“Misalnya, di Timika maunya kecamatan mana? nanti kita verifikasi juga, apa yang akan digunakan? Apakah tanah kosong, bangunan baru, rumah yang direnovasi atau menggunakan dapur-dapar catering exsisting?” terangnya.
Bila mitra menggunakan dapur catering exsisting yang sudah ada, mitra harus tetap mengikuti persyaratan dari BGN terkait ala-alat memasak yang harus memenuhi untuk melayani 3000-3500 penerima manfaat.
Kemudian kendaraan apa yang akan digunakan. Jika semuanya sudah siap maka dinyatakan lolos verifikasi. Mereka pun sudah dapat mengajukan proposal dua minggu sekali, juga dilakukan perjanjian kerja sama dengan BGN.
Mitra juga akan dibuatkan akun virtual yang akan dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bekerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), di mana dana dari pemerintah akan masuk ke virtual akun tersebut.
“Secara umum, dapur umum tidak harus ditempatkan di sekolah-sekolah, namun disesuaikan dengan wilayah populasi penerima manfaat,” ujarnya.
“Misalnya dalam satu kota ada populasi penerima manfaat itu ada 3000-3500 ribu berarti kita sentralisasi disitu. Nah, kalau misalnya yang susah untuk mencari pemerima manfaat 3000-3500 berati boleh di bawah dari pada itu,” pungkasnya. (txt/mww/ade)
Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan NKRI, Lenis Kogoya disambut gembira oleh para murid SD di YPK Sion Nabire, Selasa (11/3). Ia menyatakan bahwa nantinya Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dikelola oleh pihak sekolah. (Theresia – Cepos)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos