Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

14 Unit Kamar Kos di Nabire Terbakar

PADAMKAN API: Polisi bersama masyarakat saat memadamkan api yang membakar rumah kos di Jalan Poros Wangar, Kampung Kalisemen, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Jumat (17/1).( foto: Humas Polda Papua for Cepos) 

Di Distrik Yapsi, Tiga Rumah Warga Ludes Terbakar

JAYAPURA- Sebanyak 14 unit kamar kos di Jalan Poros Wangar, Kampung Kalisemen Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire milik Ali Suli dilahap si jago merah, Jumat (17/1) skira pukul 03.00 WIT. 

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan oleh Satuan Reskrim Polres Nabire. Untuk kerugian materil juga masih dilakukan pendataan di lapangan oleh personel.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam penggunaan kompor, instalasi yang menggunakan peralatan listrik, serta tidak dibenarkan membakar sampah sembarangan di tempat rawan kebakaran,” ucap Kamal.

Dikatakan, kebakaran adalah hal yang tidak dapat diduga. Kejadiannya bisa terjadi mana saja, baik di perkantoran, pabrik, gedung bertingkat, rumah kos, permukiman penduduk, hingga rumah kontrakan. Bahaya kebakaran ini bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Untuk itu hendaknya pihak kelurahan dan kampung bisa mengingatkan warganya untuk senantiasa waspada akan terjadinya kebakaran.

Baca Juga :  Unmus Fokus Akreditasi 27 Program Studi

Terkait kebakaran sendiri, Kamal menerangkan bahwa sekira pukul 03.30 WIT, saksi bernama Korsin Kogoya (42) mendengar suara ledakan dari arah garasi. Saksi melihat ada sumber api yang berasal dari sepeda motor milik saksi dan api menjalar ke dinding garasi. Melihat kejadian tersebut saksi kemudian berteriak meminta bantuan untuk memadamkan api.

Mendengar teriakan minta bantuan, saksi keluar dari kamar kos untuk menyelamatkan diri dan membantu memadamkan api. Namun api dengan cepat membesar karena bangunan yang terbakar, semi permanen.

“Mengetahui kebakaran tersebut, anggota kami menuju TKP dan memadamkan api dibantu masyarakat sekitar menggunakan alat seadanya. Anggota saat ini sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan,” kata Kamal.

Sementara itu, tiga unit rumah milik warga di kampung
adat Bundru, Distrik Yapsi Kabupaten Jayapura dilaporkan terbakar, Kamis, (16/1).

Tiga unit rumah yang terbakar masing – masing milik Lahani Masari dengan bangunan permanen dan dua bangunan yang terbuat dari papan dan atap daun sagu milik Lasarus Sabetay dan Hendrik Masari. 

Baca Juga :  Program Bangga Papua Tingkatkan Ekonomi Warga

Kapolres Jayapura, AKBP. Victor Dean Mackbon  melalui Kapolsek Kaureh AKP Rozikin saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Mendengar laporan terkait kebakaran,  langsung kami tindak lanjuti dengan mendatangi TKP,” ungkap Rozikin dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat (17/1).

Dikatakan, saksi yang juga salah satu pemilik rumah Hendrik Masari saat menurunkan semen di halaman rumahnnya melihat asap dari dapur milik korban Lahani Masari. Melihat hal tersebut saksi langsung mendobrak pintu dapur tetapi api semakin besar karena angin bertiup sangat kencang dan merambat ke seluruh bagian rumah  yang terbuat dari papan dan daun sagu.

Api menurut Rozikin sulit dipadamkan sehingga merambat kedua rumah lainnya yang  berdekatan. “Dugaan sementara berdasarkan keterangan saksi,   sumber api berasal dari dapur samping rumah  milik Lahani Masari,” tutupnya. (fia/roy/nat)

PADAMKAN API: Polisi bersama masyarakat saat memadamkan api yang membakar rumah kos di Jalan Poros Wangar, Kampung Kalisemen, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Jumat (17/1).( foto: Humas Polda Papua for Cepos) 

Di Distrik Yapsi, Tiga Rumah Warga Ludes Terbakar

JAYAPURA- Sebanyak 14 unit kamar kos di Jalan Poros Wangar, Kampung Kalisemen Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire milik Ali Suli dilahap si jago merah, Jumat (17/1) skira pukul 03.00 WIT. 

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan oleh Satuan Reskrim Polres Nabire. Untuk kerugian materil juga masih dilakukan pendataan di lapangan oleh personel.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam penggunaan kompor, instalasi yang menggunakan peralatan listrik, serta tidak dibenarkan membakar sampah sembarangan di tempat rawan kebakaran,” ucap Kamal.

Dikatakan, kebakaran adalah hal yang tidak dapat diduga. Kejadiannya bisa terjadi mana saja, baik di perkantoran, pabrik, gedung bertingkat, rumah kos, permukiman penduduk, hingga rumah kontrakan. Bahaya kebakaran ini bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Untuk itu hendaknya pihak kelurahan dan kampung bisa mengingatkan warganya untuk senantiasa waspada akan terjadinya kebakaran.

Baca Juga :  KPK Pamerkan Uang Rp 81,9 M yang Disita dari Lukas Enembe

Terkait kebakaran sendiri, Kamal menerangkan bahwa sekira pukul 03.30 WIT, saksi bernama Korsin Kogoya (42) mendengar suara ledakan dari arah garasi. Saksi melihat ada sumber api yang berasal dari sepeda motor milik saksi dan api menjalar ke dinding garasi. Melihat kejadian tersebut saksi kemudian berteriak meminta bantuan untuk memadamkan api.

Mendengar teriakan minta bantuan, saksi keluar dari kamar kos untuk menyelamatkan diri dan membantu memadamkan api. Namun api dengan cepat membesar karena bangunan yang terbakar, semi permanen.

“Mengetahui kebakaran tersebut, anggota kami menuju TKP dan memadamkan api dibantu masyarakat sekitar menggunakan alat seadanya. Anggota saat ini sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan,” kata Kamal.

Sementara itu, tiga unit rumah milik warga di kampung
adat Bundru, Distrik Yapsi Kabupaten Jayapura dilaporkan terbakar, Kamis, (16/1).

Tiga unit rumah yang terbakar masing – masing milik Lahani Masari dengan bangunan permanen dan dua bangunan yang terbuat dari papan dan atap daun sagu milik Lasarus Sabetay dan Hendrik Masari. 

Baca Juga :  Satgas Damai Cartenz Tangkap Kadistrik Kenyam

Kapolres Jayapura, AKBP. Victor Dean Mackbon  melalui Kapolsek Kaureh AKP Rozikin saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Mendengar laporan terkait kebakaran,  langsung kami tindak lanjuti dengan mendatangi TKP,” ungkap Rozikin dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat (17/1).

Dikatakan, saksi yang juga salah satu pemilik rumah Hendrik Masari saat menurunkan semen di halaman rumahnnya melihat asap dari dapur milik korban Lahani Masari. Melihat hal tersebut saksi langsung mendobrak pintu dapur tetapi api semakin besar karena angin bertiup sangat kencang dan merambat ke seluruh bagian rumah  yang terbuat dari papan dan daun sagu.

Api menurut Rozikin sulit dipadamkan sehingga merambat kedua rumah lainnya yang  berdekatan. “Dugaan sementara berdasarkan keterangan saksi,   sumber api berasal dari dapur samping rumah  milik Lahani Masari,” tutupnya. (fia/roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya