Saturday, April 20, 2024
32.7 C
Jayapura

Gejala Ringan dan OTG Isolasi di KM Tidar

Hari ini, KM Tidar Sandar di Pelabuhan Jayapura

JAYAPURA- Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., mengonfirmasi bahwa KM Tidar digunakan sebagai tempat isolasi terapung (Isoter) bagi warga kota yang terpapar Covid-19 dengan gejala sakit ringan maupun tanpa gejala (OTG).

Wali Kota Benhur Tomi Mano (BTM) yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kota Jayapura itu yakin dan percaya bahwa tempat isoter di KM Tidar, yang menjadi hasil jalinan kerja sama Pemkot Jayapura, Kemenhub RI, dan PT Pelni, akan membawa peningkatan kesembuhan yang signifikan bagi warga kota yang terpapar Covid.

“Saya percaya, dengan tempat isoter ini, tingkat kesembuhan bagi warga kota yang dirawat di tempat itu akan tinggi. Karena, dengan sinar matahari dari ufuk timur, mereka juga menikmati keindahan pemandangan perairan Kota Jayapura, sambil berjemur matahari pagi dan berolahraga,” ungkap BTM, Jumat (13/8) kemarin.

Warga kota yang terpapar Covid-19 dan dirawat di tempat isoter tersebut juga dapat menikmati paras rupawan Kota Jayapura di malam hari yang disebut-sebut sebagai Hongkong-nya Indonesia.

“Kita juga akan melakukan inovasi yang dikembangkan Wali Kota Makassar dalam  menciptakan nuansa hiburan untuk refreshing warga kota yang dirawat, agar meningkatkan imunitas tubuh dan mereka bisa cepat pulih dari papar Covid 19,” terangnya.

Dikatakan, pihaknya akan melakukan rapid test antigen secara massal di Kota Jayapura. Bagi warga yang positif, maka akan langsung dirawat di tempat isoter KM Tidar.

“Namun, kita mesti koordinasikan bersama perihal penanganannya, angkutannya ke kapal, dan hal teknis terkait lainnya. Kita bersyukur bahwa atas restu Pak Menhub, kita bisa pakai kapal ini sampai PON selesai. Ini luar biasa,” jelasnya.

Baca Juga :  Di Numfor, 9 Orang Dilaporkan Hilang di Laut

Dengan penggunaan KM Tidar sebagai tempat isoter di Kota Jayapura, Pemkot Jayapura dalam hal ini Satgas Covid0-19 Kota Jayapura, pada prinsipnya berupaya akan warga tidak lagi isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Karena sulit pemantauan langsung, termasuk dengan kondisi rumahnya apakah memungkinkan atau tidak untuk melakukan isolasi mandiri, tanpa menularkan virus terhadap anggota keluarga yang lainnya.

Diketahui, kerja sama Pemkot, Kemenhub, dan PT Pelni perihal penggunaan KM Tidar sebagai tempat isolasi terapung menjadi satu langkah yang dilakukan Pemkot Jayapura, terlebih kontrak tempat karantina terpusat di LPMP Kotaraja yang berakhir di Agustus ini, serta Asrama Haji Kota Jayapura yang juga masuk daftar alternatif tempat karantina yang dimiliki.

Secara terpisah, General Manager PT. Pelni Cabang Jayapura, Whendy Imkotta mengakui, terkait penggunaan Km Tidar untuk Isoman terapung, terpusat dan terpadu di Kota Jayapura, dimana Km Tidar rencana tiba di Jayapura, Sabtu tanggal 14 Agustus 2021 Pukul 18.00 WIT.

Sedangkan fasilitas yang tersedia di atas kapal yaitu  929 bed atau tempat tidur yang terbagi atas 873 kasur untuk pasien dan 56 kasur untuk tenaga kesehatan (Nakes). 

“Fasilitas di dalam kapal ada poliklinik, ruangan AC, air panas, CCTV, TV public, area jogging, top deck untuk berjemur. Semoga dengan Isoter di KM. Tidar, pasien, Nakes bisa tetap enjoy dan santai sehingga bisa mempercepat pemulihan dan Nakes tetap imunitas tubuh terjaga,” ungkap Whendy Imkotta, Jumat (13/8).

“Sesuai Rencana PKS selama 30 hari dan akan diperpanjang lagi sesuai pengamatan pihak Pemkot dan Dinas Kesehatan Kota Jayapura,” sambungnya..

Baca Juga :  Temui Menteri PPN/Bappenas, MRP Minta DOB Papua Ditunda

Diakui, kapal Pelni digunakan sebagai isolasi terapung, terpusat dan terpadu bagi pasien Covid-19, OTG dan gejala ringan tidak hanya di Kota Jayapura, namun ada juga di kota-kota besar lainnya. Hal ini sebuah upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan dalam membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan pasien Covid yang dirawat, petugas Nakes yang bekerja dalam menyembuhkan dan merawat pasien. Termasuk awak KM Tidar yang memberikan pelayanan di atas kapal.

“Sehingga secara penerapan protokol kesehatan di dalam kapal selama dilakukan isolasi terapung, terpusat dan terpadu di KM. Tidar benar-benar dilakukan secara  maksimal sesuai Prokes dan tetap mengutamakan keselamatan, kesehatan bersama jangan sampai terjadi kluster baru,” tuturnya. 

Untuk itu, diharapkan pasien, Nakes dan petugas di kapal bisa sama-sama menjaga diri agar selalu menerapkan Prokes.

Sementara itu, Kepala KSOP Kelas II Jayapura Taher Laitupa mengatakan, KM Tidar dipastikan tiba di Kota Jayapura, Sabtu (14/8) hari ini.

“Kalau tidak ada kendala dan cuaca mendukung, kapal tiba di Jayapura pukul 16:00 WIT. Dimana posisi kapal saat ini di Manokwari sedang menuju ke Jayapura,” kata Taher kepada Cenderawasih Pos, Jumat (13/8).

Dijelaskan, saat isolasi nanti posisi kapal akan berlabuh di Teluk Humbuldt. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Setiba di Jayapura nanti kapal akan sandar di pelabuhan dan dilakukan peninjauan oleh Wali Kota Jayapura dan Forkopimda,” ucap Taher.

Adapun kapasitas kapal untuk ruang isolasi terdapat sebanyak 900 unit kamar, namun untuk daya tampung kapal sesuai dispensasi jumlah penumpang sebanyak 2.000 hingga 3.000 penumpang. (gr/dil/fia/nat)

Hari ini, KM Tidar Sandar di Pelabuhan Jayapura

JAYAPURA- Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., mengonfirmasi bahwa KM Tidar digunakan sebagai tempat isolasi terapung (Isoter) bagi warga kota yang terpapar Covid-19 dengan gejala sakit ringan maupun tanpa gejala (OTG).

Wali Kota Benhur Tomi Mano (BTM) yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kota Jayapura itu yakin dan percaya bahwa tempat isoter di KM Tidar, yang menjadi hasil jalinan kerja sama Pemkot Jayapura, Kemenhub RI, dan PT Pelni, akan membawa peningkatan kesembuhan yang signifikan bagi warga kota yang terpapar Covid.

“Saya percaya, dengan tempat isoter ini, tingkat kesembuhan bagi warga kota yang dirawat di tempat itu akan tinggi. Karena, dengan sinar matahari dari ufuk timur, mereka juga menikmati keindahan pemandangan perairan Kota Jayapura, sambil berjemur matahari pagi dan berolahraga,” ungkap BTM, Jumat (13/8) kemarin.

Warga kota yang terpapar Covid-19 dan dirawat di tempat isoter tersebut juga dapat menikmati paras rupawan Kota Jayapura di malam hari yang disebut-sebut sebagai Hongkong-nya Indonesia.

“Kita juga akan melakukan inovasi yang dikembangkan Wali Kota Makassar dalam  menciptakan nuansa hiburan untuk refreshing warga kota yang dirawat, agar meningkatkan imunitas tubuh dan mereka bisa cepat pulih dari papar Covid 19,” terangnya.

Dikatakan, pihaknya akan melakukan rapid test antigen secara massal di Kota Jayapura. Bagi warga yang positif, maka akan langsung dirawat di tempat isoter KM Tidar.

“Namun, kita mesti koordinasikan bersama perihal penanganannya, angkutannya ke kapal, dan hal teknis terkait lainnya. Kita bersyukur bahwa atas restu Pak Menhub, kita bisa pakai kapal ini sampai PON selesai. Ini luar biasa,” jelasnya.

Baca Juga :  Lima Wilayah Jadi Fokus Pembatasan Sosial

Dengan penggunaan KM Tidar sebagai tempat isoter di Kota Jayapura, Pemkot Jayapura dalam hal ini Satgas Covid0-19 Kota Jayapura, pada prinsipnya berupaya akan warga tidak lagi isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Karena sulit pemantauan langsung, termasuk dengan kondisi rumahnya apakah memungkinkan atau tidak untuk melakukan isolasi mandiri, tanpa menularkan virus terhadap anggota keluarga yang lainnya.

Diketahui, kerja sama Pemkot, Kemenhub, dan PT Pelni perihal penggunaan KM Tidar sebagai tempat isolasi terapung menjadi satu langkah yang dilakukan Pemkot Jayapura, terlebih kontrak tempat karantina terpusat di LPMP Kotaraja yang berakhir di Agustus ini, serta Asrama Haji Kota Jayapura yang juga masuk daftar alternatif tempat karantina yang dimiliki.

Secara terpisah, General Manager PT. Pelni Cabang Jayapura, Whendy Imkotta mengakui, terkait penggunaan Km Tidar untuk Isoman terapung, terpusat dan terpadu di Kota Jayapura, dimana Km Tidar rencana tiba di Jayapura, Sabtu tanggal 14 Agustus 2021 Pukul 18.00 WIT.

Sedangkan fasilitas yang tersedia di atas kapal yaitu  929 bed atau tempat tidur yang terbagi atas 873 kasur untuk pasien dan 56 kasur untuk tenaga kesehatan (Nakes). 

“Fasilitas di dalam kapal ada poliklinik, ruangan AC, air panas, CCTV, TV public, area jogging, top deck untuk berjemur. Semoga dengan Isoter di KM. Tidar, pasien, Nakes bisa tetap enjoy dan santai sehingga bisa mempercepat pemulihan dan Nakes tetap imunitas tubuh terjaga,” ungkap Whendy Imkotta, Jumat (13/8).

“Sesuai Rencana PKS selama 30 hari dan akan diperpanjang lagi sesuai pengamatan pihak Pemkot dan Dinas Kesehatan Kota Jayapura,” sambungnya..

Baca Juga :  ULMWP Menyambut Baik Komentar Wakil PM Vanuatu

Diakui, kapal Pelni digunakan sebagai isolasi terapung, terpusat dan terpadu bagi pasien Covid-19, OTG dan gejala ringan tidak hanya di Kota Jayapura, namun ada juga di kota-kota besar lainnya. Hal ini sebuah upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan dalam membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan pasien Covid yang dirawat, petugas Nakes yang bekerja dalam menyembuhkan dan merawat pasien. Termasuk awak KM Tidar yang memberikan pelayanan di atas kapal.

“Sehingga secara penerapan protokol kesehatan di dalam kapal selama dilakukan isolasi terapung, terpusat dan terpadu di KM. Tidar benar-benar dilakukan secara  maksimal sesuai Prokes dan tetap mengutamakan keselamatan, kesehatan bersama jangan sampai terjadi kluster baru,” tuturnya. 

Untuk itu, diharapkan pasien, Nakes dan petugas di kapal bisa sama-sama menjaga diri agar selalu menerapkan Prokes.

Sementara itu, Kepala KSOP Kelas II Jayapura Taher Laitupa mengatakan, KM Tidar dipastikan tiba di Kota Jayapura, Sabtu (14/8) hari ini.

“Kalau tidak ada kendala dan cuaca mendukung, kapal tiba di Jayapura pukul 16:00 WIT. Dimana posisi kapal saat ini di Manokwari sedang menuju ke Jayapura,” kata Taher kepada Cenderawasih Pos, Jumat (13/8).

Dijelaskan, saat isolasi nanti posisi kapal akan berlabuh di Teluk Humbuldt. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Setiba di Jayapura nanti kapal akan sandar di pelabuhan dan dilakukan peninjauan oleh Wali Kota Jayapura dan Forkopimda,” ucap Taher.

Adapun kapasitas kapal untuk ruang isolasi terdapat sebanyak 900 unit kamar, namun untuk daya tampung kapal sesuai dispensasi jumlah penumpang sebanyak 2.000 hingga 3.000 penumpang. (gr/dil/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya