“Awalnya, seorang pelaku datang dan menanyakan kartu prabayar di dalam kios. Namun tiba-tiba korban melihat sekitar 15 orang pelaku lainnya mencoba masuk ke dalam kios sambil menodongkan senjata tajam berupa kapak, pisau, dan parang,” jelas Kombes Pol Makatita dalam keterangan tertulisnya.
Korban berhasil melarikan diri, sementara para pelaku merangsek masuk, menghancurkan etalase, dan membawa kabur empat unit handphone dari kios tersebut. Tidak berselang lama, sekitar pukul 12.00 WIT, aksi kekerasan kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah La Elo (50), warga yang hendak pulang menuju Kompas Ikebo. Saat melintas di dekat Jembatan Kali Tuka Terminal Moanemani, korban secara tiba-tiba diserang oleh empat orang OTK yang membacok wajahnya menggunakan kapak.
“Korban sempat meminta pertolongan dan melarikan diri ke arah tempat pembuangan sampah di area Kompas Ikebo. Para pelaku langsung melarikan diri setelah melakukan aksinya,” lanjutnya.
Personel Polres Dogiyai yang mendapat laporan langsung bergerak cepat mengevakuasi korban dan membawanya ke RSUD Kabupaten Nabire. Namun, nahas, korban La Ello meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Semenrara itu Kapolres Dogiyai, Kompol Yocbeth Mince Mayor, memastikan bahwa kedua kasus tersebut kini dalam penanganan dan penyelidikan intensif oleh jajarannya.
“Polda Papua Tengah juga telah mengirimkan pasukan BKO dari Polres Paniai dan Polres Deiyai untuk memperkuat pengamanan serta mendukung penyelidikan di wilayah hukum Polres Dogiyai,” ujar Kompol Yocbeth.
Dari video lain yang beredar, jelang sore terdengar suara tembakan berulang dan malamnya terjadi pembakaran. Belum diketahui bangunan apa yang terbakar namun dari kejadian ini banyak warga yang akhirnya memilih mengungsi.
“Kami minta masyarakat tetap tenang, jangan terprovokasi dengan isu uang berbedar,” pungkas Yocbeth. (txt/rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos