MIMIKA – Pastor Bernardus Bofitwos Baru, OSA akhirnya resmi memegang kemudi Keuskupan Timika setelah 5 tahun lamanya ditinggalkan Mendiang Mgr. John Philip Saklil. Dalam sambutan perdananya, Pastor Bernardus menyampaikan terima kasih kepada Tuhan serta doa-doa dan air mata dari seluruh umat di tanah Papua setelah lima tahun keuskupan Timika tidak memiliki pemimpin.
Pastor Bernardus menyebut, hanya dengan rahmat Tuhanlah hal ini dapat terjadi. Pada kesempatan tersebut, Pastor Bernardus pun kembali merefleksikan pengalaman Santa Agustinus tentang pengalamannya ketika dipilih menjadi Uskup di salahsatu keuskupan di Afrika Utara pada tahun 354.
Kata Pastor Bernardus, Agustinus ketika dipilih oleh umat dalam hati kecilnya merasa sedih dan menangis dan sejatinya ingin menolak perihal menjadi Uskup merupakan tugas yang berat, dan mendapatkan banyak godaan karena akan jatuh pada kekuasaan, pujian dan godaan-godaan kesombongan.
Agustinus yang awalnya mencari keselamatan di tempat yang terendah, tempat terakhir daripada resiko menduduki jabatan tinggi karena akan tergoda oleh kesombongan, pujian dan lainnya. Agustinus lebih suka menjadi seorang Biarawan, hidup dalam kontemplasi, mencari Tuhan dalam keheningan dan studi kitab suci. Namun ia tak bisa menolak karena Sang Gembala Agung-lah yang memilihnya untuk menggembalakan gerejanya.