Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Demokrat Optimis Terjadi Perubahan Peta Politik

DIDOAKAN: Waket DPD Partai Demokrat Provinsi Papua,  Dr. Yunus Wonda saat didoakan seorang warga saat berkunjung ke Kabupaten Puncak Jaya beberapa waktu yang lalu.( FOTO : Gamel/Cepos)

JAYAPURA-Meski KPU Provinsi Papua telah melakukan pleno perolehan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, Partai Demokrat optimis bila Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan dilakukannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) atau penghitungan suara ulang di sejumlah kabupaten seperti yang direkomendasikan oleh Bawaslu Papua maka peta politik diyakini akan berubah.

 Peta politik maksudnya adalah perolehan suara mengingat sebagian besar daerah yang berpeluang dilakukan PSU adalah basis partai berlambang mercy ini. Informasi yang diperoleh beberapa kabupaten yang berpeluang dilakukan PSU atau penghitungan suara ulang adalah Puncak Papua (PSU), Puncak Jaya (Penghitungan Ulang), Intan Jaya (PSU), Paniai (PSU), Kabupaten Jayapura, Mamberamo Raya  dan  tiga distrik di Kota Jayapura (PSU) termasuk Jayawijaya. 

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua,  Dr. Yunus Wonda menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil putusan sengketa di MK. 

Baca Juga :  Pemkab Asmat Pastikan Penyaluran Dana Desa Sesuai Peruntukan

Bila MK memutuskan untuk PSU atau penghitungan suara ulang diyakini menjadi keuntungan bagi Partai Demokrat. “Peluang masih ada. Sebab kalau sesuai dengan apa yang direkomendasi Bawaslu maka PSU di lokasi yang disebutkan adalah basis suara kami. Ada banyak suara kami juga hilang sehingga bila dilakukan pemungutan atau penghitungan ulang, kami cukup yakin akan merubah peta kekuatan,” jelas Yunus Wonda dalam wawancara di Sentani pekan kemarin. 

Apalagi menurut Yunus bila Puncak Jaya kembali dilakukan penghitungan suara ulang maka besar kemungkinan suaranya disana akan berubah.  “Itu jika mengikuti jumlah suara terakhir, cuma kami kan tak harus ribut di daerah, kasihan masyarakat,” bebernya. 

Namun secara politis pihaknya tak akan memaksakan untuk ngotot demi sebuah kemenangan. Bila akhirnya Demokrat dinyatakan kalah dan menempati posisi seperti yang diumumkan KPU, kata Yunus pihaknya siap. “Bagi kami seperti itu, apakah mau PSU atau tidak juga tak jadi masalah.  Artinya bila betul NasDem yang memimpin ya tidak apa-apa. Kami dalam posisi menerima apapun hasilnya,” imbuhnya. 

Baca Juga :  Pemerintah PNG Tidak Akui Adanya Penembakan   

 Yunus mengaku sikap ini ia banyak belajar dari sosok Jhon Ibo dimana Jhon Ibo selalu siap menerima apapun hasil politik. “Saya  ingat ketika memimpin sidang menggantikan beliau. Ia turun menjadi anggota biasa namun berjiwa besar, menerima dan tetap aktif sebagai anggota. Beliau banyak memberi contoh jadi kalau akhirnya tak ada PSU dan kami kalah ya itu kenyataan, toh tak ada jabatan yang abadi,” pungkas Yunus Wonda. (ade/nat)

DIDOAKAN: Waket DPD Partai Demokrat Provinsi Papua,  Dr. Yunus Wonda saat didoakan seorang warga saat berkunjung ke Kabupaten Puncak Jaya beberapa waktu yang lalu.( FOTO : Gamel/Cepos)

JAYAPURA-Meski KPU Provinsi Papua telah melakukan pleno perolehan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, Partai Demokrat optimis bila Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan dilakukannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) atau penghitungan suara ulang di sejumlah kabupaten seperti yang direkomendasikan oleh Bawaslu Papua maka peta politik diyakini akan berubah.

 Peta politik maksudnya adalah perolehan suara mengingat sebagian besar daerah yang berpeluang dilakukan PSU adalah basis partai berlambang mercy ini. Informasi yang diperoleh beberapa kabupaten yang berpeluang dilakukan PSU atau penghitungan suara ulang adalah Puncak Papua (PSU), Puncak Jaya (Penghitungan Ulang), Intan Jaya (PSU), Paniai (PSU), Kabupaten Jayapura, Mamberamo Raya  dan  tiga distrik di Kota Jayapura (PSU) termasuk Jayawijaya. 

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua,  Dr. Yunus Wonda menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil putusan sengketa di MK. 

Baca Juga :  Di Dok VII, ABG Tikam Teman Miras

Bila MK memutuskan untuk PSU atau penghitungan suara ulang diyakini menjadi keuntungan bagi Partai Demokrat. “Peluang masih ada. Sebab kalau sesuai dengan apa yang direkomendasi Bawaslu maka PSU di lokasi yang disebutkan adalah basis suara kami. Ada banyak suara kami juga hilang sehingga bila dilakukan pemungutan atau penghitungan ulang, kami cukup yakin akan merubah peta kekuatan,” jelas Yunus Wonda dalam wawancara di Sentani pekan kemarin. 

Apalagi menurut Yunus bila Puncak Jaya kembali dilakukan penghitungan suara ulang maka besar kemungkinan suaranya disana akan berubah.  “Itu jika mengikuti jumlah suara terakhir, cuma kami kan tak harus ribut di daerah, kasihan masyarakat,” bebernya. 

Namun secara politis pihaknya tak akan memaksakan untuk ngotot demi sebuah kemenangan. Bila akhirnya Demokrat dinyatakan kalah dan menempati posisi seperti yang diumumkan KPU, kata Yunus pihaknya siap. “Bagi kami seperti itu, apakah mau PSU atau tidak juga tak jadi masalah.  Artinya bila betul NasDem yang memimpin ya tidak apa-apa. Kami dalam posisi menerima apapun hasilnya,” imbuhnya. 

Baca Juga :  JDP: Tidak Boleh Lagi Ada Teror Terhadap Wartawan di Papua

 Yunus mengaku sikap ini ia banyak belajar dari sosok Jhon Ibo dimana Jhon Ibo selalu siap menerima apapun hasil politik. “Saya  ingat ketika memimpin sidang menggantikan beliau. Ia turun menjadi anggota biasa namun berjiwa besar, menerima dan tetap aktif sebagai anggota. Beliau banyak memberi contoh jadi kalau akhirnya tak ada PSU dan kami kalah ya itu kenyataan, toh tak ada jabatan yang abadi,” pungkas Yunus Wonda. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya