Sunday, September 28, 2025
23.2 C
Jayapura

Kasus Masih Tinggi, Awas DBD !

TEBUS OBAT: Dua orang warga sedang mengambil obat di Ruang Farmasi Puskesmas Twano, Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Rabu (11/3)kemarin. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kota Jayapura masih tergolong cukup tinggi yang dialami masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Jayapura dr. Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, hingga 11 Maret 2020, pihaknya mencatat ada 27 kasus DBD yang terjadi di Kota Jayapura. Bila dibandingkan periode yang sama tahun 2019, angka ini menurutnya menurun. Meski demikian, kasus DBD diakuinya masih cukup tinggi (data lengkap lihat grafis).

”Kalau pada tahun 2020 kasus DBD yang terjadi pada bulan Januari sebanyak 15 kasus, bulan Februari 9 kasus dan Januari 3 kasus. Belum ada informasi yang meninggal dunia, memang secara kasus DBD ini masih cukup tinggi,”ungkapnya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (11/3).

Baca Juga :  KKB Berulah Lagi, Enam Alat Berat Dibakar

 Untuk menghindari penyakit DBD Dinas Kesehatan Kota Jayapura telah membagikan kelambu ke masyarakat serta melakukan fogging atau pengasapan di daerah yang memang sudah banyak laporan terkena penyakit DBD. Termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa melakukan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).  Serta melakukan pencegahan lainnya dalam upaya meminimalisir kasus DBD.

 “Intinya jika masyarakat ingin tidak terkena penyakit DBD harus bisa melakukan PHBS dan sering bersihkan rumah jangan buang sampah sembarangan, supaya jentik -jentik nyamuk tidak bisa berkembang biak,”jelasnya.

  Sementara itu, Kepala Puskesmas Koya Barat dr. Putri mengaku, untuk di wilayah Koya Barat ada 2 kasus yang terkena DBD dari bulan januari hingga saat ini, yakni warga di Koya Barat dan Holtekamp, Distrik Muara Tami.(dil/nat)

Baca Juga :  Selundupkan 884 Botol Miras, Tiga Sopir Diamankan
TEBUS OBAT: Dua orang warga sedang mengambil obat di Ruang Farmasi Puskesmas Twano, Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Rabu (11/3)kemarin. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kota Jayapura masih tergolong cukup tinggi yang dialami masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Jayapura dr. Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, hingga 11 Maret 2020, pihaknya mencatat ada 27 kasus DBD yang terjadi di Kota Jayapura. Bila dibandingkan periode yang sama tahun 2019, angka ini menurutnya menurun. Meski demikian, kasus DBD diakuinya masih cukup tinggi (data lengkap lihat grafis).

”Kalau pada tahun 2020 kasus DBD yang terjadi pada bulan Januari sebanyak 15 kasus, bulan Februari 9 kasus dan Januari 3 kasus. Belum ada informasi yang meninggal dunia, memang secara kasus DBD ini masih cukup tinggi,”ungkapnya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Rabu (11/3).

Baca Juga :  Tertembak di Kepala, Personel Brimbo Selamat karena Mengenai Helm Bajanya

 Untuk menghindari penyakit DBD Dinas Kesehatan Kota Jayapura telah membagikan kelambu ke masyarakat serta melakukan fogging atau pengasapan di daerah yang memang sudah banyak laporan terkena penyakit DBD. Termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa melakukan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).  Serta melakukan pencegahan lainnya dalam upaya meminimalisir kasus DBD.

 “Intinya jika masyarakat ingin tidak terkena penyakit DBD harus bisa melakukan PHBS dan sering bersihkan rumah jangan buang sampah sembarangan, supaya jentik -jentik nyamuk tidak bisa berkembang biak,”jelasnya.

  Sementara itu, Kepala Puskesmas Koya Barat dr. Putri mengaku, untuk di wilayah Koya Barat ada 2 kasus yang terkena DBD dari bulan januari hingga saat ini, yakni warga di Koya Barat dan Holtekamp, Distrik Muara Tami.(dil/nat)

Baca Juga :  Bupati Lakius: Yalimo Isolasi Wilayah, dan Siapkan Langkah Antisipasi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/