Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Dikawal Ketat 700 Personel TNI-Polri

Anggota TNI-Polri yang melakukan pengamanan saat proses autopsi terhadap jenazah Pdt Yeremia Zanambani di Kampung Hitadipa, Intan Jaya, Sabtu (5/6). (FOTO: Kapolres Intan Jaya)

Autopsi Jenazah Pdt. Yeremia Zanambani Libatkan Kompolnas/TGP, Komnas HAM RI dan Gereja

JAYAPURA-Autopsi di tempat terhadap jenazah Pdt Yeremia Zanambani dikawal ketat sebanyak 700 personel TNI-Polri di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Sabtu (5/6). Pdt Zanambani meninggal dunia akibat ditembak pada September 2020 lalu.

Proses ekshumasi atau penggalian mayat yang dilakukan satu hari full dipimpin langsung Irwasda Polda Papua Kombes Pol Alfred Papare. 

Beberapa Tim yang terlibat dalam autopsi Pdt Jeremias  Zanambani yakni tim dari Polda Papua, Tim Kompolnas/TGPF yakni  Benny Mamoto, Poengky Indarti dan Asep Deri. Tim Labfor Makassar, Tim Labfor Polda Papua, Komnas HAM RI dan pihak gereja.

Sebelum autopsi dilakukan, tim melakukan pertemuan terlebih dahulu termasuk dengan Bupati dan Wakil Bupati Intan Jaya serta keluarga dari Pdt Jeremias Zanambani. Apel pengecekan ke lokasi dan penggalian jenazah dipimpin langsung Kapolres Intan Jaya, AKBP. Sandi Sultan.“Autopsi dipimpin langsung Dr. Deny Matius,” ungkap Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri dalam rilisnya yang diterima Cenderawasih Pos, Minggu (6/6). 

Baca Juga :  Perbatasan RI-PNG Masih Tutup

Dimana sebelumnya dilakukan ibadah terlebih dahulu saat dilakukan proses penggalian kuburan Pdt. Yeremia Zanambani.

Setelah proses autopsi selesai, jenazah dibersihkan dan dimasukan kembali ke dalam peti jenazah dan dibawa ke pekuburan untuk dimakamkan. Ibadah  pemakaman  dipimpin langsung Pdt Dora  Balubun.

Kapolda Mathius Fakhiri mengatakan, pelaksanaan autopsi jenazah Pdt. Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya berjalan lancar dan aman.

“Ada sebagian organ tubuh yang dibawa ke Makassar oleh Tim Forrensik untuk diperiksa di Laboratorium Unhas Makassar,” jelasnya.

Sementara sampel DNA almarhum Pdt. Yeremia Zanambani juga dibawa oleh Labfor Polda Papua untuk dilakukan pemeriksaan dengan estimasi waktu kurang lebih dua bulan. Adapun hasil ekshumasi dan autopsi akan dilaporkan kepada penyidik dan selanjutnya berkas perkara akan dilimpahkan ke Pomdam XVII/ Cenderawasih untuk diproses.

Sementara itu, Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua Frits Ramandey menyampaikan tim sudah melakukan penggalian kubur dan sudah dilakukan autopsi

Baca Juga :  Anggaran Sub PB PON Kota Jayapura Capai Rp 108 M

“Hasil autopsi harus melalui Tim Forensik dan penyidik,” kata Frits yang juga ikut dalam autopsi terhadap jenazah Pdt Yeremias Zanambani, Sabtu (5/6).

Frits juga mengakui bahwa pelaksanaan autopsi berjalan aman tanpa ada gangguan. Hal ini dikarenakan, jauh hari sebelumnya sudah dilakukan komunikasi dengan mitra lokal dan pihak-pihak yang berseberangan yang ada di hutan untuk tidak melakukan aksi-aksi.

“Mereka tidak melakukan gangguan sedikitpun. Mereka menghormati  almarhum dan pengamanan dilakukan oleh TNI-Polri,” sambungnya. 

Sementara itu, Kapolres Intan Jaya, AKBP. Sandi Sultan menyampaikan, untuk antisipasi keamanan pihaknya mengutamakan pendekatan dengan masyarakat tanpa kecuali. Termasuk mereka yang berseberangan.

“Mereka yang berseberangan juga warga negara Indonesia, saudara saya juga,” kata Sandi saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya.

Dikatakan, pihaknya termasuk TNI melakukan patroli rutin untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Intan Jaya. (fia/nat)

Anggota TNI-Polri yang melakukan pengamanan saat proses autopsi terhadap jenazah Pdt Yeremia Zanambani di Kampung Hitadipa, Intan Jaya, Sabtu (5/6). (FOTO: Kapolres Intan Jaya)

Autopsi Jenazah Pdt. Yeremia Zanambani Libatkan Kompolnas/TGP, Komnas HAM RI dan Gereja

JAYAPURA-Autopsi di tempat terhadap jenazah Pdt Yeremia Zanambani dikawal ketat sebanyak 700 personel TNI-Polri di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Sabtu (5/6). Pdt Zanambani meninggal dunia akibat ditembak pada September 2020 lalu.

Proses ekshumasi atau penggalian mayat yang dilakukan satu hari full dipimpin langsung Irwasda Polda Papua Kombes Pol Alfred Papare. 

Beberapa Tim yang terlibat dalam autopsi Pdt Jeremias  Zanambani yakni tim dari Polda Papua, Tim Kompolnas/TGPF yakni  Benny Mamoto, Poengky Indarti dan Asep Deri. Tim Labfor Makassar, Tim Labfor Polda Papua, Komnas HAM RI dan pihak gereja.

Sebelum autopsi dilakukan, tim melakukan pertemuan terlebih dahulu termasuk dengan Bupati dan Wakil Bupati Intan Jaya serta keluarga dari Pdt Jeremias Zanambani. Apel pengecekan ke lokasi dan penggalian jenazah dipimpin langsung Kapolres Intan Jaya, AKBP. Sandi Sultan.“Autopsi dipimpin langsung Dr. Deny Matius,” ungkap Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri dalam rilisnya yang diterima Cenderawasih Pos, Minggu (6/6). 

Baca Juga :  Perbatasan RI-PNG Masih Tutup

Dimana sebelumnya dilakukan ibadah terlebih dahulu saat dilakukan proses penggalian kuburan Pdt. Yeremia Zanambani.

Setelah proses autopsi selesai, jenazah dibersihkan dan dimasukan kembali ke dalam peti jenazah dan dibawa ke pekuburan untuk dimakamkan. Ibadah  pemakaman  dipimpin langsung Pdt Dora  Balubun.

Kapolda Mathius Fakhiri mengatakan, pelaksanaan autopsi jenazah Pdt. Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya berjalan lancar dan aman.

“Ada sebagian organ tubuh yang dibawa ke Makassar oleh Tim Forrensik untuk diperiksa di Laboratorium Unhas Makassar,” jelasnya.

Sementara sampel DNA almarhum Pdt. Yeremia Zanambani juga dibawa oleh Labfor Polda Papua untuk dilakukan pemeriksaan dengan estimasi waktu kurang lebih dua bulan. Adapun hasil ekshumasi dan autopsi akan dilaporkan kepada penyidik dan selanjutnya berkas perkara akan dilimpahkan ke Pomdam XVII/ Cenderawasih untuk diproses.

Sementara itu, Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua Frits Ramandey menyampaikan tim sudah melakukan penggalian kubur dan sudah dilakukan autopsi

Baca Juga :  Jhon Wempi Wetipo Pimpin PDIP Papua

“Hasil autopsi harus melalui Tim Forensik dan penyidik,” kata Frits yang juga ikut dalam autopsi terhadap jenazah Pdt Yeremias Zanambani, Sabtu (5/6).

Frits juga mengakui bahwa pelaksanaan autopsi berjalan aman tanpa ada gangguan. Hal ini dikarenakan, jauh hari sebelumnya sudah dilakukan komunikasi dengan mitra lokal dan pihak-pihak yang berseberangan yang ada di hutan untuk tidak melakukan aksi-aksi.

“Mereka tidak melakukan gangguan sedikitpun. Mereka menghormati  almarhum dan pengamanan dilakukan oleh TNI-Polri,” sambungnya. 

Sementara itu, Kapolres Intan Jaya, AKBP. Sandi Sultan menyampaikan, untuk antisipasi keamanan pihaknya mengutamakan pendekatan dengan masyarakat tanpa kecuali. Termasuk mereka yang berseberangan.

“Mereka yang berseberangan juga warga negara Indonesia, saudara saya juga,” kata Sandi saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya.

Dikatakan, pihaknya termasuk TNI melakukan patroli rutin untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Intan Jaya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya