Saturday, March 30, 2024
25.7 C
Jayapura

Pelaku Penembakan Diburu Personel Gabungan

PELEPASAN JENAZAH: Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua P Sembiring, SIP., dan pejabat lainnya memberikan penghormatan terakhir kepada Brigpol Anumerta Hedar di Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (13/8). ( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos)

Jenazah Brigpol Anumerta Hedar Dimakamkan di Barru

JAYAPURA-Pelaku penembakan terhadap personel Direktorat Reserse Kriminal Umum  (Reskrimum), Brigadir Polisi (Brigpol) Anumerta Hedar yang gugur saat menjalankan tugas di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Senin (12/8) masih dalam pengejaran aparat gabungan TNI-Polri yang ada di Kabupaten Puncak. 

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, sebanyak 2 pleton personel gabungan TNI-Polri saat ini mengejar pelaku yang identitasnya sudah dikantongi.

“Pelaku penembakan berasal dari KKB yang ada di daerah Puncak. Korban mengalami luka di bagian kepala saat ditemukan, Senin (12/8). Identitas pelaku sudah dikantongi dan saat ini dalam pengejaran aparat gabungan TNI-Polri yang ada di Puncak,” ungkap Kamal kepada wartawan di Media Center Mapolda Papua, Selasa (13/8). 

Kamal menyebutkan, selama berdinas lima tahun di wilayah hukum Polda Papua, almarhum dikenal sebagai personel yang disiplin, ulet dan jujur serta bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan.

Dengan loyalitas dan dedikasinya dalam menjalankan tugas, almarhum mendapat kenaikan pangkat luar biasa dalam aksi pembebasan sandera warga Papua dan non papua oleh KKB di Tembagapura yaitu di Kampung Banti, Distrik Tembagapura pada 11 November tahun 2017.

Untuk pendidikan, almarhum menyelesaikan Sekolah Dasar pada tahun 2007, SMP pada tahun 2010 dan SMA Negeri 1 Serui pada tahun 2013. Almarhum kemudian melanjutkan kuliah di jurusan manajemen S1 tahun 2018. 

Sebelum menjadi anggota Polri, almarhum Hedar mengikuti  pendidikan Bintara Tugas Umum Polri Tahun 2014 di SPN Jayapura Polda Papua. 

Setelah menyelesaikan pendidikannya, tahun 2015 almarhum ditempatkan di Polres Lanny Jaya dengan jabatan Bintara Reskrim selama 2 tahun. Selanjutnya pada tahun 2017 bergabung di Direktorat Reskrimum Polda Papua.

Almarhum juga banyak mendapatkan bintang jasa karena berhasil mengungkap sebanyak 11 kasus kriminal yang dilakukan oleh KKB yang terjadi di wilayah pegunungan tengah Papua. 

Baca Juga :  18 Personel Jadi Tersangka 

Atas jasa-jasanya tersebut, Briptu Hedar diusulkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Brigadir Polisi Anumerta.

Almarhum menurut Kamal  juga dikenal sangat dekat dan baik dengan masyarakat di manapun ia bertugas. Bahkan, atas peritiswa yang menimpanya sejumlah warga yang mengenalnya masih tidak percaya.

Secara terpisah, Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M. Si., menyayangkan kejadian yang membuat Brigpol Anumerta Hedar gugur. Selaku pemerintah daerah, ia menyampaikan bela sungkawa.

“Sebagai pemerintah daerah, kami sering mengimbau kepada TNI-Polri juga masyarakat untuk selalu waspada dalam menghadapi situasi di lapangan,” ucap Bupati Willem Wandik kepada wartawan, Selasa (13/8).

Pasca kejadian ini tersebut, dirinya menyampaikan untuk tidak boleh lengah dalam situasi seperti ini. Dan kedepannya  harus dilakukan pendekatan persuasif. Sebab Kabupaten Puncak merupakan daerah  terbelakang dan dalam proses pembangunan, sehingga tidak seharusnya terjadi kontak senjata.

Bupati Willem Wandik menduga bahwa yang melakukan penembakan terhadap anggota Polisi ini dilakukan oleh kelompok dari luar yang masuk di wilayah Puncak.

“Kalau kelompok yang ada di Puncak itu selalu saya imbau untuk menjaga daerah Puncak, karena  Kabupaten Puncak saat ini sedang dalam tahapan pembangunan,” tuturnya.

Adapun upacara pelepasan jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada personel Dit Reskrimum Polda Papua Brigpol Anumerta Hedar di Bandara Mozes Kilangin Timika dipimpin langsung Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja serta Forkopimda, Selasa (13/8).

Sekira pukul 12.15 WIT, jenazah diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. 

Pukul 15.15 WITA, dilaksanakan upacara penerimaan jenazah di Bandara Cargo Sultan Hasanuddin Makassar yang dipimpin Dansat Brimob Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol. Adeni Muhan Daeng Pabali.

Dari Bandara, jenazah langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. Jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga yang dihadiri Bupati Barru serta pejabat setempat. 

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, almarhum pangkatnya resmi naik satu tingkat dari Briptu ke Brigpol. 

Baca Juga :  Negara Federal Ajukan Judicial Review Pasal Makar

Untuk kasus Brigpol Hedar tersebut, akan dilihat bagaimana kronologinya. Salah satunya, untuk mengetahui bagaimana cara kelompok tersebut mengetahui posisi dari petugas. ”Mereka mungkin punya naluri, tapi akan dipelajari,” tuturnya. 

Harapannya, setelah diketahui semuanya tentu untuk bisa mencegah kejadian serupa terjadi pada anggota yang lainnya. Menurutnya, ada fakta lain yang juga baru diketahui. ”Berdasarkan informasi masyarakat, diketahui Brigpol Hedar ternyata berupaya meloloskan diri dari kelompok tersebut,” paparnya. 

Namun, sayangnya saat melakukan upayanya, Hedar tertembak oleh pelaku penyanderaan. Hal tersebut diperkuat dengan lokasi penemuan jasad yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi awal penyanderaan. ”Sebenarnya di dekat lokasi juga ada pasukan,” terangnya. 

Suara tembakan dari pelaku penyanderaan sebenarnya terdengar oleh pasukan Polri dan TNI. Yang membuat sulit dilakukan pengejaran, para penyandera itu langsung kabur ke hutan. Tanpa, mencoba menengok jasad Brigpol Hedar. ”Kalau saja sempat mendekati jasad korban, pasukan pasti bisa mengejar,” paparnya. 

Dia mengatakan, petugas akan memperketat penjagaan di wilayah tersebut. Apalagi, selama ini daerah tersebut dikenal dengan banyaknya kriminalitas, seperti perampokan, pemerkosaan hingga pembunuhan. ”Kriminalitasnya memang tinggi,” tuturnya. 

Apapun kondisinya, Polri akan bekerja keras dalam melindungi masyarakat dari ancaman pelaku kejahatan semacam itu. Dia menuturkan, hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah pelaku penyanderaan itu KKB atau tidak. ”Cuma di daerah itu memang ada kelompok semacam itu,” papar mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut. 

Di akhir sesi wawancara itu, Dedi mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga Brigpol Hedar. Menurutnya, Polri kehilangan sosok yang luar biasa dengan jasa yang besar. Selama ini almarhum telah bekerja keras dan terlibat dalam berbagai operasi. Seperti pembebasan sandera diTembagapura, penangkapan terhadap KKB Yogot Telenggen, dan bahkan ikut dalam menangkap pemasok senjata api. (fia/nat/JPG)

PELEPASAN JENAZAH: Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua P Sembiring, SIP., dan pejabat lainnya memberikan penghormatan terakhir kepada Brigpol Anumerta Hedar di Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (13/8). ( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos)

Jenazah Brigpol Anumerta Hedar Dimakamkan di Barru

JAYAPURA-Pelaku penembakan terhadap personel Direktorat Reserse Kriminal Umum  (Reskrimum), Brigadir Polisi (Brigpol) Anumerta Hedar yang gugur saat menjalankan tugas di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Senin (12/8) masih dalam pengejaran aparat gabungan TNI-Polri yang ada di Kabupaten Puncak. 

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, sebanyak 2 pleton personel gabungan TNI-Polri saat ini mengejar pelaku yang identitasnya sudah dikantongi.

“Pelaku penembakan berasal dari KKB yang ada di daerah Puncak. Korban mengalami luka di bagian kepala saat ditemukan, Senin (12/8). Identitas pelaku sudah dikantongi dan saat ini dalam pengejaran aparat gabungan TNI-Polri yang ada di Puncak,” ungkap Kamal kepada wartawan di Media Center Mapolda Papua, Selasa (13/8). 

Kamal menyebutkan, selama berdinas lima tahun di wilayah hukum Polda Papua, almarhum dikenal sebagai personel yang disiplin, ulet dan jujur serta bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan.

Dengan loyalitas dan dedikasinya dalam menjalankan tugas, almarhum mendapat kenaikan pangkat luar biasa dalam aksi pembebasan sandera warga Papua dan non papua oleh KKB di Tembagapura yaitu di Kampung Banti, Distrik Tembagapura pada 11 November tahun 2017.

Untuk pendidikan, almarhum menyelesaikan Sekolah Dasar pada tahun 2007, SMP pada tahun 2010 dan SMA Negeri 1 Serui pada tahun 2013. Almarhum kemudian melanjutkan kuliah di jurusan manajemen S1 tahun 2018. 

Sebelum menjadi anggota Polri, almarhum Hedar mengikuti  pendidikan Bintara Tugas Umum Polri Tahun 2014 di SPN Jayapura Polda Papua. 

Setelah menyelesaikan pendidikannya, tahun 2015 almarhum ditempatkan di Polres Lanny Jaya dengan jabatan Bintara Reskrim selama 2 tahun. Selanjutnya pada tahun 2017 bergabung di Direktorat Reskrimum Polda Papua.

Almarhum juga banyak mendapatkan bintang jasa karena berhasil mengungkap sebanyak 11 kasus kriminal yang dilakukan oleh KKB yang terjadi di wilayah pegunungan tengah Papua. 

Baca Juga :  Hari ini Persipura Tantang Pra PON Papua

Atas jasa-jasanya tersebut, Briptu Hedar diusulkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Brigadir Polisi Anumerta.

Almarhum menurut Kamal  juga dikenal sangat dekat dan baik dengan masyarakat di manapun ia bertugas. Bahkan, atas peritiswa yang menimpanya sejumlah warga yang mengenalnya masih tidak percaya.

Secara terpisah, Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M. Si., menyayangkan kejadian yang membuat Brigpol Anumerta Hedar gugur. Selaku pemerintah daerah, ia menyampaikan bela sungkawa.

“Sebagai pemerintah daerah, kami sering mengimbau kepada TNI-Polri juga masyarakat untuk selalu waspada dalam menghadapi situasi di lapangan,” ucap Bupati Willem Wandik kepada wartawan, Selasa (13/8).

Pasca kejadian ini tersebut, dirinya menyampaikan untuk tidak boleh lengah dalam situasi seperti ini. Dan kedepannya  harus dilakukan pendekatan persuasif. Sebab Kabupaten Puncak merupakan daerah  terbelakang dan dalam proses pembangunan, sehingga tidak seharusnya terjadi kontak senjata.

Bupati Willem Wandik menduga bahwa yang melakukan penembakan terhadap anggota Polisi ini dilakukan oleh kelompok dari luar yang masuk di wilayah Puncak.

“Kalau kelompok yang ada di Puncak itu selalu saya imbau untuk menjaga daerah Puncak, karena  Kabupaten Puncak saat ini sedang dalam tahapan pembangunan,” tuturnya.

Adapun upacara pelepasan jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada personel Dit Reskrimum Polda Papua Brigpol Anumerta Hedar di Bandara Mozes Kilangin Timika dipimpin langsung Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja serta Forkopimda, Selasa (13/8).

Sekira pukul 12.15 WIT, jenazah diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. 

Pukul 15.15 WITA, dilaksanakan upacara penerimaan jenazah di Bandara Cargo Sultan Hasanuddin Makassar yang dipimpin Dansat Brimob Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol. Adeni Muhan Daeng Pabali.

Dari Bandara, jenazah langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. Jenazah dimakamkan di pemakaman keluarga yang dihadiri Bupati Barru serta pejabat setempat. 

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, almarhum pangkatnya resmi naik satu tingkat dari Briptu ke Brigpol. 

Baca Juga :  Aturan Ketat Maskapai Perintis Bagi Penumpang

Untuk kasus Brigpol Hedar tersebut, akan dilihat bagaimana kronologinya. Salah satunya, untuk mengetahui bagaimana cara kelompok tersebut mengetahui posisi dari petugas. ”Mereka mungkin punya naluri, tapi akan dipelajari,” tuturnya. 

Harapannya, setelah diketahui semuanya tentu untuk bisa mencegah kejadian serupa terjadi pada anggota yang lainnya. Menurutnya, ada fakta lain yang juga baru diketahui. ”Berdasarkan informasi masyarakat, diketahui Brigpol Hedar ternyata berupaya meloloskan diri dari kelompok tersebut,” paparnya. 

Namun, sayangnya saat melakukan upayanya, Hedar tertembak oleh pelaku penyanderaan. Hal tersebut diperkuat dengan lokasi penemuan jasad yang jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi awal penyanderaan. ”Sebenarnya di dekat lokasi juga ada pasukan,” terangnya. 

Suara tembakan dari pelaku penyanderaan sebenarnya terdengar oleh pasukan Polri dan TNI. Yang membuat sulit dilakukan pengejaran, para penyandera itu langsung kabur ke hutan. Tanpa, mencoba menengok jasad Brigpol Hedar. ”Kalau saja sempat mendekati jasad korban, pasukan pasti bisa mengejar,” paparnya. 

Dia mengatakan, petugas akan memperketat penjagaan di wilayah tersebut. Apalagi, selama ini daerah tersebut dikenal dengan banyaknya kriminalitas, seperti perampokan, pemerkosaan hingga pembunuhan. ”Kriminalitasnya memang tinggi,” tuturnya. 

Apapun kondisinya, Polri akan bekerja keras dalam melindungi masyarakat dari ancaman pelaku kejahatan semacam itu. Dia menuturkan, hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah pelaku penyanderaan itu KKB atau tidak. ”Cuma di daerah itu memang ada kelompok semacam itu,” papar mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut. 

Di akhir sesi wawancara itu, Dedi mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga Brigpol Hedar. Menurutnya, Polri kehilangan sosok yang luar biasa dengan jasa yang besar. Selama ini almarhum telah bekerja keras dan terlibat dalam berbagai operasi. Seperti pembebasan sandera diTembagapura, penangkapan terhadap KKB Yogot Telenggen, dan bahkan ikut dalam menangkap pemasok senjata api. (fia/nat/JPG)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya