Friday, September 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Sepakat Akhiri Konflik, Warga Asolokobal Lakukan Ritual Lepas Panah

  Senada juga disampaikan Markus Lokobal, tokoh masyarakat Asolokobal bahwa minuman beralkohol atau Miras merupakan musuh bersama untuk diperangi, sebab akibat mabok miras sering menimbulkan masalah besar.

  “Sekarang lantaran mabuk terjadi masalah banyak, pembunuhan banyak, mabuk tolong dihentikan, saya dengar ada yang bikin agen minuman di kampung – kampung, tolong dihentikan, jangan dilanjutkan” pesannya.

  Markus Lokobal, juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam upacara inisiasi adat perdamaian ini.

“Terimakasih atas partisipasi semua pihak dan hari ini kita sama-sama menyaksikan lepas tali panah dan kita lakukan perdamaian, terimakasih untuk semua ini” Ucap Markus Lokobal.

Baca Juga :  Pastikan Kota Jayapura Siap Laksanakan Pemilu

   Tokoh Asolokobal lainnya, Yustinus Asso mengatakan, upacara inisiasi adat atau bakar batu yang dilakukan sebagai bukti bahwa pihaknya tidak ingin lagi perang suku tapi ingin hidup damai. Semua ini kita letakan di atas tanah ini lalu menuju perdamaian.

  “Jadi kita duduk sama-sama di lantai di tanah ini tujuannya kita letakan semuanya di tanah bahwa perdamaian ini penting, itu tujuan kami duduk di tanah” kata Yustinus, menjelaskan maksud tidak siapkan kursi dan meja untuk tamu undangan.

Upacara inisiasi perdamaian itu, selain melepaskan panah, masyarakat Asolokobal juga menyampaikan beberapa poin pernyataan sikap yang intinya tidak ingin lagi perang suku. Mengakhiri rangkaian acara, dilakukan jamuan bersama masakan bakar batu. (jo/tri)

Baca Juga :  KPK Bantah Lukas Enembe Sakit Gagal Ginjal Kronis Stadium 5

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

  Senada juga disampaikan Markus Lokobal, tokoh masyarakat Asolokobal bahwa minuman beralkohol atau Miras merupakan musuh bersama untuk diperangi, sebab akibat mabok miras sering menimbulkan masalah besar.

  “Sekarang lantaran mabuk terjadi masalah banyak, pembunuhan banyak, mabuk tolong dihentikan, saya dengar ada yang bikin agen minuman di kampung – kampung, tolong dihentikan, jangan dilanjutkan” pesannya.

  Markus Lokobal, juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam upacara inisiasi adat perdamaian ini.

“Terimakasih atas partisipasi semua pihak dan hari ini kita sama-sama menyaksikan lepas tali panah dan kita lakukan perdamaian, terimakasih untuk semua ini” Ucap Markus Lokobal.

Baca Juga :  Rapat Diskorsing, Anggota PPD Istrahat Melantai

   Tokoh Asolokobal lainnya, Yustinus Asso mengatakan, upacara inisiasi adat atau bakar batu yang dilakukan sebagai bukti bahwa pihaknya tidak ingin lagi perang suku tapi ingin hidup damai. Semua ini kita letakan di atas tanah ini lalu menuju perdamaian.

  “Jadi kita duduk sama-sama di lantai di tanah ini tujuannya kita letakan semuanya di tanah bahwa perdamaian ini penting, itu tujuan kami duduk di tanah” kata Yustinus, menjelaskan maksud tidak siapkan kursi dan meja untuk tamu undangan.

Upacara inisiasi perdamaian itu, selain melepaskan panah, masyarakat Asolokobal juga menyampaikan beberapa poin pernyataan sikap yang intinya tidak ingin lagi perang suku. Mengakhiri rangkaian acara, dilakukan jamuan bersama masakan bakar batu. (jo/tri)

Baca Juga :  Pusat Siapkan Asuransi bagi Petani Gagal Panen dengan Kuota 10.000 Hektar   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya