JAYAPURA- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Papua Pdt. Amsal Yowei, SE., M. Pd mengungkapkan bahwa 488 Calon Jamaat Haji Reguler asal Papua siap Berangkat. Selain 488 orang ini, ditambah 2 (dua) orang pembimbing haji daerah (PHD) dan 1 (satu) orang pembimbingan Haji Umroh, jadi total keseluruhannya 491 orang.
“Dengan diberikanya izin untuk pemberangkatan Jemaah Haji pada tahun ini merupakan informasi yang cukup mengembirakan, sebab begitu banyak umat muslim yang ingin melakukan Ibadah Haji selama dua tahun pandemi, namun terhalang dengan keadaan yang ada. Namun kami pastikan sesuai dengan kuota ketetapan nasional yaitu satu kloter untuk Provinsi Papua tahun ini akan diberangkatkan dalam waktu dekat ini,” ungkap Kepala Kanwil kepada Cenderawasih Pos, Senin (9/5).
Dan untuk besaran BPIH untuk jemaah haji tahun 1443 H/2022 M embarkasi Makassar Rp. 42.686.506,00. Sesuai revisi RPH 1443 H/2022 M, jemaah haji dijadwalkan masuk asrama haji mulai 3 Juni 2022. Awal pemberangkatan jemaah haji gelombang I dari Tanah Air mulai 4 Juni 2022. Masa operasional pemberangkatan dan pemulangan selama 30 hari dengan gelombang I dan gelombang II masing-masing 15 hari. Masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi paling lama 42 hari
Karena jemaah yang akan diberangkatkan adalah jemaah yang sempat tertunda selama masa pandemic, sehingga saat ini untuk segala persiapan hampir semuanya rampung, dan mungkin hanya sisa 10 persen saja kesiapannya”, terangnya.
Diapun berharap sebelum jemaah haji ini diberangkatkan terlebih dahulu ada pembinaan atau sosialisasi dari masing masing petugas yang ada di setiap kabupaten/Kota di Provinsi Papua tujuanya agar jemaah haji ini dapat mengetahui semua persyaratan yang perlu dipersiapkan. Yang mana karena kondisi saat ini masih pada situasi pandemi tentu segala sesuatu terkait protokol kesehatan menjadi bagian yang paling utama.
“Untuk pembinaan terkait syarat pemberangkatan mulai dari sekarang sudah bisa dilakasanakan disetiap wilayah yang ada diprovinsi papua tentunya melalu kemenag yang ada di kabupaten/ kota itu sendiri”, tutur Amsal Yowei
Diapun mengatakan yang menjadi perhatian serius kementerian agama wilayah Provinsi Papua terkait pemberangkatan jemaah Haji ini adalah terkait protokol kesehatan. Dikatakanya memang jarak antar jemah Haji sudah tidak berlaku, namun diapun berharap para jemaah Haji harus adanya kesadaran dari diri sendiri agar hal yang tidak dinginkan ini tetap terjaga dengan baik dan nantinya pulang dari tanah suci tidak memberikan dampak buruk kepada masyarakat lain di tanah papua.
“Yang perlu ditekankan karena saat pandemi ini belum berakhir sehingga protokol kesehatan perlu diperhatikan agar proses ibadahnyapun tidak terganggu dengan munculnya claster baru covid 19”, tuturnya.
Selain itu Amsal Yowei juga berpesan kepada seluruh jemaah haji kiranya apa yang telah mereka dapatkan setelah melakukan ibadah haji di tanah suci mekah dapat memberikan yang terbaik di tanah Papua terutama dalam hal menjaga nilai Bineka Tunggal Ika. Sehingga tanah papu ini terus diselimuti dengan kebersamaan yang kokoh.
“Harapan kami adalah ketika nantinya jemaah jaji ini pulang dari tanah suci, mereka akan menjadi haji yang baik serta tetap menebarkan kebaikan, baik antar sesama umat muslim maupun umat beragama lainya yang ada di tanah Papua ini”, pungkas Kakanwil. (CR-267)