan melalui koordinasi, komunikasi, dan mediasi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta seluruh unsur Forkopimda agar situasi tetap kondusif.

Candra menambahkan, tuduhan yang dilontarkan melalui media sosial oleh kelompok bersenjata merupakan strategi klasik untuk menebar keresahan di tengah masyarakat. Ia meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan tetap mengedepankan kewaspadaan terhadap berbagai informasi yang tidak jelas sumbernya.

Baca Juga :  Longsor di Kampung Sibokambur, Pemkab Yalimo Serahkan Bantuan

“Kami berharap masyarakat jangan terhasut dan terprovokasi dengan pemberitaan hoaks yang sengaja disebar oleh OPM. Itu hanya propaganda untuk menciptakan keresahan dan konflik di tengah kehidupan bermasyarakat,” ujarnya. Selain membantah isu penembakan, Kodam XVII/Cenderawasih juga menegaskan tidak ada pengerahan pasukan tambahan ke Yalimo seperti yang ramai diberitakan. Tugas TNI di daerah tersebut, lanjut Candra, murni untuk mendukung terciptanya rasa aman dengan cara-cara humanis.

“Aparat TNI di wilayah Yalimo saat ini menjalankan tugasnya menjaga kondusifitas dengan mengedepankan komunikasi bersama Forkopimda, aparat keamanan lainnya, dan seluruh elemen masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa merasa tenang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” tutup Candra.

Baca Juga :  Kasus Holtekamp, Lima Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Ditambahkan Wakil Bupati Yalimo, Yan Kirakla, S. Pd didampingi Eliakim Kepno selaku Ketua I DPRK Yalimo, Simon Walilo, S. I. Kom selaku Ketua Komisi A dan Edi Fikanon selaku Ketua Komisi C DPR Yalimo bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan para pihak untuk menuntaskan persoalan di Elelim. Ia tak ingin Yalimo rusuh yang akhirnya merugikan banyak pihak.

Menurut Candra, kabar yang beredar tersebut sama sekali tidak benar. Ia menegaskan bahwa isu itu merupakan bentuk propaganda yang sengaja dimainkan untuk memperkeruh keadaan serta mengadu domba antara aparat TNI dengan masyarakat. “Tidak benar aparat TNI melakukan penembakan, dan tidak benar ada pengedropan pasukan ke wilayah Yalimo,” tegas Candra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/9).

Kapendam menjelaskan, hingga saat ini aparat keamanan di Yalimo justru mengedepankan langkah persuasif untuk menjaga stabilitas keamanan. Berbagai upaya dilakukan melalui koordinasi, komunikasi, dan mediasi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta seluruh unsur Forkopimda agar situasi tetap kondusif.

Candra menambahkan, tuduhan yang dilontarkan melalui media sosial oleh kelompok bersenjata merupakan strategi klasik untuk menebar keresahan di tengah masyarakat. Ia meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan tetap mengedepankan kewaspadaan terhadap berbagai informasi yang tidak jelas sumbernya.

Baca Juga :  Pencuri Motor Pendeta Terancam 7 Tahun Penjara

“Kami berharap masyarakat jangan terhasut dan terprovokasi dengan pemberitaan hoaks yang sengaja disebar oleh OPM. Itu hanya propaganda untuk menciptakan keresahan dan konflik di tengah kehidupan bermasyarakat,” ujarnya. Selain membantah isu penembakan, Kodam XVII/Cenderawasih juga menegaskan tidak ada pengerahan pasukan tambahan ke Yalimo seperti yang ramai diberitakan. Tugas TNI di daerah tersebut, lanjut Candra, murni untuk mendukung terciptanya rasa aman dengan cara-cara humanis.

“Aparat TNI di wilayah Yalimo saat ini menjalankan tugasnya menjaga kondusifitas dengan mengedepankan komunikasi bersama Forkopimda, aparat keamanan lainnya, dan seluruh elemen masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa merasa tenang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” tutup Candra.

Baca Juga :  Orang Asli Yalimo Pertama Jabat Sekda

Ditambahkan Wakil Bupati Yalimo, Yan Kirakla, S. Pd didampingi Eliakim Kepno selaku Ketua I DPRK Yalimo, Simon Walilo, S. I. Kom selaku Ketua Komisi A dan Edi Fikanon selaku Ketua Komisi C DPR Yalimo bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan para pihak untuk menuntaskan persoalan di Elelim. Ia tak ingin Yalimo rusuh yang akhirnya merugikan banyak pihak.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/