Thursday, May 2, 2024
24.7 C
Jayapura

Bukan Ditembak, Heli MI-17 Jatuh Akibat Cuaca

KolonelĀ  Inf Binsar P. Sianipar ( FOTO: Elfira/Cepos)

Warga Tak Mendengar Adanya Bunyi Tembakan Saat Kejadian

JAYAPURA- Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi (PWY) Kolonel  Inf Binsar P. Sianipar memastikan bahwa helikopter  MI 17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang kontak di Pegunungan Bintang sejak 28 Juni tahun 2019 silam, jatuh akibat cuaca.

Pernyataan Korem ini menyusul adanya pengakuan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang mengklaim bahwa merekalah yang melakukan penembakan terhadap helikopter tersebut.

ā€œSaya pribadi menyatakan bahwa pesawat itu jatuh akibat cuaca. Setahu saya di daerah Pegunungan Bintang itu tidak ada mereka yang bersenjata,ā€ tegas Binsar Sianipar saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Jumat (7/2).

Sebagaimana ia melihat dari kondisi medan yang ada di Pegunungan Bintang bahwa helikopter tersebut jatuh karena cuaca. Sebab saat kejadian itu di Pegunungan Bintang cuaca sedang berkabut dan helikopter berada di ketinggian.

Baca Juga :  Dijemput Masuk Tempat Isolasi Tiga Hari Jelang Hari H

ā€œTidak ada sangkut pautnya helikopter jatuh akibat ditembaki, karena masyarakat juga  tidak mendengar suara tembakan saat kejadian tanggal 28 Juni lalu itu,ā€ terangnya.

Sebelumnya, pasca helikopter dinyatakan hilang kontak pada 28 Juni tahun 2019, Danrem Binsar Sianipar  langsung terbang ke Pegunungan Bintang untuk melakukan upaya pencarian, dimana dari informasi masyarakat setempat  mendengar arah helikopter ke arah gunung yang saat itu cuaca berubah dan berkabut.

ā€œMungkin di arah ketinggian itulah mereka terperangkap hingga mengakibatkan  Heli jatuh, apalagi saat ini adalah musim penghujan,ā€ bebernya.

Sampai saat ini lanjut Binsar, helikopter yang mengangkut sebanyak 12 orang yang terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel masih dalam proses pencarian.

Baca Juga :  Tuding Dikriminalisasi, Minta Mantan Bupati Yalimo Dibebaskan

ā€œDoakan saja semoga bisa ditemukan dalam waktu dekat ini, keluarga korban hingga saat ini masih menanyakan keberadaan ayah, suami dan anak mereka. Pencarian akan terus kami lakukan karena bagaimanapun ini persoalan kemanusiaan,ā€ tuturnya.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat jika melihat atau mendapatkan informasi adanya Heli MI-17 yang jatuh bisa memberikan informasi kepada koramil setempat.

Saat disinggung soal adanya temuan senjata, Danrem Binsar Panjaitan belum bisa memastikan hal itu. (fia/nat)

KolonelĀ  Inf Binsar P. Sianipar ( FOTO: Elfira/Cepos)

Warga Tak Mendengar Adanya Bunyi Tembakan Saat Kejadian

JAYAPURA- Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi (PWY) Kolonel  Inf Binsar P. Sianipar memastikan bahwa helikopter  MI 17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang kontak di Pegunungan Bintang sejak 28 Juni tahun 2019 silam, jatuh akibat cuaca.

Pernyataan Korem ini menyusul adanya pengakuan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang mengklaim bahwa merekalah yang melakukan penembakan terhadap helikopter tersebut.

ā€œSaya pribadi menyatakan bahwa pesawat itu jatuh akibat cuaca. Setahu saya di daerah Pegunungan Bintang itu tidak ada mereka yang bersenjata,ā€ tegas Binsar Sianipar saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Jumat (7/2).

Sebagaimana ia melihat dari kondisi medan yang ada di Pegunungan Bintang bahwa helikopter tersebut jatuh karena cuaca. Sebab saat kejadian itu di Pegunungan Bintang cuaca sedang berkabut dan helikopter berada di ketinggian.

Baca Juga :  Dijemput Masuk Tempat Isolasi Tiga Hari Jelang Hari H

ā€œTidak ada sangkut pautnya helikopter jatuh akibat ditembaki, karena masyarakat juga  tidak mendengar suara tembakan saat kejadian tanggal 28 Juni lalu itu,ā€ terangnya.

Sebelumnya, pasca helikopter dinyatakan hilang kontak pada 28 Juni tahun 2019, Danrem Binsar Sianipar  langsung terbang ke Pegunungan Bintang untuk melakukan upaya pencarian, dimana dari informasi masyarakat setempat  mendengar arah helikopter ke arah gunung yang saat itu cuaca berubah dan berkabut.

ā€œMungkin di arah ketinggian itulah mereka terperangkap hingga mengakibatkan  Heli jatuh, apalagi saat ini adalah musim penghujan,ā€ bebernya.

Sampai saat ini lanjut Binsar, helikopter yang mengangkut sebanyak 12 orang yang terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel masih dalam proses pencarian.

Baca Juga :  Tukang Ojek Ditikam di Pasar Youtefa

ā€œDoakan saja semoga bisa ditemukan dalam waktu dekat ini, keluarga korban hingga saat ini masih menanyakan keberadaan ayah, suami dan anak mereka. Pencarian akan terus kami lakukan karena bagaimanapun ini persoalan kemanusiaan,ā€ tuturnya.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat jika melihat atau mendapatkan informasi adanya Heli MI-17 yang jatuh bisa memberikan informasi kepada koramil setempat.

Saat disinggung soal adanya temuan senjata, Danrem Binsar Panjaitan belum bisa memastikan hal itu. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya