JAYAPURA -Badan Pekerja Pusat Komite Nasional Papua Barat atau BPP-KNPB mengimbau kepada rakyat Papua untuk mengikuti aksi damai peringatan 63 tahun perjanjian New York Agreement (NYA) yang akan digelar pada, 15 Agustus 2025.
Juru Bicara Nasional KNPB Pusat, Ogram Wanimbo menyampaikan dalam keterangan persnya mengatakan aksi tersebut akan dilakukan di seluruh Tanah Papua, dari Sorong sampai Merauke. Sebutnya aksi tersebut dilakukan karena perjanjian dilakukan sepihak tidak melibatkan orang Papua.
“Artinya bahwa yang waktu itu melakukan perjanjian hanya mereka yang punya kepentingan yaitu Belanda,Indonesia dan yang punya kepentingan Amerika Serikat,” kata Wanimbo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Cenderawasih Pos, Kamis (14/8).
Karena itu pihak meminta aparat kepolisian mengawali pelaksanaan aksi damai dapat memberikan ruang yang aman untuk pihaknya dalam menyampaikan hak pendapat di muka umum. Untuk mengawal bukan untuk meneror dan membubarkan massa secara paksa.
KNPB Pusat juga mengimbau kepada seluruh rakyat Papua yang akan mengikuti aksi damai, agar tidak terprovokasi, dengan hasutan atau propaganda yang disebarluaskan melalui media sosial, karena aksi tersebut merupakan aksi damai.
“Kami menghimbau kepada seluruh rakyat Papua Barat yang akan terlibat dan hadir dalam aksi-aksi yang akan dilaksanakan untuk tidak boleh mengkonsumsi alkohol atau minuman keras, membawa alat-alat tajam yang dapat mengakibatkan ancaman dan ketidakamanan terhadap diri kita masing-masing,” pungkasnya.(jim/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA -Badan Pekerja Pusat Komite Nasional Papua Barat atau BPP-KNPB mengimbau kepada rakyat Papua untuk mengikuti aksi damai peringatan 63 tahun perjanjian New York Agreement (NYA) yang akan digelar pada, 15 Agustus 2025.
Juru Bicara Nasional KNPB Pusat, Ogram Wanimbo menyampaikan dalam keterangan persnya mengatakan aksi tersebut akan dilakukan di seluruh Tanah Papua, dari Sorong sampai Merauke. Sebutnya aksi tersebut dilakukan karena perjanjian dilakukan sepihak tidak melibatkan orang Papua.
“Artinya bahwa yang waktu itu melakukan perjanjian hanya mereka yang punya kepentingan yaitu Belanda,Indonesia dan yang punya kepentingan Amerika Serikat,” kata Wanimbo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Cenderawasih Pos, Kamis (14/8).
Karena itu pihak meminta aparat kepolisian mengawali pelaksanaan aksi damai dapat memberikan ruang yang aman untuk pihaknya dalam menyampaikan hak pendapat di muka umum. Untuk mengawal bukan untuk meneror dan membubarkan massa secara paksa.
KNPB Pusat juga mengimbau kepada seluruh rakyat Papua yang akan mengikuti aksi damai, agar tidak terprovokasi, dengan hasutan atau propaganda yang disebarluaskan melalui media sosial, karena aksi tersebut merupakan aksi damai.
“Kami menghimbau kepada seluruh rakyat Papua Barat yang akan terlibat dan hadir dalam aksi-aksi yang akan dilaksanakan untuk tidak boleh mengkonsumsi alkohol atau minuman keras, membawa alat-alat tajam yang dapat mengakibatkan ancaman dan ketidakamanan terhadap diri kita masing-masing,” pungkasnya.(jim/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
