Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Diserang 20 Anggota KKSB, 1 Anggota TNI Gugur

Kololonel Inf M Aidi (FOTO:Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Satu anggota TNI atas nama Pratu Kasnum gugur usai diserang Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) saat melaksanakan tugas pengamanan pembangunan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Senin (13/5) sekira pukul 11.15 WIT.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyebutkan penyerangan anggota KKSB pimpinan Egianus Kogoya itu berawal ketika 12 orang prajurit sedang melaksanakan patroli rutin untuk memastikan pembangunan jalan Trans Papua berjalan aman dan lancar.

Namun, saat Tim Patroli TNI berada di sekitar Lapangan Terbang ( Lapter ) Distrik Mugi Kabupaten Nduga, secara mendadak mendapat serangan dari arah ketinggian oleh pihak KKSB yang berhasil diidentifikasi dari kelompok Pimpinan Egianus Kogoya.

“Mendapatkan serangan tersebut, pasukan TNI berusaha mencari perlindungan dan membalas tembakan. Sementara itu sisa pasukan TNI yang berada di Pos Mugi dipimpin Letda Inf Fajar segera bergerak untuk memberikan bantuan dan melakukan pengejaran,” ungkap Aidi kepada Cenderawasih Pos, Senin (13/5).

Baca Juga :  Kondisi Victor Yeimo Belum Membaik

Tak lama kemudian lanjut Aidi, situasi berhasil dikuasai. KKSB yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20 orang bersenjata campuran berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke arah hutan.

Sementara pasukan TNI melanjutkan pengejaran ke arah pelarian KKSB, namun hanya ditemukan beberapa bercak darah yang menunjukkan bahwa di antara mereka ada yang tertembak.

“Hingga laporan ini diterima sekira pukul 16.00 WIT, masih terdengar suara tembakan namun belum didapatkan laporan lebih lanjut,” kata Aidi.

Pratu Kasnum kata Aidi mengalami luka tembak di bagian punggung dan saat proses evakuasi menggunakan pesawat Helly Bell ke Timika korban dinyatakan gugur pada pukul 13.00 WIT dalam perjalanan menuju ke RS. Chiritas Timika.

“Direncanakan Selasa (14/5) jenazah akan diterbangkan ke rumah duka di Aceh Selatan,” pungkasnya. 

Sementara itu, Juru Bicara  Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sembom menuding TNI melakukan operasi di Distrik Yigi secara brutal dan tidak manusiawi pada tanggal 10 Mei 2019 lalu. “Pasukan TNI telah membakar 22 Rumah bentuk honai milik masyarakat Yigi dan juga dua rumah yang merupakan kantor desa dibakar,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Cendferawasih Pos, kemarin. 

Baca Juga :  Bahas Persoalan Beasiswa, Pemprov Temui Kedubes RI di AS

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kololonel Inf M Aidi yang dikonfirmasi terkait tudingan tersebut, 

membantah dengan tegas. Menurutnya TNI tidak pernah melakukan hal-hal yang dituduhkan oleh pihak KKSB. 

“Sejak kapan kelompok ini berkata benar, apakah pernah terbukti yang mereka sampaikan itu benar? Coba dirunut apa yang pernah disampaikan kelompok ini mulai bom kimia, dan lainnya hingga kini tidak terbukti,” tegasnya.

Prajurit TNI menurutnya memiliki otak dan hati, sehingga mustahil melakukan itu. Bahkan, prajurit TNI membantu masyarakat membangun rumah dan juga jalan.

“Kita selama ini berusaha membantu rakyat membangun rumah rakyat kok malah dituduh bakar rumah rakyat. Itu alasan mereka saja,” cercanya.  (fia/oel/nat)

Kololonel Inf M Aidi (FOTO:Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Satu anggota TNI atas nama Pratu Kasnum gugur usai diserang Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) saat melaksanakan tugas pengamanan pembangunan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Senin (13/5) sekira pukul 11.15 WIT.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyebutkan penyerangan anggota KKSB pimpinan Egianus Kogoya itu berawal ketika 12 orang prajurit sedang melaksanakan patroli rutin untuk memastikan pembangunan jalan Trans Papua berjalan aman dan lancar.

Namun, saat Tim Patroli TNI berada di sekitar Lapangan Terbang ( Lapter ) Distrik Mugi Kabupaten Nduga, secara mendadak mendapat serangan dari arah ketinggian oleh pihak KKSB yang berhasil diidentifikasi dari kelompok Pimpinan Egianus Kogoya.

“Mendapatkan serangan tersebut, pasukan TNI berusaha mencari perlindungan dan membalas tembakan. Sementara itu sisa pasukan TNI yang berada di Pos Mugi dipimpin Letda Inf Fajar segera bergerak untuk memberikan bantuan dan melakukan pengejaran,” ungkap Aidi kepada Cenderawasih Pos, Senin (13/5).

Baca Juga :  Lagi Miras Picu Pengeroyokan dan Penikaman

Tak lama kemudian lanjut Aidi, situasi berhasil dikuasai. KKSB yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20 orang bersenjata campuran berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke arah hutan.

Sementara pasukan TNI melanjutkan pengejaran ke arah pelarian KKSB, namun hanya ditemukan beberapa bercak darah yang menunjukkan bahwa di antara mereka ada yang tertembak.

“Hingga laporan ini diterima sekira pukul 16.00 WIT, masih terdengar suara tembakan namun belum didapatkan laporan lebih lanjut,” kata Aidi.

Pratu Kasnum kata Aidi mengalami luka tembak di bagian punggung dan saat proses evakuasi menggunakan pesawat Helly Bell ke Timika korban dinyatakan gugur pada pukul 13.00 WIT dalam perjalanan menuju ke RS. Chiritas Timika.

“Direncanakan Selasa (14/5) jenazah akan diterbangkan ke rumah duka di Aceh Selatan,” pungkasnya. 

Sementara itu, Juru Bicara  Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sembom menuding TNI melakukan operasi di Distrik Yigi secara brutal dan tidak manusiawi pada tanggal 10 Mei 2019 lalu. “Pasukan TNI telah membakar 22 Rumah bentuk honai milik masyarakat Yigi dan juga dua rumah yang merupakan kantor desa dibakar,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Cendferawasih Pos, kemarin. 

Baca Juga :  Pemanjat Tiang Jembatan Dipulangkan

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kololonel Inf M Aidi yang dikonfirmasi terkait tudingan tersebut, 

membantah dengan tegas. Menurutnya TNI tidak pernah melakukan hal-hal yang dituduhkan oleh pihak KKSB. 

“Sejak kapan kelompok ini berkata benar, apakah pernah terbukti yang mereka sampaikan itu benar? Coba dirunut apa yang pernah disampaikan kelompok ini mulai bom kimia, dan lainnya hingga kini tidak terbukti,” tegasnya.

Prajurit TNI menurutnya memiliki otak dan hati, sehingga mustahil melakukan itu. Bahkan, prajurit TNI membantu masyarakat membangun rumah dan juga jalan.

“Kita selama ini berusaha membantu rakyat membangun rumah rakyat kok malah dituduh bakar rumah rakyat. Itu alasan mereka saja,” cercanya.  (fia/oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya