Dengan tegas Marselino sampaikan, negara ini negara demokratis, jadi mestinya siapa saja boleh dan berhak menyampaikan pendapat dimuka umum atau aspirasi asal secara damai, apalagi dijamin oleh undang-undang. Iapun sesalkan demonstrasi yang awalnya damai namun berujung ricuh padahal aksi seharusnya bisa berjalan baik jika dikawal dengan baik.
“Polisi ini tugasnya mengamankan saja, tapi saya pikir tadi itu berlebihan, lempar gas air mata sembarangan jadi warga sekitar disini yang berdampak lebih banyak karena polisi tembak gas air mata sembarang tempat,” paparnya.
Ditempat yang sama, Mama Imbiri mengatakan dirinya juga melihat penanganan aparat terhadap massa aksi sedikit berlebihan. “Saya melihat tadi penangan yang berlebihan dari aparat karena warga yang ada di lingkungan ini terkena dampak,” imbuhnya.
“Kalau tembak gas air mata ya jangan berlebihan secukupnya saja,” pintanya. Hal berbeda disampaikan Fransiska salah seorang warga Kota Baru Abepura. Menurutnya apa yang dilakukan aparat tentu ada alasan. Menurutnya polisi melakukan hal demikian tentu karena terdesak dan terpaksa. Serta tidak mungkin melakukannya dengan sengaja.
“Mungkin saja aparat tadi dalam posisi mendesak sehingga harus mengeluarkan tembakan gas air mata. Tidak mungkin sengaja untuk membuat orang panik,” tandasnya. (jim/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos