Wednesday, December 25, 2024
27.7 C
Jayapura

PH Disarankan Ajukan PK

JAYAPURA – Kedatangan dokter pribadi Lukas Enembe dari Singapore ke kediaman Lukas di Koya Tengah Distrik Muara Tami dianggap sebagai adalah terobosan baru dalam perlawanan tindak pidana korupsi di Papua. 

Masyarakat dianggap patut berterimakasih atas kedatangan para dokter ini. Hanya saja yang perlu diingat adalah para bahwa dokter – dokter dari Singapura ini dipastikan akan membuat laporan rekam medik kesehatan Lukas Enembe secara profesional dan tanpa manipulasi.

“Mereka sangat menjunjung tinggi etika kedokteran dan sangat berintegritas. Sehingga laporan rekam medik hasil pemeriksaan nantinya harus bisa dihormati semua pihak,” kata salah satu akademisi Uncen Marinus Yaung melalui ponselnya, Rabu (12/10) yang mengamati perkembangan terakhri kasus Lukas Enembe dan KPK ini.

Baca Juga :  Kenali Ancaman dan Resiko Bencana

Dikatakan Yaung jika rekomendasi tim medis asing ini menyebut bahwa Lukas Enembe masih bisa dimintai keterangan oleh KPK atas kasusnya, maka semua pihak juga tak boleh lagi membantah apalagi menghalang halangi sebab dimata hukum semua sama dan sebaiknya mendukung rekomendasi tersebut.

  “Tapi yang paling harus kita pahami bersama bahwa KPK adalah salah satu simbol kedaulatan negara. Apapun kebijakan dan tindakan KPK, erat kaitannya dengan penegakkan kedaulatan negara. Maksudnya bahwa dalam penegakkan hukum tindak pidana korupsi terhadap warga negara Indonesia, KPK tidak bisa dipengaruhi atau didikte oleh pihak asing,” bebernya.

“Tegasnya yang saya mau bilang bahwa, apapun hasil pemeriksaan rekam medik kesehatan Lukas Enembe dari para dokter Singapore, tidak akan mempengaruhi atau mendikte kebijakan KPK untuk menindak Lukas Enembe. Ini tidak akan membuat KPK membatalkan status tersangka Lukas Enembe,” jelasnya.

Baca Juga :  Perlu Totalitas Pemerintah Tangani KST Papua

Iapun menyarankan agar penasehat hukum Lukas Enembe untuk membuat gugatan peninjauan kembali atas status tersangka Lukas Enembe ke pengadilan. “Saya pikir ini yang bisa dilakukan untuk menolong Lukas Enembe saat ini,” tutupnya. (ade/wen)

JAYAPURA – Kedatangan dokter pribadi Lukas Enembe dari Singapore ke kediaman Lukas di Koya Tengah Distrik Muara Tami dianggap sebagai adalah terobosan baru dalam perlawanan tindak pidana korupsi di Papua. 

Masyarakat dianggap patut berterimakasih atas kedatangan para dokter ini. Hanya saja yang perlu diingat adalah para bahwa dokter – dokter dari Singapura ini dipastikan akan membuat laporan rekam medik kesehatan Lukas Enembe secara profesional dan tanpa manipulasi.

“Mereka sangat menjunjung tinggi etika kedokteran dan sangat berintegritas. Sehingga laporan rekam medik hasil pemeriksaan nantinya harus bisa dihormati semua pihak,” kata salah satu akademisi Uncen Marinus Yaung melalui ponselnya, Rabu (12/10) yang mengamati perkembangan terakhri kasus Lukas Enembe dan KPK ini.

Baca Juga :  Petronela Jadi Spirit Bagi Jayapura

Dikatakan Yaung jika rekomendasi tim medis asing ini menyebut bahwa Lukas Enembe masih bisa dimintai keterangan oleh KPK atas kasusnya, maka semua pihak juga tak boleh lagi membantah apalagi menghalang halangi sebab dimata hukum semua sama dan sebaiknya mendukung rekomendasi tersebut.

  “Tapi yang paling harus kita pahami bersama bahwa KPK adalah salah satu simbol kedaulatan negara. Apapun kebijakan dan tindakan KPK, erat kaitannya dengan penegakkan kedaulatan negara. Maksudnya bahwa dalam penegakkan hukum tindak pidana korupsi terhadap warga negara Indonesia, KPK tidak bisa dipengaruhi atau didikte oleh pihak asing,” bebernya.

“Tegasnya yang saya mau bilang bahwa, apapun hasil pemeriksaan rekam medik kesehatan Lukas Enembe dari para dokter Singapore, tidak akan mempengaruhi atau mendikte kebijakan KPK untuk menindak Lukas Enembe. Ini tidak akan membuat KPK membatalkan status tersangka Lukas Enembe,” jelasnya.

Baca Juga :  Sampah Sering Numpuk, BWS Bersihkan Kali Acay

Iapun menyarankan agar penasehat hukum Lukas Enembe untuk membuat gugatan peninjauan kembali atas status tersangka Lukas Enembe ke pengadilan. “Saya pikir ini yang bisa dilakukan untuk menolong Lukas Enembe saat ini,” tutupnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya