Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Pansus Tak Bisa Kerja Sendiri

JAYAPURA- Dalam penanganan Covid 19 di Kota Jayapura sudah semestinya mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk berbagai elemen masyarakat. Pasalnya, Covid 19 bukanlah menjadi tanggung jawab satu pihak saja, melainkan membutuhkan kerja sama masyarakat dalam penanganannya, agar penyebaran Covid 19 yang semakin meluas itu dapat ditekan.
“Pansus tidak bisa kerja sendiri. Satgas Covid 19 tidak dapat bekerja sendiri. Kita butuhkan juga peran serta warga untuk mengimbau warga lainnya untuk sadar menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi,” tegas Ketua Pansus Covid 19 DPRD Kota Jayapura, Yuli Rahman kepada Cenderawasih Pos, Senin (9/8) kemarin.
Yuli juga menekankan, bagi masyarakat yang hingga saat ini masih tidak percaya terhadap Covid 19 maupun vaksinasi yang dilakukan, maka sudah seharusnya tidak mempengaruhi, menghasut masyarakat dengan informasi yang tidak dapat dipastikan kebenarannya (hoaks).
“Kalau anda tidak percaya Covid 19, kalau anda tidak mau divaksin, cukup di anda saja. Itu hak anda untuk tidak divaksin. Tapi jangan kemudian menyebarkan hoaks dan menakuti orang di mana-mana,” tambahnya.
Dengan telah satu tahun lebih pandemi Covid 19 melanda dunia, termasuk Indonesia, khususnya Kota Jayapura, tak dapat dipungkiri jikalau masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya percaya adanya pandemi yang bersifat global tersebut.
Demikian, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., meminta dengan tegas agar masyarakat yang masih belum percaya adanya Covid 19, ataupun tidak mempercayai vaksin sebagai upaya dalam menekan laju penularan Covid 19, untuk tidak menyesatkan masyarakat lainnya.
“Jadi, kalau tidak percaya Covid 19, cukup di kamu saja. Kalau tidak percaya vaksin, cukup di kamu saja. Jangan sebarkan atau menyesatkan orang lain lagi. Jangan jadi tangan kebinasaan dan kematian bagi orang lain,” jelas Dr. Benhur Tomi Mano, MM.
“Karena, sudah banyak orang yang berduka akibat Covid 19. Ada suami yang kehilangan istri dan anak karena Covid 19. Ada istri yang kehilangan suami maupun anak karena Covid 19. Demikian pula ada anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid 19,” sambungnya.
Gelombang penularan Covid 19 yang kembali menghantam Kota Jayapura pada Juli ini telah menyebabkan 1.500 orang lebih dirawat di rumah sakit. Dampaknya, kapasitas bed dan ruang perawatan di sebagian besar rumah sakit dan rumah isolasi menjadi full capacity. Belum lagi pasien mengalami keterbatasan tabung oksigen sebagai alat bantu pernapasan. Ujung-ujungnya, tidak sedikit yang meninggal dunia akibat Covid 19. (gr/wen)

Baca Juga :  Jamin Kasus Mutilasi Akan Akuntabilitas dan Transparan

JAYAPURA- Dalam penanganan Covid 19 di Kota Jayapura sudah semestinya mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk berbagai elemen masyarakat. Pasalnya, Covid 19 bukanlah menjadi tanggung jawab satu pihak saja, melainkan membutuhkan kerja sama masyarakat dalam penanganannya, agar penyebaran Covid 19 yang semakin meluas itu dapat ditekan.
“Pansus tidak bisa kerja sendiri. Satgas Covid 19 tidak dapat bekerja sendiri. Kita butuhkan juga peran serta warga untuk mengimbau warga lainnya untuk sadar menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi,” tegas Ketua Pansus Covid 19 DPRD Kota Jayapura, Yuli Rahman kepada Cenderawasih Pos, Senin (9/8) kemarin.
Yuli juga menekankan, bagi masyarakat yang hingga saat ini masih tidak percaya terhadap Covid 19 maupun vaksinasi yang dilakukan, maka sudah seharusnya tidak mempengaruhi, menghasut masyarakat dengan informasi yang tidak dapat dipastikan kebenarannya (hoaks).
“Kalau anda tidak percaya Covid 19, kalau anda tidak mau divaksin, cukup di anda saja. Itu hak anda untuk tidak divaksin. Tapi jangan kemudian menyebarkan hoaks dan menakuti orang di mana-mana,” tambahnya.
Dengan telah satu tahun lebih pandemi Covid 19 melanda dunia, termasuk Indonesia, khususnya Kota Jayapura, tak dapat dipungkiri jikalau masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya percaya adanya pandemi yang bersifat global tersebut.
Demikian, Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., meminta dengan tegas agar masyarakat yang masih belum percaya adanya Covid 19, ataupun tidak mempercayai vaksin sebagai upaya dalam menekan laju penularan Covid 19, untuk tidak menyesatkan masyarakat lainnya.
“Jadi, kalau tidak percaya Covid 19, cukup di kamu saja. Kalau tidak percaya vaksin, cukup di kamu saja. Jangan sebarkan atau menyesatkan orang lain lagi. Jangan jadi tangan kebinasaan dan kematian bagi orang lain,” jelas Dr. Benhur Tomi Mano, MM.
“Karena, sudah banyak orang yang berduka akibat Covid 19. Ada suami yang kehilangan istri dan anak karena Covid 19. Ada istri yang kehilangan suami maupun anak karena Covid 19. Demikian pula ada anak yang kehilangan orang tuanya karena Covid 19,” sambungnya.
Gelombang penularan Covid 19 yang kembali menghantam Kota Jayapura pada Juli ini telah menyebabkan 1.500 orang lebih dirawat di rumah sakit. Dampaknya, kapasitas bed dan ruang perawatan di sebagian besar rumah sakit dan rumah isolasi menjadi full capacity. Belum lagi pasien mengalami keterbatasan tabung oksigen sebagai alat bantu pernapasan. Ujung-ujungnya, tidak sedikit yang meninggal dunia akibat Covid 19. (gr/wen)

Baca Juga :  Terjadi Penambahan 299 Kasus di Papua, Yapen Paling Banyak

Berita Terbaru

Artikel Lainnya