Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Freeport Kembali Raih Rekor MURI

Gelar Pertunjukan Musik Terdalam 1.220 Meter di Bawah Permukaan Tanah

JAYAPURA-Tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Setelah mencatatkan masjid dan gereja di lokasi terdalam 1.700 meter di bawah permukaan tanah dalam rekor MURI, kini pertunjukan musik yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) PTFI ke-55 tercatat sebagai peraih rekor MURI karena diadakan di lokasi terdalam, 1.220 meter di bawah permukaan tanah.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menerima penghargaan MURI yang diserahkan langsung Direktur Operasional MURI, Ngadri pada acara perayaan HUT PTFI bersama karyawan tambang bawah tanah, Kamis (7/4).

Pertunjukan musik yang diselenggarakan di kedalaman perut bumi ini, tepatnya di daerah Grasberg Block Caving (GBC) tambang bawah tanah PTFI, merupakan bentuk apresiasi perusahaan kepada karyawan yang tetap dapat mempertahankan produktivitasnya dalam bekerja di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal tersebut juga tidak terlepas dari pencapaian peningkatan produksi yang berjalan sesuai rencana.

Baca Juga :  Karena Cuaca, Semifinal DBL Dilanjutkan Hari Ini

“Ini adalah ungkapan rasa syukur atas pencapaian perusahaan, dan sekaligus bentuk apresiasi kepada karyawan. Di tengah tantangan pandemi, berkat kerja keras dan dedikasi seluruh karyawan, kita dapat mempertahankan kinerja perusahaan. Peningkatan produksi berjalan sesuai rencana dengan tetap mengutamakan aspek Kesehatan dan keselamatan kerja,” ujar Tony Wenas dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Kamis (7/4).

Tambang bawah tanah PTFI adalah yang terbesar di dunia. Tony menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi dalam mengelola tambang dengan tingkat kesulitan tinggi adalah bagaimana mengelola aset ini sebaik mungkin melalui kegiatan produksi yang aman dan berkelanjutan, sehingga PTFI dapat berkontribusi maksimal bagi bangsa dan negara.

Tambang bawah tanah PTFI telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Papua di saat ekonomi nasional menurun di tengah pandemi Covid-19. Data BPS menunjukkan sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi sebesar 40.80 persen pada pertumbuhan ekonomi Papua.  “Kami menyadari bahwa pencapaian yang baik bagi Papua ini melibatkan peran seluruh pemangku kepentingan, termasuk para karyawan PTFI, Pemerintah, serta masyarakat yang terus mendukung keberlanjutan operasi kami di Mimika,” tutup Tony Wenas. (nat)

Baca Juga :  Ricky Sasaka Anggota KKB Dilumpuhkan

Gelar Pertunjukan Musik Terdalam 1.220 Meter di Bawah Permukaan Tanah

JAYAPURA-Tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Setelah mencatatkan masjid dan gereja di lokasi terdalam 1.700 meter di bawah permukaan tanah dalam rekor MURI, kini pertunjukan musik yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) PTFI ke-55 tercatat sebagai peraih rekor MURI karena diadakan di lokasi terdalam, 1.220 meter di bawah permukaan tanah.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menerima penghargaan MURI yang diserahkan langsung Direktur Operasional MURI, Ngadri pada acara perayaan HUT PTFI bersama karyawan tambang bawah tanah, Kamis (7/4).

Pertunjukan musik yang diselenggarakan di kedalaman perut bumi ini, tepatnya di daerah Grasberg Block Caving (GBC) tambang bawah tanah PTFI, merupakan bentuk apresiasi perusahaan kepada karyawan yang tetap dapat mempertahankan produktivitasnya dalam bekerja di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal tersebut juga tidak terlepas dari pencapaian peningkatan produksi yang berjalan sesuai rencana.

Baca Juga :  DPRP Soroti Anggaran Rp 1,5 Triliun yang Jadi Temuan

“Ini adalah ungkapan rasa syukur atas pencapaian perusahaan, dan sekaligus bentuk apresiasi kepada karyawan. Di tengah tantangan pandemi, berkat kerja keras dan dedikasi seluruh karyawan, kita dapat mempertahankan kinerja perusahaan. Peningkatan produksi berjalan sesuai rencana dengan tetap mengutamakan aspek Kesehatan dan keselamatan kerja,” ujar Tony Wenas dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Kamis (7/4).

Tambang bawah tanah PTFI adalah yang terbesar di dunia. Tony menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi dalam mengelola tambang dengan tingkat kesulitan tinggi adalah bagaimana mengelola aset ini sebaik mungkin melalui kegiatan produksi yang aman dan berkelanjutan, sehingga PTFI dapat berkontribusi maksimal bagi bangsa dan negara.

Tambang bawah tanah PTFI telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Papua di saat ekonomi nasional menurun di tengah pandemi Covid-19. Data BPS menunjukkan sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi sebesar 40.80 persen pada pertumbuhan ekonomi Papua.  “Kami menyadari bahwa pencapaian yang baik bagi Papua ini melibatkan peran seluruh pemangku kepentingan, termasuk para karyawan PTFI, Pemerintah, serta masyarakat yang terus mendukung keberlanjutan operasi kami di Mimika,” tutup Tony Wenas. (nat)

Baca Juga :  Lindungi OAP, MRP Tetapkan Enam Keputusan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya