Thursday, December 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Desak Panglima TNI Segera Tindak Tegas Oknum TNI yang Bunuh Warga Sipil

JAYAPURA-Pimpinan Dewan Cabang (PDC)  Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/Mahasiswi Nduga (IPMN), menggelar aksi demontrasi pengecaman terhadap tindakan oknum TNI yang melakukan pembunuhan secara sadis terhadap 4 (empat) orang warga sipil di Kabupaten Mimika, pada beberapa minggu lalu, Peserta aksi demontrasi ini menyampaikan aspirasinya dengan melakukan orasi di lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Sabtu, (3/9).

Dari pantauan Cendrawasih Pos sejumlah massa yang melakukan aksi demontrasi ini masing masing membawa pamflet yang bertulis  “Anggota TNI adalah watak predator yang melakukan pembunuhan dengan cara mutilasi di Timika dan Nduga, Kami minta kepada Kapolda Papua segera tindak oknum TNI yang melakukan pembunuhan terhadap warga sipil di Nduga dan Timika. Panglima TNI segera mengaku diri sebagai pelaku pembunuhan 4 (empat) warga sipil di Timika”.

Jam 09.26 WIT peserta aksi mulai melakukan orasi secara bergantian dimana dalam orasi yang disampaikan oleh Valdo, bahwa selaku anggota aksi menyampaikan pihaknya mengecam keras tindakan oknum TNI yang melakukan tindakan secara tidak manusiawi terhadap 4 (empat) orang warga sipil di Kabupaten Mimika. Menurut dia apa yang dilakukan oleh oknum TNI di Timika, sangat tidak sesuai dengan perintah UU 1945.

Baca Juga :  DPS PAPUA 726.789 Pemilih  

“Kami minta kepada Panglima TNI Andika Perkasa agar segera menindak secara tegas oknum TNI yang melakukan pembunuhan sadis di Timika, kemudian Kami juga minta kepada Kapolda Papua agar mengusut tuntas kasus pembunuhan di Nduga,” ujar Valdo dalam orasinya.

“Anggota TNI adalah Keamanan Negara yang harusnya menjaga dan mengayomi rakyat, namun yang terjadi hari ini justru mereka melakukan hal yang keji terhadap orang Papua, Kami selalu ditindas atas sikap dan perilaku oknum TNI,” pungkas Valdo

Diapun mengungkapkan pembunuhan tidak manusiawi yang dilakukan oleh oknum TNI di Mimika adalah bentuk sikap dari TNI yang tidak mencerminkan diri sebagai pelindung rakyat.   “Kami minta kepada Kapolri dan Panglima TNI agar mendindak tegas anggotanya yang telah melakukan pembunuhan secara sadis terhadap warga sipil di Nduga dan Timika,” tegas Valdo.

Baca Juga :  Burhani: Pertanggungjawaban Dana Desa Khususunya di Nduga, Sejauh Ini Baik

Sementara itu menurut, Imanus Komba selaku, kuasa hukum dari para para aksi demonstrasi, mengatakan aksi demonstrasi yang dilakulan oleh Pimpinn Dewan Cabang IPMN ini merupakan reprsentasi dari pihak keluar korban, untuk mendorong pihak TNI/POLRI agar kasus yang telah menewaskan masyarakat sipil di Kabupaten Mimika, dan Nduga beberapa minggu lalu segera di tindak secara tegas.

“Aksi yang dilakukan oleh teman teman pelajar dan mahasiswa dari Nuga ini merupakan bagian dari upaya untuk mengawal prosea penyidikan yang dilakukan oleh Pihak TNI/Polri, tentu dengan adanya aksis seperti ini pastinya mampu memberikan kepastian hukum terhadap pihak korban,” terang Imanus Komba.

Pada jam 12.00 WIT , aparat keamanan membubarkan peserta aksi, pasalnya massa yang berdomonstrasi tersebut tidak mengantongi izin. “Karena izin dari aksi ini tidak ada sehingga teman teman mahasiswa yang menyampaikan orasi sampai jam 12.00. Ini adalah aksi damai, dan berjalan kondusif,” ujar Kapolsek. (rel/wen)

JAYAPURA-Pimpinan Dewan Cabang (PDC)  Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/Mahasiswi Nduga (IPMN), menggelar aksi demontrasi pengecaman terhadap tindakan oknum TNI yang melakukan pembunuhan secara sadis terhadap 4 (empat) orang warga sipil di Kabupaten Mimika, pada beberapa minggu lalu, Peserta aksi demontrasi ini menyampaikan aspirasinya dengan melakukan orasi di lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Sabtu, (3/9).

Dari pantauan Cendrawasih Pos sejumlah massa yang melakukan aksi demontrasi ini masing masing membawa pamflet yang bertulis  “Anggota TNI adalah watak predator yang melakukan pembunuhan dengan cara mutilasi di Timika dan Nduga, Kami minta kepada Kapolda Papua segera tindak oknum TNI yang melakukan pembunuhan terhadap warga sipil di Nduga dan Timika. Panglima TNI segera mengaku diri sebagai pelaku pembunuhan 4 (empat) warga sipil di Timika”.

Jam 09.26 WIT peserta aksi mulai melakukan orasi secara bergantian dimana dalam orasi yang disampaikan oleh Valdo, bahwa selaku anggota aksi menyampaikan pihaknya mengecam keras tindakan oknum TNI yang melakukan tindakan secara tidak manusiawi terhadap 4 (empat) orang warga sipil di Kabupaten Mimika. Menurut dia apa yang dilakukan oleh oknum TNI di Timika, sangat tidak sesuai dengan perintah UU 1945.

Baca Juga :  Aletinus: 2023 Sistem Penyediaan Air Minum Dibangun Lanny Jaya

“Kami minta kepada Panglima TNI Andika Perkasa agar segera menindak secara tegas oknum TNI yang melakukan pembunuhan sadis di Timika, kemudian Kami juga minta kepada Kapolda Papua agar mengusut tuntas kasus pembunuhan di Nduga,” ujar Valdo dalam orasinya.

“Anggota TNI adalah Keamanan Negara yang harusnya menjaga dan mengayomi rakyat, namun yang terjadi hari ini justru mereka melakukan hal yang keji terhadap orang Papua, Kami selalu ditindas atas sikap dan perilaku oknum TNI,” pungkas Valdo

Diapun mengungkapkan pembunuhan tidak manusiawi yang dilakukan oleh oknum TNI di Mimika adalah bentuk sikap dari TNI yang tidak mencerminkan diri sebagai pelindung rakyat.   “Kami minta kepada Kapolri dan Panglima TNI agar mendindak tegas anggotanya yang telah melakukan pembunuhan secara sadis terhadap warga sipil di Nduga dan Timika,” tegas Valdo.

Baca Juga :  50 Personel TNI-Polri Dimintai Keterangan

Sementara itu menurut, Imanus Komba selaku, kuasa hukum dari para para aksi demonstrasi, mengatakan aksi demonstrasi yang dilakulan oleh Pimpinn Dewan Cabang IPMN ini merupakan reprsentasi dari pihak keluar korban, untuk mendorong pihak TNI/POLRI agar kasus yang telah menewaskan masyarakat sipil di Kabupaten Mimika, dan Nduga beberapa minggu lalu segera di tindak secara tegas.

“Aksi yang dilakukan oleh teman teman pelajar dan mahasiswa dari Nuga ini merupakan bagian dari upaya untuk mengawal prosea penyidikan yang dilakukan oleh Pihak TNI/Polri, tentu dengan adanya aksis seperti ini pastinya mampu memberikan kepastian hukum terhadap pihak korban,” terang Imanus Komba.

Pada jam 12.00 WIT , aparat keamanan membubarkan peserta aksi, pasalnya massa yang berdomonstrasi tersebut tidak mengantongi izin. “Karena izin dari aksi ini tidak ada sehingga teman teman mahasiswa yang menyampaikan orasi sampai jam 12.00. Ini adalah aksi damai, dan berjalan kondusif,” ujar Kapolsek. (rel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya