Intake Siborgonji Mengering, Warga Tanah Hitam Kesulitan Mendapatkan Air Bersih
JAYAPURA– Eksploitasi kawasan hutan yang berlebihan ditambah dengan intensitas hujan yang rendah menjadi indikator sulitnya air bisa tertampung untuk selanjutnya didistribusikan. Beberapa sumber air penyuplai air PDAM Jayapura hingga saat ini masih terus mengalami persoalan klasik. Mengalami kekeringan akibat intensitas hujan yang minim plus adanya bukaan lahan yang membuang banyak kawasan makin terbuka.
Satu diantaranya adalah intake air di Siborgonji di Kotaraja yang hingga kini mengering. Dampaknya adalah kawasan-kawasan yang selama ini terlayani, seperti Tanah Hitam, Abepante, BTN Puskopad Kamkey, BTN Puskopat Lama dan Kampung Tiba tiba tidak bisa lagi terlayani maksimal seperti sebelumnya.
Direktur Teknik, PDAM Jayapura, Yan Nasadith mengungkapkan, untuk melayani pelanggan diwilayah di atas pihaknya terpaksa membagi jatah air dari dari Intake Kojabu yang semestinya hanya melayani wilayah Jayapura Utara, Jayapura Selatan dan sebagian Abepura termasuk Kotaraja.
Karena itu, untuk layanan ke wilayah-wilayah tanah hitam dan sekitarnya, kini maksimal hanya dua kali dalam seminggu. “Sejak bulan Juni sudah mengering dan air tidak masuk lagi ke reservoir yang ada di Tanah Hitam,” katanya. Selain itu pihaknya juga menggunakan layanan tangki air gratis milik PDAM Jayapura. Itu hanya dikhususkan bagi pelanggan yang mendapatkan jatah satu kali seminggu.