Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Softball PON Papua Juara Sempurna

JUARA SEMPURNA: Atlet Softball Putri PON Papua saat menerima Piala Sri Sultan Hamengkubuwono usai keluar sebagai juara Open Turnament Partha Cup Anniversary 2019 di lapangan Baseball dan Softball Lembah UGM, Minggu (13/10).  ( FOTO : Erik / Cepos)

YOGYAKARTA-Tim Softball Putri PON Papua sukses mencapai ambisinya untuk membawa pulang gelar juara Open Turnament Partha Cup Anniversary 2019. 

Softball Papua keluar sebagai juara usai menumbangkan Softball Red Bull Surabaya (Jawa Timur) dengan skor 4-1 di lapangan Baseball dan Softball Lembah UGM, Minggu (13/10). 

Softball PON Papua meraih gelar juara dengan sangat fantastik, dengan melakukan comeback yang sangat luar biasa. 

Sempat tertinggal 1-0 hingga inning 6B, namun diining 7A Softball Papua berhasil membalikan keadaan menjadi 4-1. Hingga inning 7B atau inning akhir, Softball Papua berhasil mempertahankan keunggulan dan keluar sebagai juara.

Dengan gelar juara ini, Softball Papua berhasil melakukan revans atas kekalahan 4-2 dari Red Bull dibabak penyisihan. 

Partai final ini juga sebagai pertarungan gengsi dua pitcher Timnas Softball Indonesia. Antara Lidia Krey (Red Bull) dengan Silvia Songyanan (Papua) yang merupakan dua atlet asli putri Papua.

Gelar juara ini terbilang sempurna bagi Softball Papua. Pasalnya selain membawa pulang Piala Sri Sultan Hamengkubuwono, semua gelar juara individu diborong. 

Ana Marandof meraih Best Sluger, Adelaide Waromi meraih Bets Hitter, Silvia Songyanan meraih Best Pitcher. Sementara Yemima Asaribab dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MPV).

Pelatih Kepala Softball Putri Papua, Dessy Lalihatu menjelaskan bahwa pemainnya sempat dalam tekanan dengan nama besar Red Bull yang memiliki 4 atlet Pelatnas Sea Games serta eks Pelatnas. 

“Setelah break di inning 6B, saya meminta pemain untuk konsentrasi dan bermain lebih tenang. Akhirnya bisa dijawab oleh pemain dengan melakukan comeback luar biasa. Saya sangat memberikan apresiasi kepada semua atlet saya yang tampil luar biasa,” ungkap Dessy kepada Cenderawasih Pos usai pertandingan.

Baca Juga :  Patroli Malam Hari Diintensifkan

Dessy juga membeberkan bahwa penampilan pemainnya di partai final berbeda saat berhadapan dengan Red Bull di babak penyisihan. Menurutnya, kali ini anak asuhnya tampil dengan maksimal dengan menerapkan strategi dengan baik.

“Saat penyisihan kami kalah karena faktor kelelahan. Namun dipertadingan ini pemain tampil beda. Apa yang kami berikan berhasil dijalankan dengan baik oleh anak-anak,” ujarnya.

Mantan atlet Timnas Softball itu juga berharap, dengan gelar juara yang mereka raih ini bukan akhir segalanya. Sebab menurutnya ukuran sesungguhnya ada PON XX tahun 2020 mendatang.

“Semoga pemain tidak cepat puas dengan hasil yang kita raih, karena ini baru awal. Dan kami akan menyiapkan tim lebih baik lagi, sehingga bisa mencapai target di PON untuk memberikan medali emas bagi kontingen Papua,” jelasnya.

Sementara Yemima Asaribab yang dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MPV) mempersembahkan gelar juara ini kepada seluruh masyarakat Papua. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya bersama rekan-rekannya akan melakukan persiapan lebih baik lagi untuk bisa memberikan medali emas bagi Papua.

“Kami akan lakukan latihan dengan baik lagi. Karena tim lain juga pasti tidak tinggal diam, sehingga kami tidak ingin kecolongan di rumah sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengrov Perbasasi Papua, Jan Jap Ormuseray melayangkan pujian kepada seluruh atlet serta tim pelatih yang mampu membawa pulang gelar juara ke Bumi Cenderawasih.

Ormuseray yang juga Kepala Dinas Kehutanan Papua berharap, dengan mengawinkan gelar juara Pra PON Softball Juli lalu dengan Open Turnament Partha Cup Anniversary 2019, bisa menjadi modal yang baik bagi Perbasasi Papua untuk mengukir prestasi di PON

Baca Juga :  Presiden Diminta Tangani Langsung Konflik Papua

“Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh atlet dan tim pelatih yang berhasil membayarkan kepercayaan dari Gubernur Papua serta seluruh masyarakat Papua untuk bisa memberikan gelar juara. Ini modal yang sangat baik bagi kita jelang PON,” ujarnya.

Dijelaskan Ormuseray bahwa Perbasasi Papua tidak hanya fokus dalam pembinaan Softball Putri. Namun mereka juga akan melakukan persiapan yang sama dengan atlet Softball Putra serta atlet Baseball. “Semoga mereka bisa pertahankan apa yang mereka raih saat ini, dan bisa mendapatkan medali emas. Karena PON tidak hanya sukses penyelenggaraan namun kita juga harus sukses prestasi untuk bisa mencapai target Gubernur Lukas Enembe bisa masuk dalam lima besar,” katanya.

Diketahui, atlet Softball Papua yang turun pada Pra PON Softball serta Open Turnament Partha Cup Anniversary 2019 murni merupakan atlet daerah. “Ini yang kami ingin buktikan, bahwa Perbasasi Papua benar-benar serius dalam melakukan pembinaan dengan atlet murni asli daerah,” tegasnya.

Secara terpisah senior Softball Partha, Hendro Pujuno juga melayangkan pujian kepada atlet Softball Papua yang tampil sangat memukau dengan melakukan cameback luar biasa.

“Ini partai final ideal. Kedua tim bermain sama bagus. Namun Softball Papua sangat luar biasa mampu membalikan keadaan di inning akhir,” ungkapnya.

Hendro juga membeberkan bahwa mereka akan kembali menggelar Open Turnament Partha Cup Anniversary di tahun 2020. “Semoga kita masih bisa bertemu di tahun depan, dan kami berharap semuanya tim softball se-Indonesia bisa ikut. Karena kami tim Partha benar-benar serius dalam membangun kemajuan Softball di Indonesia sehingga bisa disegani di tinggat Asia,” tandasnya. (eri/nat)

JUARA SEMPURNA: Atlet Softball Putri PON Papua saat menerima Piala Sri Sultan Hamengkubuwono usai keluar sebagai juara Open Turnament Partha Cup Anniversary 2019 di lapangan Baseball dan Softball Lembah UGM, Minggu (13/10).  ( FOTO : Erik / Cepos)

YOGYAKARTA-Tim Softball Putri PON Papua sukses mencapai ambisinya untuk membawa pulang gelar juara Open Turnament Partha Cup Anniversary 2019. 

Softball Papua keluar sebagai juara usai menumbangkan Softball Red Bull Surabaya (Jawa Timur) dengan skor 4-1 di lapangan Baseball dan Softball Lembah UGM, Minggu (13/10). 

Softball PON Papua meraih gelar juara dengan sangat fantastik, dengan melakukan comeback yang sangat luar biasa. 

Sempat tertinggal 1-0 hingga inning 6B, namun diining 7A Softball Papua berhasil membalikan keadaan menjadi 4-1. Hingga inning 7B atau inning akhir, Softball Papua berhasil mempertahankan keunggulan dan keluar sebagai juara.

Dengan gelar juara ini, Softball Papua berhasil melakukan revans atas kekalahan 4-2 dari Red Bull dibabak penyisihan. 

Partai final ini juga sebagai pertarungan gengsi dua pitcher Timnas Softball Indonesia. Antara Lidia Krey (Red Bull) dengan Silvia Songyanan (Papua) yang merupakan dua atlet asli putri Papua.

Gelar juara ini terbilang sempurna bagi Softball Papua. Pasalnya selain membawa pulang Piala Sri Sultan Hamengkubuwono, semua gelar juara individu diborong. 

Ana Marandof meraih Best Sluger, Adelaide Waromi meraih Bets Hitter, Silvia Songyanan meraih Best Pitcher. Sementara Yemima Asaribab dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MPV).

Pelatih Kepala Softball Putri Papua, Dessy Lalihatu menjelaskan bahwa pemainnya sempat dalam tekanan dengan nama besar Red Bull yang memiliki 4 atlet Pelatnas Sea Games serta eks Pelatnas. 

“Setelah break di inning 6B, saya meminta pemain untuk konsentrasi dan bermain lebih tenang. Akhirnya bisa dijawab oleh pemain dengan melakukan comeback luar biasa. Saya sangat memberikan apresiasi kepada semua atlet saya yang tampil luar biasa,” ungkap Dessy kepada Cenderawasih Pos usai pertandingan.

Baca Juga :  Menanti Tuah Stadion Klabat

Dessy juga membeberkan bahwa penampilan pemainnya di partai final berbeda saat berhadapan dengan Red Bull di babak penyisihan. Menurutnya, kali ini anak asuhnya tampil dengan maksimal dengan menerapkan strategi dengan baik.

“Saat penyisihan kami kalah karena faktor kelelahan. Namun dipertadingan ini pemain tampil beda. Apa yang kami berikan berhasil dijalankan dengan baik oleh anak-anak,” ujarnya.

Mantan atlet Timnas Softball itu juga berharap, dengan gelar juara yang mereka raih ini bukan akhir segalanya. Sebab menurutnya ukuran sesungguhnya ada PON XX tahun 2020 mendatang.

“Semoga pemain tidak cepat puas dengan hasil yang kita raih, karena ini baru awal. Dan kami akan menyiapkan tim lebih baik lagi, sehingga bisa mencapai target di PON untuk memberikan medali emas bagi kontingen Papua,” jelasnya.

Sementara Yemima Asaribab yang dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MPV) mempersembahkan gelar juara ini kepada seluruh masyarakat Papua. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya bersama rekan-rekannya akan melakukan persiapan lebih baik lagi untuk bisa memberikan medali emas bagi Papua.

“Kami akan lakukan latihan dengan baik lagi. Karena tim lain juga pasti tidak tinggal diam, sehingga kami tidak ingin kecolongan di rumah sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengrov Perbasasi Papua, Jan Jap Ormuseray melayangkan pujian kepada seluruh atlet serta tim pelatih yang mampu membawa pulang gelar juara ke Bumi Cenderawasih.

Ormuseray yang juga Kepala Dinas Kehutanan Papua berharap, dengan mengawinkan gelar juara Pra PON Softball Juli lalu dengan Open Turnament Partha Cup Anniversary 2019, bisa menjadi modal yang baik bagi Perbasasi Papua untuk mengukir prestasi di PON

Baca Juga :  Take Down Medsos Bagian dari Godaan Puasa

“Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh atlet dan tim pelatih yang berhasil membayarkan kepercayaan dari Gubernur Papua serta seluruh masyarakat Papua untuk bisa memberikan gelar juara. Ini modal yang sangat baik bagi kita jelang PON,” ujarnya.

Dijelaskan Ormuseray bahwa Perbasasi Papua tidak hanya fokus dalam pembinaan Softball Putri. Namun mereka juga akan melakukan persiapan yang sama dengan atlet Softball Putra serta atlet Baseball. “Semoga mereka bisa pertahankan apa yang mereka raih saat ini, dan bisa mendapatkan medali emas. Karena PON tidak hanya sukses penyelenggaraan namun kita juga harus sukses prestasi untuk bisa mencapai target Gubernur Lukas Enembe bisa masuk dalam lima besar,” katanya.

Diketahui, atlet Softball Papua yang turun pada Pra PON Softball serta Open Turnament Partha Cup Anniversary 2019 murni merupakan atlet daerah. “Ini yang kami ingin buktikan, bahwa Perbasasi Papua benar-benar serius dalam melakukan pembinaan dengan atlet murni asli daerah,” tegasnya.

Secara terpisah senior Softball Partha, Hendro Pujuno juga melayangkan pujian kepada atlet Softball Papua yang tampil sangat memukau dengan melakukan cameback luar biasa.

“Ini partai final ideal. Kedua tim bermain sama bagus. Namun Softball Papua sangat luar biasa mampu membalikan keadaan di inning akhir,” ungkapnya.

Hendro juga membeberkan bahwa mereka akan kembali menggelar Open Turnament Partha Cup Anniversary di tahun 2020. “Semoga kita masih bisa bertemu di tahun depan, dan kami berharap semuanya tim softball se-Indonesia bisa ikut. Karena kami tim Partha benar-benar serius dalam membangun kemajuan Softball di Indonesia sehingga bisa disegani di tinggat Asia,” tandasnya. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya