Thursday, April 25, 2024
32.7 C
Jayapura

Tes CPNS di Provinsi Papua Ditunda

Elysa Auri ( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

Sri Widodo: Sistem CAT, Memangkas Kolusi dan Nepotisme Peserta Tes

JAYAPURA-Pelaksanaan tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi tahun 2018 di Provinsi Papua, ditunda pelaksanaannya.

Tes yang menggunakan sistem, CAT (Computer Assisted Tes) yang semestinya dilaksanakan mulai Rabu (19/6) besok, terpaksa ditunda hingga 1 Juli 2019. 

Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Elysa Auri mengatakan, tes seleksi CPNS yang menggunakan sistem CATterpaksa ditunda lantaran bersamaan dengan pelaksanaan tes IPDN.

Selain bertepatan dengan tes IPDN, Elly Auri menyebutkan, penundaan juga dilakukan karena masih ada beberapa kabupaten, hingga Jumat (14/7) lalu belum memasukkan data di Badan Kepegawaian Negara (BKN). 

“Ada penundaan karena pada tanggal yang sama dilaksanakan tes IPDN. Ini sudah saya koordinasikan dengan Kepala BKD dan saya sudah tandatangani juga pengumumann penundaannya,” ungkap Elysa Auri kepada wartawan, Senin (17/6) kemarin.

Diharapkan dengan penundaan ini, semuanya telah dipenuhi untuk pelaksanaan tes CPNS.

Sementara itu, Kepala BKD Provinsi Papua, Nicolaus Wenda mengakui, terpaksa dilakukan penundaan karena pada waktu yang sama ada instansi lain yang menggunakan CAT di BKN, sehingga bertabrakan jadwalnya dengan pelaksanaan tes CPNS.

“Selain itu, salah satu kabupaten yakni Yalimo, belum terverifikasi dalam penginputan. Alasannya, karena kendala jaringan. Dengan kata lain, secara manual penginputan data telah dilakukan, namun penginputan data dalam aplikasi itu belum dilakukan. Dengan adanya penundaan ini, diharapkan harus segera diselesaikan,” tambah Nicolaus Wenda.

Terkait hal ini, BLD menurutnya telah menyurat ke Menpan RB, sehingga CPNS dilaksanakan secara baik dan tidak ada persoalan. “Kami telah menyurat ke Menpan RB untuk meminta penundaan, yakni dari tanggal 1 Juli sampai dengan 7 Juli, sehingga masyarakat, para pencari kerja diminta bersabar,” pungkasnya.

Sri Widodo ( FOTO : Gamel/Cepos)

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Regional IX BKN Jayapura, Sri Widodo menyampaikan jadwal tes kini diatur langsung dari pusat namun waktunya tidak serentak. Begitu juga dengan lama pelaksanaannya akan menyesuaikan jumlah dari pendaftar itu sendiri. “Soalnya sudah dibuat oleh beberapa perguruan tinggi yang mengadopsi semua pelajaran mulai dari SMA, soal yang didapatkan peserta tipenya sama tetapi berbeda-beda, sehingga tidak bisa saling bekerja sama,” ujar Widodo didampingi Kabid PDSK ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/6).

Baca Juga :  HKJM Wilayah DOB Segera Dibentuk

 Untuk waktu ujiannya disebutkan kebanyakan dilakukan pada 20 Juni namun ada juga 24 Juni termasuk dilakukan pada 1 Juli hingga 6 Juli. “Jadi tidak serentak karena  jadwalnya diatur BKN pusat,”  sambung Widodo. 

Sri Widodo menjelaskan tes CPNS berbasis online ini menggunakan jaringan Local Area Network (LAN) dan tidak langsung terkonek dengan pusat melainkan hanya di daerah. Waktu tes senndiri akan dilaksanakan selama 90 menit dengan 100 soal. 

Masing-masing peserta yang sebelumnya sudah terdaftar menurutnya akan diberikan kode login untuk membuka soal di komputer.

Setelah menyelesaikan tes, para peserta bisa langsung melihat nilai yang dihasikan di layar komputer. 

Selain itu di luar ruangan disediakan layar monitor untuk melihat langsung hasil keseluruhan peserta yang memiliki rangking tertinggi. Tes CPNS ini menggunakan sistem rangking sehingga siapa yang nilainya paling tinggi akan dipilih dan hasilnya akan langsung dilihat saat itu juga. Ini sekaligus menjauhkan dari bentuk kolusi atau nepotisme. 

Baca Juga :  Polres Yahukimo Antisipasi Serangan KKB

Begitu juga jika selama ini masih ada oknum pejabat yang mengeluarkan memo akhirnya bisa diterima. “Dengan CAT ini kita akan tahu urutannya. Ini juga mengajarkan pemerintah daerah untuk selektif menerima pegawai. Yang diterima harus benar-benar sesuai kualitas,” imbuhnya. 

Selain itu selama pelaksanaan tes peserta akan disterilkan. Artinya semua atribut seperti jam tangan, tas dan handphone akan diamankan petugas. Dijauhkan dari peserta sehingga dipastikan kemampuan sendiri yang diandalkan. 

 Ia mengingat ujian menggunakan sistem CAT ini pernah ditolak oleh pemerintah provinsi sehingga peluang tersebut tak diberikan oleh pemerintah pusat. Nah di sini pihak BKN menyampaikan bahwa CAT ini tak  terpengaruh oleh internet. Justru akan memberi objektifitas, transparansi kepada daerah. 

“Jadi ujian tetap bisa dilakukan. Bukan berarti online akhirnya mengkhawatirkan jaringan, toh sudah kami jelaskan tadi di atas,”  tambahnya.

 Terkait pelaksanaan  tes nantinya disebutkan jika semua daeah sudah siap menjalankan ujian tinggal permintaan tenaga IT, mengingat pihak BKN Kanreg IX kekurangan sehingga akan dibantu oleh Kanreg terdekat. Sedangkan untuk tenaga pengawas dikatakan bisa diatasi Kanreg IX. 

“Sementara dari beberapa daftar daerah yang telah mengkonfirmasi kesiapan diantaranya adalah  Kabupaten Mappi,  Dogiyai, Mamteng, Supiori. Keerom, Asmat, Biak Numfor, Mimika, Boven Digul, Kota Jayapura,” pungkasnya. (gr/ade/nat) 

 (gr)

Elysa Auri ( FOTO : Gratianus Silas/Cepos)

Sri Widodo: Sistem CAT, Memangkas Kolusi dan Nepotisme Peserta Tes

JAYAPURA-Pelaksanaan tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi tahun 2018 di Provinsi Papua, ditunda pelaksanaannya.

Tes yang menggunakan sistem, CAT (Computer Assisted Tes) yang semestinya dilaksanakan mulai Rabu (19/6) besok, terpaksa ditunda hingga 1 Juli 2019. 

Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Elysa Auri mengatakan, tes seleksi CPNS yang menggunakan sistem CATterpaksa ditunda lantaran bersamaan dengan pelaksanaan tes IPDN.

Selain bertepatan dengan tes IPDN, Elly Auri menyebutkan, penundaan juga dilakukan karena masih ada beberapa kabupaten, hingga Jumat (14/7) lalu belum memasukkan data di Badan Kepegawaian Negara (BKN). 

“Ada penundaan karena pada tanggal yang sama dilaksanakan tes IPDN. Ini sudah saya koordinasikan dengan Kepala BKD dan saya sudah tandatangani juga pengumumann penundaannya,” ungkap Elysa Auri kepada wartawan, Senin (17/6) kemarin.

Diharapkan dengan penundaan ini, semuanya telah dipenuhi untuk pelaksanaan tes CPNS.

Sementara itu, Kepala BKD Provinsi Papua, Nicolaus Wenda mengakui, terpaksa dilakukan penundaan karena pada waktu yang sama ada instansi lain yang menggunakan CAT di BKN, sehingga bertabrakan jadwalnya dengan pelaksanaan tes CPNS.

“Selain itu, salah satu kabupaten yakni Yalimo, belum terverifikasi dalam penginputan. Alasannya, karena kendala jaringan. Dengan kata lain, secara manual penginputan data telah dilakukan, namun penginputan data dalam aplikasi itu belum dilakukan. Dengan adanya penundaan ini, diharapkan harus segera diselesaikan,” tambah Nicolaus Wenda.

Terkait hal ini, BLD menurutnya telah menyurat ke Menpan RB, sehingga CPNS dilaksanakan secara baik dan tidak ada persoalan. “Kami telah menyurat ke Menpan RB untuk meminta penundaan, yakni dari tanggal 1 Juli sampai dengan 7 Juli, sehingga masyarakat, para pencari kerja diminta bersabar,” pungkasnya.

Sri Widodo ( FOTO : Gamel/Cepos)

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Regional IX BKN Jayapura, Sri Widodo menyampaikan jadwal tes kini diatur langsung dari pusat namun waktunya tidak serentak. Begitu juga dengan lama pelaksanaannya akan menyesuaikan jumlah dari pendaftar itu sendiri. “Soalnya sudah dibuat oleh beberapa perguruan tinggi yang mengadopsi semua pelajaran mulai dari SMA, soal yang didapatkan peserta tipenya sama tetapi berbeda-beda, sehingga tidak bisa saling bekerja sama,” ujar Widodo didampingi Kabid PDSK ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/6).

Baca Juga :  Ujian Berat Mutiara Hitam

 Untuk waktu ujiannya disebutkan kebanyakan dilakukan pada 20 Juni namun ada juga 24 Juni termasuk dilakukan pada 1 Juli hingga 6 Juli. “Jadi tidak serentak karena  jadwalnya diatur BKN pusat,”  sambung Widodo. 

Sri Widodo menjelaskan tes CPNS berbasis online ini menggunakan jaringan Local Area Network (LAN) dan tidak langsung terkonek dengan pusat melainkan hanya di daerah. Waktu tes senndiri akan dilaksanakan selama 90 menit dengan 100 soal. 

Masing-masing peserta yang sebelumnya sudah terdaftar menurutnya akan diberikan kode login untuk membuka soal di komputer.

Setelah menyelesaikan tes, para peserta bisa langsung melihat nilai yang dihasikan di layar komputer. 

Selain itu di luar ruangan disediakan layar monitor untuk melihat langsung hasil keseluruhan peserta yang memiliki rangking tertinggi. Tes CPNS ini menggunakan sistem rangking sehingga siapa yang nilainya paling tinggi akan dipilih dan hasilnya akan langsung dilihat saat itu juga. Ini sekaligus menjauhkan dari bentuk kolusi atau nepotisme. 

Baca Juga :  Masyarakat Sipil Nduga Kini Dijadikan Tameng

Begitu juga jika selama ini masih ada oknum pejabat yang mengeluarkan memo akhirnya bisa diterima. “Dengan CAT ini kita akan tahu urutannya. Ini juga mengajarkan pemerintah daerah untuk selektif menerima pegawai. Yang diterima harus benar-benar sesuai kualitas,” imbuhnya. 

Selain itu selama pelaksanaan tes peserta akan disterilkan. Artinya semua atribut seperti jam tangan, tas dan handphone akan diamankan petugas. Dijauhkan dari peserta sehingga dipastikan kemampuan sendiri yang diandalkan. 

 Ia mengingat ujian menggunakan sistem CAT ini pernah ditolak oleh pemerintah provinsi sehingga peluang tersebut tak diberikan oleh pemerintah pusat. Nah di sini pihak BKN menyampaikan bahwa CAT ini tak  terpengaruh oleh internet. Justru akan memberi objektifitas, transparansi kepada daerah. 

“Jadi ujian tetap bisa dilakukan. Bukan berarti online akhirnya mengkhawatirkan jaringan, toh sudah kami jelaskan tadi di atas,”  tambahnya.

 Terkait pelaksanaan  tes nantinya disebutkan jika semua daeah sudah siap menjalankan ujian tinggal permintaan tenaga IT, mengingat pihak BKN Kanreg IX kekurangan sehingga akan dibantu oleh Kanreg terdekat. Sedangkan untuk tenaga pengawas dikatakan bisa diatasi Kanreg IX. 

“Sementara dari beberapa daftar daerah yang telah mengkonfirmasi kesiapan diantaranya adalah  Kabupaten Mappi,  Dogiyai, Mamteng, Supiori. Keerom, Asmat, Biak Numfor, Mimika, Boven Digul, Kota Jayapura,” pungkasnya. (gr/ade/nat) 

 (gr)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya