Thursday, April 25, 2024
28.7 C
Jayapura

Pedagang Pasar Youtefa Tetap Dipindahkan

JAYAPURA-Meskipun tidak sedikit pedagang yang menyatakan menolak untuk dipindahkan secara bertahap  ke Pasar Baru Youtefa, Kotaraja, namun Pemkot Jayapura tetap akan melakukan pemindahan.

Bahkan Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., meminta seluruh pedagang di Pasar Youtefa untuk mendukung pemindahan sebagian pedagang ke Pasar Baru Youtefa Kotaraja.

PASAR BARU: Sejumlah ASN Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura saat membersihkan los di Pasar Baru Youtefa, Kotaraja, Distrik Abepura, kemarin. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

Diakuinya, bangunan megah yang sudah dibangun beberapa tahun lalu, jika tidak difungsikan akan banyak yang rusak dan mendapatkan sorotan dari pemerintah pusat. Karena pembangunan Pasar Baru Youtefa juga bantuan dana dari pemerintah pusat.

Oleh sebab itu, pedagang harus mendukung niat baik Pemerintah Kota Jayapura dalam melakukan pemindahan pedagang secara bertahap di Pasar Baru Youtefa Kotaraja yang telah diatur Dinas Perindagkop dan UKM Kota Jayapura.

Wali Kota Tomi Mano mengatakan, Pasar Baru Youtefa Kotaraja ini letaknya strategis dan bebas banjir. Bahkan kedepannya akan terus dikembangkan, karena tanahnya masih luas.
“Jadi pemindahan ini tetap harus dilakukan supaya pasar yang dibangun bisa dioperasionalkan dengan baik. Jika ada pedagang yang menolak berarti ia tidak mendukung pemerintah dalam melakukan kemajuan pembangunan di Kota Jayapura,” tegasnya.

Ditegaskan, pemindahan sengaja dilakukan secara bertahap dengan melihat kondisi yang ada. “Jika tidak terjadi pandemic Covid-19 tentu ada dana untuk pengembangan di pasar baru itu, tapi dengan kondisi seperti ini tentu pedagang harus tahu dan mau membantu pemerintah,” tandasnya.

Baca Juga :  Resmikan PYCH, Ini yang Disampaikan Jokowi

Disamping itu, dirinya juga meminta masyarakat jika pedagang sudah mulai berjualan di Pasar Baru Youtefa Kotaraja, agar bisa datang dan berbelanja di sana, supaya ada perputaran ekonomi dan pedagang merasa nyaman saat berjualan.

Wali Kota juga meminta kepada Forkopimda lainnya untuk selalu mendukung program pemerintah. Karena jika sudah dilakukan pembangunan tentu harus dimanfaatkan dengan baik. Tidak boleh harus menunggu-nunggu, sehingga Forkopimda juga harus tahu itu dan bagaimana caranya memberikan pandangan kepada masyarakat mau memberikan solusi yang solutif tepat, tidak malah berpikir lain dengan pemerintah daerah.

 “Forkopimda dan pemerintah harus sejalan. Jika ada kendala bisa duduk bersama dan mau memberikan masukan yang konstruktif, solutif demi kemajuan pembangunan Kota Jayapura,” ujarnya.

Mulai Kamis (5/11) hari ini pemindahan pedagang dilakukan pertama bagi pedagang pasar pagi, pedagang dari Koya, pedagang dari Keerom dan tempat berjualan kopi serta makanan. Kemudian minggu depan disusul pedagang mama-mama Papua dan dilanjutkan lagi pedagang lainnya, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Disperindagkop termasuk soal penempatan los yang sudah dilakukan pengundian beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert LN Awi, ST.,MT., meminta pedagang akan dipindahkan untuk tetap menaati aturan yang ada. Karena rencana pemindahan pedagang ini sudah disosialisasikan sangat lama. Bahkan bertahun-tahun dan seharusnya bulan Maret lalu pedagang sudah harus dipindahkan. Tapi mengingat ada wabah Corona lalu terpaksa diundur dan baru bisa dilakukan saat ini karena sudah menuju new normal.

Baca Juga :  Gubernur Lukas Resmikan RS dan 8 Puskesmas di Mamberamo Tengah

“Jadi tidak ada alasan lagi bagi pedagang yang menolak dipindahkan. Karena ini salah satu membantu pemerintah dalam mengoperasionalkan pasar yang telah dibangun, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi pedagang agar terbebas dari banjir, panas, serta tempat jualan diatur rapi dan tertib, tidak seperti di pasar youtefa abepura yang terlihat jorok dan kumuh,” tuturnya.

 “Jika ada pedagang yang menolak tentu dipertanyakan apa maksud penolakan itu.  Pasalnya, sosialisasi yang selama ini sudah diberikan dan banyak pedagang yang mengikutinya dengan baik, lalu kenapa pedagang ini menolak. Jangan sampai ada kepentingan tertentu dari oknum tertentu yang ingin pedagang tidak mau dipindahkan,” sambungnya.

Robert Awi menegaskan, soal isu pemindahan pedagang ini memang menarik untuk kepentingan orang tertentu dalam mencari perhatian kepada masyarakat. Padahal pemerintah sudah mempunyai niat tulus dalam melayani masyarakat.

Dijelaskan juga,   kenapa pasar dioperasionalkan dulu sebelum diresmikan, supaya jika nanti diresmikan Wali Kota Jayapura sudah ada aktivitas jual beli. (dil/nat)

JAYAPURA-Meskipun tidak sedikit pedagang yang menyatakan menolak untuk dipindahkan secara bertahap  ke Pasar Baru Youtefa, Kotaraja, namun Pemkot Jayapura tetap akan melakukan pemindahan.

Bahkan Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., meminta seluruh pedagang di Pasar Youtefa untuk mendukung pemindahan sebagian pedagang ke Pasar Baru Youtefa Kotaraja.

PASAR BARU: Sejumlah ASN Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura saat membersihkan los di Pasar Baru Youtefa, Kotaraja, Distrik Abepura, kemarin. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

Diakuinya, bangunan megah yang sudah dibangun beberapa tahun lalu, jika tidak difungsikan akan banyak yang rusak dan mendapatkan sorotan dari pemerintah pusat. Karena pembangunan Pasar Baru Youtefa juga bantuan dana dari pemerintah pusat.

Oleh sebab itu, pedagang harus mendukung niat baik Pemerintah Kota Jayapura dalam melakukan pemindahan pedagang secara bertahap di Pasar Baru Youtefa Kotaraja yang telah diatur Dinas Perindagkop dan UKM Kota Jayapura.

Wali Kota Tomi Mano mengatakan, Pasar Baru Youtefa Kotaraja ini letaknya strategis dan bebas banjir. Bahkan kedepannya akan terus dikembangkan, karena tanahnya masih luas.
“Jadi pemindahan ini tetap harus dilakukan supaya pasar yang dibangun bisa dioperasionalkan dengan baik. Jika ada pedagang yang menolak berarti ia tidak mendukung pemerintah dalam melakukan kemajuan pembangunan di Kota Jayapura,” tegasnya.

Ditegaskan, pemindahan sengaja dilakukan secara bertahap dengan melihat kondisi yang ada. “Jika tidak terjadi pandemic Covid-19 tentu ada dana untuk pengembangan di pasar baru itu, tapi dengan kondisi seperti ini tentu pedagang harus tahu dan mau membantu pemerintah,” tandasnya.

Baca Juga :  Demo Dukung Gubernur Diyakini Masih Berlanjut

Disamping itu, dirinya juga meminta masyarakat jika pedagang sudah mulai berjualan di Pasar Baru Youtefa Kotaraja, agar bisa datang dan berbelanja di sana, supaya ada perputaran ekonomi dan pedagang merasa nyaman saat berjualan.

Wali Kota juga meminta kepada Forkopimda lainnya untuk selalu mendukung program pemerintah. Karena jika sudah dilakukan pembangunan tentu harus dimanfaatkan dengan baik. Tidak boleh harus menunggu-nunggu, sehingga Forkopimda juga harus tahu itu dan bagaimana caranya memberikan pandangan kepada masyarakat mau memberikan solusi yang solutif tepat, tidak malah berpikir lain dengan pemerintah daerah.

 “Forkopimda dan pemerintah harus sejalan. Jika ada kendala bisa duduk bersama dan mau memberikan masukan yang konstruktif, solutif demi kemajuan pembangunan Kota Jayapura,” ujarnya.

Mulai Kamis (5/11) hari ini pemindahan pedagang dilakukan pertama bagi pedagang pasar pagi, pedagang dari Koya, pedagang dari Keerom dan tempat berjualan kopi serta makanan. Kemudian minggu depan disusul pedagang mama-mama Papua dan dilanjutkan lagi pedagang lainnya, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Disperindagkop termasuk soal penempatan los yang sudah dilakukan pengundian beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert LN Awi, ST.,MT., meminta pedagang akan dipindahkan untuk tetap menaati aturan yang ada. Karena rencana pemindahan pedagang ini sudah disosialisasikan sangat lama. Bahkan bertahun-tahun dan seharusnya bulan Maret lalu pedagang sudah harus dipindahkan. Tapi mengingat ada wabah Corona lalu terpaksa diundur dan baru bisa dilakukan saat ini karena sudah menuju new normal.

Baca Juga :  Victor Pae: Di Lapangan Tetap Musuh

“Jadi tidak ada alasan lagi bagi pedagang yang menolak dipindahkan. Karena ini salah satu membantu pemerintah dalam mengoperasionalkan pasar yang telah dibangun, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi pedagang agar terbebas dari banjir, panas, serta tempat jualan diatur rapi dan tertib, tidak seperti di pasar youtefa abepura yang terlihat jorok dan kumuh,” tuturnya.

 “Jika ada pedagang yang menolak tentu dipertanyakan apa maksud penolakan itu.  Pasalnya, sosialisasi yang selama ini sudah diberikan dan banyak pedagang yang mengikutinya dengan baik, lalu kenapa pedagang ini menolak. Jangan sampai ada kepentingan tertentu dari oknum tertentu yang ingin pedagang tidak mau dipindahkan,” sambungnya.

Robert Awi menegaskan, soal isu pemindahan pedagang ini memang menarik untuk kepentingan orang tertentu dalam mencari perhatian kepada masyarakat. Padahal pemerintah sudah mempunyai niat tulus dalam melayani masyarakat.

Dijelaskan juga,   kenapa pasar dioperasionalkan dulu sebelum diresmikan, supaya jika nanti diresmikan Wali Kota Jayapura sudah ada aktivitas jual beli. (dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya