Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Kutuk Keras Aparat yang Serang  Warga Sipil

JAYAPURA – Amnesty Internasional mengutuk keras serangan tehadap warga sipil yang di duga dilakukan Tentara Nasional Indonesia, (TNI)  di Puncak Jaya Provinsi Papua Tengah.

Kepada Cenderawasih Pos, melalui pesan WhatsApnya, Rabu, (8/3). Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan pihak mengutuk tindakan serangan ke Warga Sipil.

“Kami mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di Papua apalagi sampai memakan korban jiwa. Kami selalu mengingatkan bahwa aksi kekerasan yang melibatkan aparat keamanan dan kelompok pro-kemerdekaan Papua tidak akan membawa hasil apapun selain menambah korban jiwa, termasuk di kalangan warga sipil,” kata Usman.

Usman juga mengaku sedih dan berbelasungkawa dengan melihat informasi terkait kejadian yang menimpa Ibu Terina Murid pihaknya menyampaikan turut berbelasungkawa.

Baca Juga :  Tak Sekedar jadi Barometer, Tapi Harus Unggul

“Kami juga mengucapkan duka cita mendalam kepada keluarga Ibu Tarina Murib yang terenggut nyawanya begitu pula dengan para warga sipil lain yang terluka setelah terjadi kontak senjata antara anggota TNI dan kelompok pro-kemerdekaan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah,” katanya.

Untuk itu, dirinya menegaskan terkait peristiwa ini Amnesti Internasional menegaskan kepada pihak yang berwenang untuk segera mengusut tuntas terkait kasus Ibu terina murid yang dimutilasi.

“Kami menyerukan pihak berwenang segera mengusut tuntas laporan bahwa Ibu Tarina Murib mati ditembak dan dimutilasi setelah terjadi baku tembak antara aparat dengan kelompok pro-kemerdekaan pada 3 Maret lalu. Jangan langsung buru-buru mengeluarkan kesimpulan sebelum adanya penyelidikan yang menyeluruh sesuai prosedur yang berlaku,” katanya. (oel/wen)

Baca Juga :  Polisi Harus Bongkar Mata Rantai Jual Beli Senjata

JAYAPURA – Amnesty Internasional mengutuk keras serangan tehadap warga sipil yang di duga dilakukan Tentara Nasional Indonesia, (TNI)  di Puncak Jaya Provinsi Papua Tengah.

Kepada Cenderawasih Pos, melalui pesan WhatsApnya, Rabu, (8/3). Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan pihak mengutuk tindakan serangan ke Warga Sipil.

“Kami mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di Papua apalagi sampai memakan korban jiwa. Kami selalu mengingatkan bahwa aksi kekerasan yang melibatkan aparat keamanan dan kelompok pro-kemerdekaan Papua tidak akan membawa hasil apapun selain menambah korban jiwa, termasuk di kalangan warga sipil,” kata Usman.

Usman juga mengaku sedih dan berbelasungkawa dengan melihat informasi terkait kejadian yang menimpa Ibu Terina Murid pihaknya menyampaikan turut berbelasungkawa.

Baca Juga :  Massa Minta Diselesaikan dengan Budaya dan Hukum Positif

“Kami juga mengucapkan duka cita mendalam kepada keluarga Ibu Tarina Murib yang terenggut nyawanya begitu pula dengan para warga sipil lain yang terluka setelah terjadi kontak senjata antara anggota TNI dan kelompok pro-kemerdekaan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah,” katanya.

Untuk itu, dirinya menegaskan terkait peristiwa ini Amnesti Internasional menegaskan kepada pihak yang berwenang untuk segera mengusut tuntas terkait kasus Ibu terina murid yang dimutilasi.

“Kami menyerukan pihak berwenang segera mengusut tuntas laporan bahwa Ibu Tarina Murib mati ditembak dan dimutilasi setelah terjadi baku tembak antara aparat dengan kelompok pro-kemerdekaan pada 3 Maret lalu. Jangan langsung buru-buru mengeluarkan kesimpulan sebelum adanya penyelidikan yang menyeluruh sesuai prosedur yang berlaku,” katanya. (oel/wen)

Baca Juga :  Polisi Harus Bongkar Mata Rantai Jual Beli Senjata

Berita Terbaru

Artikel Lainnya