Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Terbang dari Nabire, Helikopter Kargo Hilang Kontak

Pihak bandara, Basarnas dan anggota Polres Nabire saat konsolidasi untuk proses pencarian helikopter PK USS dengan AOC dari  PT National Utility Helycopter (NUH) yang dilaporkan hilang kontak, Kamis (17/9). ( FOTO: Kapolres Nabire for Cepos)

JAYAPURA– Satu unit helikopter bell  PK USS dengan AOC dari PT National Utility Helycopter (NUH) dilaporkan hilang kontak ketika terbang dari Bandara Nabire, tepatnya di sekitar Kampung Lebah Kabupaten Paniai, Kamis (17/9).

Kepala Bandara Nabire, M. Nafiq mengatakan tiga orang berada dalam helikopter tersebut saat hilang kontak sekira pukul 12:06 WIT. Namun ada sinyal darurat yang dikeluarkan oleh heli tersebut dan sudah terdeteksi oleh emergency group di Jakarta.

“Kami masih cek di lokasi dan sudah ada sinyal emergency yang keluar. Namun, sinyal emergency bisa sengaja dihidupkan atau karena tabrakan, itu kita belum tahu,” ucap M. Nafiq saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Kamis (17/9).

M. Nafiq mengaku belum bisa memastikan titik sinyal darurat yang dikeluarkan dari helikopter PT. NUH  berada di daerah mana. Termasuk titik kordinatnya belum diketahui.

Pihaknya mengaku sudah memberangkatkan satu pesawat untuk mengecek lokasi itu, hanya saja cuaca mendung di daerah tersebut sehingga tidak bisa memandang ke darat. Rencananya pencarian akan dilanjutkan Jumat (18/9) hari ini.

Baca Juga :  Dana Otsus Tak Mampu Hentikan Konflik Bersenjata di Papua

“Besok (hari ini, red) dilanjutkan lagi pencarian jika cuaca membaik. Kita selalu standbay,  siapa tahu ada informasi masyarakat yang melapor,” ucapnya.

Menurutnya, helikopter tersebut bisa saja melakukan pendaratan darurat karena kondisi cuaca atau ada gangguan pada mesin pesawat. Hal tersebut biasa dilakukan oleh helikopter yang hanya membutuhkan lahan terbuka untuk mendarat. Berbeda dengan jenis pesawat lainnya.

Helikopter Bell milik PT. NUH yang hilang kontak ini mengangkut kargo berupa bahan makanan dengan rute penerbangan di sekitar Nabire hingga Paniai. Dalam heli diketahui ada tiga orang dan infonya mereka membawa kargo bahan makanan. 

“Heli tersebut terbang di satu areal pegunungan, satu hari heli hanya terbang di areal itu,” ucapnya

Sementara Kapolres Nabire, AKBP. Sonny M Nugroho mengatakan, ada dugaan Hely PK USS Dengan AOC dari PT NUH yang mengalami lost contac sejak pukul 10.47 WIT di sekitar Kampung Lebah, Kabupaten Paniai. Helikopter tersebut diawaki Capt Endy Nawalaga, Capt Erik Kurniawan dan kru bernama M Aswar Jamal.

Baca Juga :  Lokasi Judi Digrebek, Pelaku Sabung Ayam Kocar-kacir

Pasca dilaporkan hilang kontak, tim melakukan upaya pencarian menggunakan  pesawat Smart jenis Karavan SNK Tipe C 208. Adapun pesawat yang melakukan pencarian ini,  take off dari Bandara Nabire sekira pukul 15.35 WIT menuju titik koordinat yang diduga tempat helikopter mengalami hilang kontak. 

“Sekira 30 menit pesawat melakukan pencarian dari udara dengan berputar di sekeliling TKP, namun tim belum bisa menemukan dan  mendapatkan lokasi tempat dan posisi yang diduga halikopter ini mengalami lost contac. Hal ini dikarenakan cuaca yang tebal menutupi sekitar TKP yang berada di daerah bertebing,” ungkap Kapolres Sonny Nugroho saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, kemarin.

Direncanakan pencarian akan dilanjutkan Jumat (18/9)  hari ini menggunakan 2 halikopter yaitu dari Hely Asian One dan Hely Intan. (fia/nat)

Pihak bandara, Basarnas dan anggota Polres Nabire saat konsolidasi untuk proses pencarian helikopter PK USS dengan AOC dari  PT National Utility Helycopter (NUH) yang dilaporkan hilang kontak, Kamis (17/9). ( FOTO: Kapolres Nabire for Cepos)

JAYAPURA– Satu unit helikopter bell  PK USS dengan AOC dari PT National Utility Helycopter (NUH) dilaporkan hilang kontak ketika terbang dari Bandara Nabire, tepatnya di sekitar Kampung Lebah Kabupaten Paniai, Kamis (17/9).

Kepala Bandara Nabire, M. Nafiq mengatakan tiga orang berada dalam helikopter tersebut saat hilang kontak sekira pukul 12:06 WIT. Namun ada sinyal darurat yang dikeluarkan oleh heli tersebut dan sudah terdeteksi oleh emergency group di Jakarta.

“Kami masih cek di lokasi dan sudah ada sinyal emergency yang keluar. Namun, sinyal emergency bisa sengaja dihidupkan atau karena tabrakan, itu kita belum tahu,” ucap M. Nafiq saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Kamis (17/9).

M. Nafiq mengaku belum bisa memastikan titik sinyal darurat yang dikeluarkan dari helikopter PT. NUH  berada di daerah mana. Termasuk titik kordinatnya belum diketahui.

Pihaknya mengaku sudah memberangkatkan satu pesawat untuk mengecek lokasi itu, hanya saja cuaca mendung di daerah tersebut sehingga tidak bisa memandang ke darat. Rencananya pencarian akan dilanjutkan Jumat (18/9) hari ini.

Baca Juga :  Ada Empat Pihak yang Harus Bertanggungjawab

“Besok (hari ini, red) dilanjutkan lagi pencarian jika cuaca membaik. Kita selalu standbay,  siapa tahu ada informasi masyarakat yang melapor,” ucapnya.

Menurutnya, helikopter tersebut bisa saja melakukan pendaratan darurat karena kondisi cuaca atau ada gangguan pada mesin pesawat. Hal tersebut biasa dilakukan oleh helikopter yang hanya membutuhkan lahan terbuka untuk mendarat. Berbeda dengan jenis pesawat lainnya.

Helikopter Bell milik PT. NUH yang hilang kontak ini mengangkut kargo berupa bahan makanan dengan rute penerbangan di sekitar Nabire hingga Paniai. Dalam heli diketahui ada tiga orang dan infonya mereka membawa kargo bahan makanan. 

“Heli tersebut terbang di satu areal pegunungan, satu hari heli hanya terbang di areal itu,” ucapnya

Sementara Kapolres Nabire, AKBP. Sonny M Nugroho mengatakan, ada dugaan Hely PK USS Dengan AOC dari PT NUH yang mengalami lost contac sejak pukul 10.47 WIT di sekitar Kampung Lebah, Kabupaten Paniai. Helikopter tersebut diawaki Capt Endy Nawalaga, Capt Erik Kurniawan dan kru bernama M Aswar Jamal.

Baca Juga :  PRP Tetap Turun Jalan, Aksi Demo dengan Cara Damai

Pasca dilaporkan hilang kontak, tim melakukan upaya pencarian menggunakan  pesawat Smart jenis Karavan SNK Tipe C 208. Adapun pesawat yang melakukan pencarian ini,  take off dari Bandara Nabire sekira pukul 15.35 WIT menuju titik koordinat yang diduga tempat helikopter mengalami hilang kontak. 

“Sekira 30 menit pesawat melakukan pencarian dari udara dengan berputar di sekeliling TKP, namun tim belum bisa menemukan dan  mendapatkan lokasi tempat dan posisi yang diduga halikopter ini mengalami lost contac. Hal ini dikarenakan cuaca yang tebal menutupi sekitar TKP yang berada di daerah bertebing,” ungkap Kapolres Sonny Nugroho saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, kemarin.

Direncanakan pencarian akan dilanjutkan Jumat (18/9)  hari ini menggunakan 2 halikopter yaitu dari Hely Asian One dan Hely Intan. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya