Direspon Tomi Mano: Cycloop Adalah Sumber Kehidupan
JAYAPURA – Informasi soal lokasi Pegunugan Cycloop yang memiliki potensi nikel dan kabar soal adanya perusahaan yang tertarik untuk masuk dan melakukan eksploitasi langsung ditanggapi tiga aktivis lingkungan Jefri Wenda selaku peneliti Ekidna di Cycloop, Yohanis Somisu dari Komunitas Laut Tanah Merah dan Terry Inggabouw selaku Ketua Papua Climate Action Network.Ketiganya mengagendakan sebuah diskusi secara terbuka untuk membahas isu Nikel di Cycloop beserta ancamannya.
“Ia teman-teman mendengar bahwa ada rencana dilakukan eksplorasi dari potensi nikel yang ada. Kami menolak itu dan mengingatkan untuk tidak dilanjutkan jika memang ada,” kata Terry melalui ponselnya, Rabu (9/7). Ia menyebut diskusi terbuka ini bisa menghadirkan siapa saja yang peduli. “Agendanya hari Sabtu di Cafe Cemara,” jelasnya.
Dikatakan Terry bahwa Cycloop adalah gunung yang menyimpan rahasia leluhur, rumah bagi ekidna langka dan hutan suci tempat para moyang menanam doa. “Ada suara-suara tentang kontrak karya yang ditandatangani jauh dari kampung, tentang survei tambang yang berjalan diam-diam dan peta yang mengiris tanah adat menjadi zona eksplorasi,” bebernya.
“Kami bersumpah tidak akan mewarisi abu dan logam, melainkan hutan, air dan udara bersih. Tanah ini bukan untuk dijual. Air ini bukan untuk diracuni dan Cycloop bukan zona industri,” tutupnya.
Menariknya, isu Nikel juga ditanggapi Benhur Tomi Mano. Tomi Mano merupakan sosok yang menginisiasi komitmen para Ondoafi untuk sama-sama “memagari” kawasan Cycloop saat ia masih menjabat sebagai Walikota Jayapura.
Menurutnya Cycloop adalah Mama. Cycloop adalah jantung kehidupan orang Tabi. Tanah sakral yang tidak boleh diganggu, apalagi dirusak.
“Saya setuju jika anak-anak muda, aktivis menyuarakan untuk menolak segala bentuk aktivitas pertambangan, termasuk rencana pengolahan tambang nikel di kawasan Cycloop,” ujarnya, Rabu malam.