Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Antisipasi Sengketa Pilkada, 1 SSK Brimob Tiba di Boven Digoel

BERI ARAHAN: Kapolres Merauke, AKBP  Ir. Untung Sangaji, M.Hum., saat memberikan arahan kepada 100 Personel Brimob asal Makassar Sulawesi Selatan  yang tiba di Merauke, Selasa (16/3). ( FOTO: Sulo/Cepos)

JAYAPURA-Tiga kabupaten yang hasil Pilkada 2020 masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK). Rencananya, MK akan memutuskan sengketa hasil Pilkada di tiga kabupaten di Provinsi Papua yaitu Boven Digoel, Yalimo dan Nabire.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, sebanyak 1 SSK anggota Brimob yang berasal dari Sulawesi Selatan telah tiba di Boven Digoel, Senin (16/3) malam meggunakan jalur darat Merauke-Boven Digoel. “Anggota Brimob tersebut BKO dalam rangka mengantisipasi proses demokrasi yang masih berjalan di Boven Digoel,” kata Kamal kepada Cenderawasih Pos, kemarin (17/3).

Dikatakan, terdapat beberapa kandidat yang melakukan gugatan terhadap proses Pilkada pada 2020 lalu. Beberapa hari kedepan tahapan  akhir dalam proses pengumumnan. “Kita berupaya semaksimal mungkin  melakukan pengamanan kepada seluruh masyarakat yang ada di Boven Digoel dan aset negara yang ada di sana (Boven Digoel-red),” terang Kamal.

Lanjut Kamal, jika ada keberatan dalam  putusan MK maka silakan ajukan upaya hukum. Sehingga tidak ada kekerasan yang ditimbulkan.

Sementara untuk Kabupaten Nabire dan Yalimo lanjut Kamal, belum ada pergeseran pasukan. Namun pihaknya tetap melakukan pemantauan. “Untuk Kabupaten Nabire dan Yalimo belum dilakukan pergeseran. Kita masih monitor perkembangan situasi daerah dan isu-isu politik yang ada di dua wilayah lainnya mendekati proses pengumumann  dari proses demokrasi yang sedang berjalan,” tuturnya.

Baca Juga :  11 Ondoafi Dapat Hadiah Mobil dari Pj Wali Kota

Kamal pastikan ketiga Kabupaten tersebut hingga saat ini masih aman dan kondusif, dengan harapan kondisi tersebut tetap aman hingga putusan MK nanti.

Sebelumnya 100 orang anggota Brimob dari Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan, tiba di Merauke menggunakan pesawat dari Makassar, Senin (15/3) sekira  pukul 16.00 WIT.

Selasa (16/3),   BKO Brimob  tersebut kemudian melanjutkan perjalanan dari Merauke ke  Boven  Digoel lewat jalur darat dengan menggunakan truk.

Kabag Ops Polres Merauke  Kompol Riyanto, SH, kepada media ini  saat menjemput  pasukan tersebut di Merauke mengungkapkan bahwa penambahan  kekuatan  ini dalam rangka menyikapi  putusan MK.

“Kita tidak tahu seperti apa putusannya nanti yang jelas   untuk menyikapi putusan tersebut sekaligus sebagai  antisipasi  keamanan di Boven Digoel  kita meminta tambahan  personel,” ungkap  Riyanto.

Baca Juga :  Masyarakat Tabi Harus Bisa Jadi Pemimpin di Papua   

Riyanto menyebutkan, pihaknya  meminta personel lebih dari  100 orang namun yang disetujui sebanyak 100 personel.

Secara terpisah Komandan Kompi (Danki) Penugasan Brimob BKO Polda Papua, AKP. Muh Amin mengatakan, pihaknya  dikirim ke Boven Digoel dalam rangka  putusan MK atas  gugatan Pilkada ke Boven Digoel. “Karena kita diperintah maka kita jalan,” tegasnya.

Muh. Amin mengaku belum tahun berapa lama bertugas di Kabupaten Boven Digoel. “Kalau soal itu, kita tunggu perintah,” tutupnya.

Sementara itu, Kapolres  Merauke,   AKBP.  Ir.  Untung Sangaji, M.Hum., saat melepas personel Brimob BKO Polda Papua dari Merauke menuju Boven Digoel  meminta seluruh personel  yang ada selama berada di tempat tugas  untuk mematuhi protokol kesehatan. “Saya minta agar mereka  mematuhi protokol kesehatan,” tuturnya.

Selain itu, seluruh perssonel  tersebut dalam bertindak untuk selalu mengedepankan  humanis dan selalu waspada. “Karena yang  dihadapi adalah masyarakat kita sendiri. Tapi harus   selalu waspada. Kalau hari ini berangkat 100 orang maka pulang juga harus 100  orang,” pintanya. (fia/ulo/nat)

BERI ARAHAN: Kapolres Merauke, AKBP  Ir. Untung Sangaji, M.Hum., saat memberikan arahan kepada 100 Personel Brimob asal Makassar Sulawesi Selatan  yang tiba di Merauke, Selasa (16/3). ( FOTO: Sulo/Cepos)

JAYAPURA-Tiga kabupaten yang hasil Pilkada 2020 masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK). Rencananya, MK akan memutuskan sengketa hasil Pilkada di tiga kabupaten di Provinsi Papua yaitu Boven Digoel, Yalimo dan Nabire.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, sebanyak 1 SSK anggota Brimob yang berasal dari Sulawesi Selatan telah tiba di Boven Digoel, Senin (16/3) malam meggunakan jalur darat Merauke-Boven Digoel. “Anggota Brimob tersebut BKO dalam rangka mengantisipasi proses demokrasi yang masih berjalan di Boven Digoel,” kata Kamal kepada Cenderawasih Pos, kemarin (17/3).

Dikatakan, terdapat beberapa kandidat yang melakukan gugatan terhadap proses Pilkada pada 2020 lalu. Beberapa hari kedepan tahapan  akhir dalam proses pengumumnan. “Kita berupaya semaksimal mungkin  melakukan pengamanan kepada seluruh masyarakat yang ada di Boven Digoel dan aset negara yang ada di sana (Boven Digoel-red),” terang Kamal.

Lanjut Kamal, jika ada keberatan dalam  putusan MK maka silakan ajukan upaya hukum. Sehingga tidak ada kekerasan yang ditimbulkan.

Sementara untuk Kabupaten Nabire dan Yalimo lanjut Kamal, belum ada pergeseran pasukan. Namun pihaknya tetap melakukan pemantauan. “Untuk Kabupaten Nabire dan Yalimo belum dilakukan pergeseran. Kita masih monitor perkembangan situasi daerah dan isu-isu politik yang ada di dua wilayah lainnya mendekati proses pengumumann  dari proses demokrasi yang sedang berjalan,” tuturnya.

Baca Juga :  Kesal Terancam Dideportasi, Para Ortu Gembok Kantor Gubernur

Kamal pastikan ketiga Kabupaten tersebut hingga saat ini masih aman dan kondusif, dengan harapan kondisi tersebut tetap aman hingga putusan MK nanti.

Sebelumnya 100 orang anggota Brimob dari Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan, tiba di Merauke menggunakan pesawat dari Makassar, Senin (15/3) sekira  pukul 16.00 WIT.

Selasa (16/3),   BKO Brimob  tersebut kemudian melanjutkan perjalanan dari Merauke ke  Boven  Digoel lewat jalur darat dengan menggunakan truk.

Kabag Ops Polres Merauke  Kompol Riyanto, SH, kepada media ini  saat menjemput  pasukan tersebut di Merauke mengungkapkan bahwa penambahan  kekuatan  ini dalam rangka menyikapi  putusan MK.

“Kita tidak tahu seperti apa putusannya nanti yang jelas   untuk menyikapi putusan tersebut sekaligus sebagai  antisipasi  keamanan di Boven Digoel  kita meminta tambahan  personel,” ungkap  Riyanto.

Baca Juga :  11 Ondoafi Dapat Hadiah Mobil dari Pj Wali Kota

Riyanto menyebutkan, pihaknya  meminta personel lebih dari  100 orang namun yang disetujui sebanyak 100 personel.

Secara terpisah Komandan Kompi (Danki) Penugasan Brimob BKO Polda Papua, AKP. Muh Amin mengatakan, pihaknya  dikirim ke Boven Digoel dalam rangka  putusan MK atas  gugatan Pilkada ke Boven Digoel. “Karena kita diperintah maka kita jalan,” tegasnya.

Muh. Amin mengaku belum tahun berapa lama bertugas di Kabupaten Boven Digoel. “Kalau soal itu, kita tunggu perintah,” tutupnya.

Sementara itu, Kapolres  Merauke,   AKBP.  Ir.  Untung Sangaji, M.Hum., saat melepas personel Brimob BKO Polda Papua dari Merauke menuju Boven Digoel  meminta seluruh personel  yang ada selama berada di tempat tugas  untuk mematuhi protokol kesehatan. “Saya minta agar mereka  mematuhi protokol kesehatan,” tuturnya.

Selain itu, seluruh perssonel  tersebut dalam bertindak untuk selalu mengedepankan  humanis dan selalu waspada. “Karena yang  dihadapi adalah masyarakat kita sendiri. Tapi harus   selalu waspada. Kalau hari ini berangkat 100 orang maka pulang juga harus 100  orang,” pintanya. (fia/ulo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya