Keempat, Segera bebaskan empat tahanan politik Papua. Kelima, meminta negara menghentikan operasi militer di Kabupaten Nduga, Puncak, Yahukimo, Maybrat, Pegunungan Bintang, Intan Jaya, Lanny Jaya, Paniai. Dan terakhir, pemerintah di enam provinsi di tanah Papua harus menghentikan merampas tanah masyarakat adat.
Adapun aksi yang dilakukan oleh AMPPTAP ini sebelumnya berlangsung dibeberapa titik diantaranya: Uncen Waena, Uncen Abepura, Lingkaran Abepura dan Expo. Namun, situasi memanas setelah massa berusaha melanjutkan orasi, yang memicu respons dari aparat keamanan. Penyebab pasti kericuhan masih belum diketahui, meski polisi menyebut adanya upaya provokasi dari kelompok tidak dikenal.
Aparat terpaksa menembakan gas air mata ke arah demonstran. Setelah dilakukan negoisasi yang tidak menemukan titik temu antara antara aparat dan masa aksi. Benturan fisikpun tak terhindar, terdengar rentetan bunyi tembakan gas air mata oleh aparat usai masa aksi sempat melakukan perlawanan. Akibatnya masa aksi yang sebelumnya berkumpul disatu tempat akhir berhamburan.
Kondisi ini mengakibatkan aktifitas perekonomian diwilayah Abepura dan sekitarnya terhambat, pusat pembelanjaan, pertokohan, perkantor, dan sekolah-sekolah mendadak tutup karena panik. Hujan lebat yang terjadi di lokasi, tidak menyurutkan semangat aparat dan mahasiswa yang mempertahankan posisi masing-masing
Aksi inipun mengakibatkan setidaknya dua unit kendaraan roda empat milik aparat alami kerusakan. Terlihat kaca depan kedua mobil tersebut hancur lebur dilempar massa, sementara salah satu jok dalam mobil terpantau hancur hangsu terbakar, beruntungnya bisa segera dipadamkan.
Ditempat pisah salah satu mobil carry milik PDAM Jayapura juga mengalami hal yang sama. Dibakar namun untungnya cepat dipadamkan. Kata Direktur PT AMJ, Entis Sutisna, kaca depan dan samping kiri-kanan mobil ikut remuk. Total ada 2 pickup dan 1 minibus. Tak hanya itu, beberapa lapak jualan milik warga setempat dibuang ke tengah jalan kemudian dibakar.
Beberapa kendaraan roda dua milik warga juga dijatuhkan masa aksi di tengah jalan, Kondisi ini menimbulkan amarah dari warga. “Kenapa kendaraan kita yang menjadi target. Kitakan tidak tahu apa-apa,” ujar salah satu warga saat mengangkat kendaraannya.