Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Antisipasi Kerumunan, Maksimalkan Kurban Online

JAKARTA, Jawa Pos – Idul Adha tinggal sekitar sepekan lagi. Pemerintah terus mengkampanyekan supaya umat Islam tetap bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencanangkan pelaksanaan kurban online untuk menghindari pelanggaran prokes, khususnya di daerah PPKM darurat.

Keterangan tersebut disampaikan langsung Ketua Baznas Noor Achmad dalam seminar manajemen dan strategi prokes di Hari Raya Idul Kurban di Jakarta kemarin (13/7). ’’Di Idul Kurban ini kami terus canangkan kurban online,’’ katanya. Selain untuk mencegah kerumunan, dia mengatakan pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat saat ini semakin massif. Sehingga kurban online lebih mudah dan praktis.

Dia mengingatkan pemerintah sudah mengeluarkan panduan ibadah Idul Adha, termasuk pemotongan hewan kurban. Diantaranya adalah pemotongan dilaksanakan di rumah potong hewan (RPH). Kemudian hanya dihadiri oleh panitia penyembelihan dan pekurban saja. Begitupun saat pendistribusian, tidak boleh menimbulkan kerumunan. Sehingga daging kurban harus diantar panitia ke rumah-rumah penerima.

Baca Juga :  Ingin Curi Start Lebih Awal

Selain itu Noor mengatakan dengan kurban digital semangat pemberdayaan masyarakatnya lebih luas. Khusus untuk kurban online Baznas, hewan kurbannya diambil dari 16 titik balai ternak binaan Baznas yang tersebar di penjuru Indonesia. Misalnya Balai Ternak Baznas di Lombok Barat memiliki anggota 25 orang peternak dengan populasi ternak sebanyak 91 ekor sapi. Sementara di Balai Ternak Baznas di Bogor beranggotakan 47 peternak.

Noor mengatakan pemotongan hewan kurban di balai ternak itu mematuhi ketentuan pemerintah. Mulai dari pemotongan di RPH atau tempat pemotongan hewan (TPH) sementara. Kemudian petugas pemotongan dalam kondisi sehat dan menggunakan alat pelindung diri (APD). ’’Dagingnya langsung dibagikan ke rumah mustahik,’’ jelasnya. Merujuk website kurban online Baznas, hewan kurban jenis domba dan kambing dipatok mulai Rp 2,2 juta/ekor. Sedangkan untuk sapi Rp 17,5 juta/ekor.

Baca Juga :  Pengganti Kapal Sejarah Akhirnya Berlabuh di Jayapura

Anggota Baznas Saidah Sakwan mengatakan, adanya pandemi Covid-19 berpengaruh dalam pola pendistribusian dan pengelolaan hewan kurban. Dia mengatakan tahun ini daging dari kurban online dibagikan merata ke 34 provinsi. Kemudian ada juga pengolahan daging kurban kemasan. Untuk perbandingan tahun lalu daging kurban yang dihimpun oleh Baznas disebar ke 24 provinsi. ’’Jadi ini kurban nusantara,’’ pungkasnya. (wan/JPG)

JAKARTA, Jawa Pos – Idul Adha tinggal sekitar sepekan lagi. Pemerintah terus mengkampanyekan supaya umat Islam tetap bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencanangkan pelaksanaan kurban online untuk menghindari pelanggaran prokes, khususnya di daerah PPKM darurat.

Keterangan tersebut disampaikan langsung Ketua Baznas Noor Achmad dalam seminar manajemen dan strategi prokes di Hari Raya Idul Kurban di Jakarta kemarin (13/7). ’’Di Idul Kurban ini kami terus canangkan kurban online,’’ katanya. Selain untuk mencegah kerumunan, dia mengatakan pemanfaatan teknologi digital oleh masyarakat saat ini semakin massif. Sehingga kurban online lebih mudah dan praktis.

Dia mengingatkan pemerintah sudah mengeluarkan panduan ibadah Idul Adha, termasuk pemotongan hewan kurban. Diantaranya adalah pemotongan dilaksanakan di rumah potong hewan (RPH). Kemudian hanya dihadiri oleh panitia penyembelihan dan pekurban saja. Begitupun saat pendistribusian, tidak boleh menimbulkan kerumunan. Sehingga daging kurban harus diantar panitia ke rumah-rumah penerima.

Baca Juga :  Mahdi Mengaku Bersalah Buang Pisau dan Bakar Baju

Selain itu Noor mengatakan dengan kurban digital semangat pemberdayaan masyarakatnya lebih luas. Khusus untuk kurban online Baznas, hewan kurbannya diambil dari 16 titik balai ternak binaan Baznas yang tersebar di penjuru Indonesia. Misalnya Balai Ternak Baznas di Lombok Barat memiliki anggota 25 orang peternak dengan populasi ternak sebanyak 91 ekor sapi. Sementara di Balai Ternak Baznas di Bogor beranggotakan 47 peternak.

Noor mengatakan pemotongan hewan kurban di balai ternak itu mematuhi ketentuan pemerintah. Mulai dari pemotongan di RPH atau tempat pemotongan hewan (TPH) sementara. Kemudian petugas pemotongan dalam kondisi sehat dan menggunakan alat pelindung diri (APD). ’’Dagingnya langsung dibagikan ke rumah mustahik,’’ jelasnya. Merujuk website kurban online Baznas, hewan kurban jenis domba dan kambing dipatok mulai Rp 2,2 juta/ekor. Sedangkan untuk sapi Rp 17,5 juta/ekor.

Baca Juga :  Pengganti Kapal Sejarah Akhirnya Berlabuh di Jayapura

Anggota Baznas Saidah Sakwan mengatakan, adanya pandemi Covid-19 berpengaruh dalam pola pendistribusian dan pengelolaan hewan kurban. Dia mengatakan tahun ini daging dari kurban online dibagikan merata ke 34 provinsi. Kemudian ada juga pengolahan daging kurban kemasan. Untuk perbandingan tahun lalu daging kurban yang dihimpun oleh Baznas disebar ke 24 provinsi. ’’Jadi ini kurban nusantara,’’ pungkasnya. (wan/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya