Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Semua Umat Beragama Harus Jalin Kerja Sama!

JAYAPURA-Ustaz Ir. H. Mena Edy Nadzari mengatakan makna penting dari Idul Adha 1443/ 2022 M adalah semua umat beragama yang ada di Papua harus menjalin hubungan kerja sama yang baik sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif  di Provinsi Papua khususnya di Kota Jayapura.

Hal ini disampaikan Ustaz Ir. H. Mena Edy Nadzari dalam khotbahnya pada pelaksanaan salat Idul Adha yang digelar Muhammadiyah Kota Jayapura di halaman gedung Pascasarjana Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Sabtu (9/7).

“Kita harus bersatu mendukung pembangunan di Papua, ciptakan suasana aman dan kondusif,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, H. Mena Edy Nadzari juga meminta agar perbedaan jadwal salat Idul Adha tidak dipermasalahkan. “Namun yang menjadi permasalahannya itu ketika ada orang yang tidak mengikuti salat, baik salat yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah maupun NU,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Umum Muhammadiyah Kota Jayapura, H. Sukarianto, SIP., menyampaikan vahwa pelaksanan salat umum Muhammadiyah Kota Jayapura mendapatkan dukungan penuh baik dari masyarakat maupun Pemerintah Provinsi Papua.

Baca Juga :  Harus Menjadi Rumah untuk Masyarakat Papua

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah baik provinsi maupun Kota Jayapura, karena mendukung pelaksanaan salat Idul Adha Muhammdiyah Kota Jayapura. Selain itu kami juga berterima kasih kepada Rektor Uncen, karena telah memberikan kami tempat untuk pelaksanan salat umum di halaman Pascasarjana Uncen,” tambahnya.

Mengenai perbedaan jadwal salat Idul Adha, Sukarianto menyampaikan bahwa hal itu bukan sesuatu yang dipersoalkan. Karena masing-masing organisasi berpegang teguh pada syari’atnya sendiri.

“Yang mengikuti salat Idul Adha umum saat ini kurang lebih 1.000 jamaah,. Sebagai panitia pelaksana, kami sangat mengapresiasi atas kerja sama dari para jamaah yang hadir karena telah menjaga  protokol kesehatan dengan ketat,” tutupnya

Pada perayaan Idul Adha 1443 H/2022 M, Muhammadyah Kota Jayapura menyiapkan sebanyak 17 ekor sapi kurban dan 3 ekor kambing untuk dipotong. Hewan kurban ini merupakan sumbangan dari beberapa masjid serta dari berbagai pihak yang ada di Kota Jayapura.

Baca Juga :  Tanah Ulayat Tak Kunjung Terpetakan, Potensi Konflik Masih Terbuka

Sementara itu, di lapangan Brimob Kotaraja ada seribuan umat Muslim yang menunaikan salat Idul Adha, Minggu (10/7). aja mengaku ini kali pertama dirinya menunaikan salat Idul Adha di lapangan Brimob pasca Covid-19 melandai. Pasalnya, dua tahun terakhir sejak Covid tak ada salat Id berjamaah. “Ini kali pertama setelah Covid, merindukan momen seperti ini bisa salat Id rame rame,” ungkapnya.

Sementara itu, ada juga warga non Muslim yang menjual koran sebagai alas untuk salat bagi umat Muslim yang menunaikan salat Id saat itu.

Lince salah satu penjual koran mengaku dirinya berjualan koran setiap moment Idul Adha dan Idul Fitri. Hanya saja, beberapa tahun belakangan ini tidak berjualan lantaran Covid.

“Tahun kemarin tidak jualan karena Covi-19, sekarang kembali berjualan lagi dan merasa senang berjualan di moment seperti ini (idul adha-red),” ungkapnya. (cr-267/fia/nat)

JAYAPURA-Ustaz Ir. H. Mena Edy Nadzari mengatakan makna penting dari Idul Adha 1443/ 2022 M adalah semua umat beragama yang ada di Papua harus menjalin hubungan kerja sama yang baik sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif  di Provinsi Papua khususnya di Kota Jayapura.

Hal ini disampaikan Ustaz Ir. H. Mena Edy Nadzari dalam khotbahnya pada pelaksanaan salat Idul Adha yang digelar Muhammadiyah Kota Jayapura di halaman gedung Pascasarjana Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Sabtu (9/7).

“Kita harus bersatu mendukung pembangunan di Papua, ciptakan suasana aman dan kondusif,” pintanya.

Dalam kesempatan itu, H. Mena Edy Nadzari juga meminta agar perbedaan jadwal salat Idul Adha tidak dipermasalahkan. “Namun yang menjadi permasalahannya itu ketika ada orang yang tidak mengikuti salat, baik salat yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah maupun NU,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Umum Muhammadiyah Kota Jayapura, H. Sukarianto, SIP., menyampaikan vahwa pelaksanan salat umum Muhammadiyah Kota Jayapura mendapatkan dukungan penuh baik dari masyarakat maupun Pemerintah Provinsi Papua.

Baca Juga :  Seluruh OPD Diingatkan Soal Penyerapan Anggaran

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah baik provinsi maupun Kota Jayapura, karena mendukung pelaksanaan salat Idul Adha Muhammdiyah Kota Jayapura. Selain itu kami juga berterima kasih kepada Rektor Uncen, karena telah memberikan kami tempat untuk pelaksanan salat umum di halaman Pascasarjana Uncen,” tambahnya.

Mengenai perbedaan jadwal salat Idul Adha, Sukarianto menyampaikan bahwa hal itu bukan sesuatu yang dipersoalkan. Karena masing-masing organisasi berpegang teguh pada syari’atnya sendiri.

“Yang mengikuti salat Idul Adha umum saat ini kurang lebih 1.000 jamaah,. Sebagai panitia pelaksana, kami sangat mengapresiasi atas kerja sama dari para jamaah yang hadir karena telah menjaga  protokol kesehatan dengan ketat,” tutupnya

Pada perayaan Idul Adha 1443 H/2022 M, Muhammadyah Kota Jayapura menyiapkan sebanyak 17 ekor sapi kurban dan 3 ekor kambing untuk dipotong. Hewan kurban ini merupakan sumbangan dari beberapa masjid serta dari berbagai pihak yang ada di Kota Jayapura.

Baca Juga :  Trauma Aksi Demo, Banyak Tempat Usaha Tutup

Sementara itu, di lapangan Brimob Kotaraja ada seribuan umat Muslim yang menunaikan salat Idul Adha, Minggu (10/7). aja mengaku ini kali pertama dirinya menunaikan salat Idul Adha di lapangan Brimob pasca Covid-19 melandai. Pasalnya, dua tahun terakhir sejak Covid tak ada salat Id berjamaah. “Ini kali pertama setelah Covid, merindukan momen seperti ini bisa salat Id rame rame,” ungkapnya.

Sementara itu, ada juga warga non Muslim yang menjual koran sebagai alas untuk salat bagi umat Muslim yang menunaikan salat Id saat itu.

Lince salah satu penjual koran mengaku dirinya berjualan koran setiap moment Idul Adha dan Idul Fitri. Hanya saja, beberapa tahun belakangan ini tidak berjualan lantaran Covid.

“Tahun kemarin tidak jualan karena Covi-19, sekarang kembali berjualan lagi dan merasa senang berjualan di moment seperti ini (idul adha-red),” ungkapnya. (cr-267/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya