JAYAPURA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Jayapura akui tangani satu kasus cuci darah pada anak. Hanya saja untuk penyebabnya masih menunggu hasil pengecekan oleh dokter.
Wakil Direktur RSUD Jayapura, dr Andreas Pekey, Sp. PD mengatakan kasus tersebut dialami oleh anak usia Sekolah Dasar (SD).”Saya beberapa hari lalu melakukan kunjungan ke salah satu ruangan, ada satu pasien anak yang cuci darah,” kata Andreas kepada Wartawan, (5/8).
Menurut Andreas, kasus cuci darah ginjal pada anak termasuk kasus jarang. Pada beberapa kasus yang ditangani RSUD Jayapura, penyebab yang paling sering ditemukan itu karena penyakit autoimun.
“Penyebabnya kalau pada anak paling sering yaitu autoimun. Misalnya penyakit lupus karena memiliki efek merusak ginjal dan lainnya,” ucapnya.
Lanjutnya, terdapat beberapa penyebab yang bisa memicu cuci darah. Di antaranya karena pengaruh makanan, minuman, obat herbal maupun penggunaan obat tidak sesuai dosisnya.
“Kan ada berbagai bahan yang bisa merusak ginjal, bisa masuk lewat makanan, minuman atau obat-obatan yang tidak jelas. Bisa juga karena anak sakit sedikit langsung diberikan obat sembarangan,” ujarnya.
Sementara itu, kasus cuci darah pada anak di RSUD Jayapura kata Wakil Direktur RSUD ini sudah menjadi kasus rutin. Kendati begitu, jumlahnya tak sebanyak seperti yang terjadi di Pulau Jawa.
“Sudah pernah ada beberapa anak yang ditangani, bukan kasus baru, namun sudah kasus rutin. kasus di luar Papua meningkat ini yang jadi pertanyaan, apakah ada hal tertentu yang memicu kasus itu,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos