Friday, September 20, 2024
23.7 C
Jayapura

Tim SAR Kembali Mencari Edi Prayitno

MIMIKA – Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika kembali melakukan pencarian terhadap satu orang korban longboat terbalik di perairan Ararau, Distrik Mimika Barat Jauh atas nama Edi Prayitno yang hingga kemarin belum ditemukan.  Pencarian pada hari  kedua, Jumat (2/8)  kemarin,  dilakukan dengan menggunakan RBB 600 PK milik Basarnas.

   Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Sutayana mengungkapkan bahwa pencarian telah dilakukan sejak hari pertama, namun hingga Jumat (2/8) kemarin belum membuahkan hasil.   Ia mengatakan, pencarian masih terus dilakukan sesuai rencana operasi SAR di sekitar lokasi kejadian dengan memperhitungkan pasang surut serta arus air laut.

   Menurut Wayan Sutayana, guna mengefisiensikan waktu pencarian terhadap korban, Tim SAR Gabungan Timika menginap di Muara Iwura sekitara Kampung Ararau. “Karena kalau balik ke Timika jauh, jadi tim menginap di sana,” ujarnya.

   Long boat nahas berpenumpang 13 orang itu terbalik setelah dihantam ombak di perairan Kampung Ararau sekitar Muara Iwura, Kabupaten Mimika pada Rabu 31 Juli 2024. Empat korban meninggal dunia dalam kecelakaan itu, diantaranya Aiptu Gunawan Wibisono, Zul Ihram, Safaruddin, Abdul Rochim Muhammad. Sementara itu, ada delapan penumpang selamat dan satu penumpang dilaporkan hilang.

Baca Juga :  Pengaspalan Trans Papua Dilanjutkan

  Jenazah Aiptu Gunawan Wibisono pun akhirnya dimakamkan pada Kamis malam. Sedangkan tiga jenazah lainnya telah diterbangkan ke kampung halamannya hari ini bersama dengan delapan korban selamat. Pemulangan ini difasilitasi dari pihak perusahaan PT Mutiara Alas Khatulistiwa (MAK) tempat mereka bekerja.

   Perwakilan PT MAK, Markus  kepada Cenderawasih Pos melalui sambungan telepon mengatakan, untuk korban yang meninggal dunia, satu diterbangkan ke Lampung dan dua jenazah lainnya diterbangkan ke Jakarta, Jumat (2/8). Sedangkan para korban selamat dipulangkan karena masih mengalami trauma pasca peristiwa tersebut.

  “(Jenazah) yang ke Lampung naik (Maskapai) Lion, (dua jenazah tujuan Jakarta) naik (Maskapai) Batik,” singkatnya saat dihubungi Jumat pagi.

  “(Korban selamat) hari ini mereka berangkat dengan (maskapai) batik. Mereka kan trauma kita tidak bisa paksakan,” tambahnya.

  Markus melanjutkan, untuk jenazah yang diterbangkan ke Lampung dijadwalkan berangkat pukul 9.00 WIT, sementara dua jenazah lainnya tujuan Jakarta pukul 11.00 WIT.

Baca Juga :  Ancaman KKB dan Demo KNPB Jadi Perhatian

  Adapun jenazah yang diberangkatkan ke lampung atas nama Zul Ihram (59), sedangkan Safaruddin (56), Abdul Rochim Muhamad (50) tujuan Jakarta. Ketiganya merupakan tim audit PT MAK dari pusat yang sebelumnya akan melakukan audit di Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh tempat perusahaan tersebut berada.

Markus mengaku, atas kejadian ini pihak perusahaan sudah berkomunikasi dengan seluruh anggota keluarga korban.  Meski tak dapat menyebutkan jenis asuransi apa yang akan diberikan, Markus mengatakan bahwa pihak perusahaan tetap memberikan jaminan asuransi kepada para korban.

  Sedangkan, terkait dengan santunan kepada keluarga korban yang meninggal, Markus bilang nanti menjadi beban pimpinan pusat PT MAK di Jakarta.  “Kalau asuransi ada. Kan mereka minta keterangan kematian, (Santunan) itu ada tapi itu di sana di Jakarta urusan Jakarta,” tutupnya. (mww/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika kembali melakukan pencarian terhadap satu orang korban longboat terbalik di perairan Ararau, Distrik Mimika Barat Jauh atas nama Edi Prayitno yang hingga kemarin belum ditemukan.  Pencarian pada hari  kedua, Jumat (2/8)  kemarin,  dilakukan dengan menggunakan RBB 600 PK milik Basarnas.

   Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Sutayana mengungkapkan bahwa pencarian telah dilakukan sejak hari pertama, namun hingga Jumat (2/8) kemarin belum membuahkan hasil.   Ia mengatakan, pencarian masih terus dilakukan sesuai rencana operasi SAR di sekitar lokasi kejadian dengan memperhitungkan pasang surut serta arus air laut.

   Menurut Wayan Sutayana, guna mengefisiensikan waktu pencarian terhadap korban, Tim SAR Gabungan Timika menginap di Muara Iwura sekitara Kampung Ararau. “Karena kalau balik ke Timika jauh, jadi tim menginap di sana,” ujarnya.

   Long boat nahas berpenumpang 13 orang itu terbalik setelah dihantam ombak di perairan Kampung Ararau sekitar Muara Iwura, Kabupaten Mimika pada Rabu 31 Juli 2024. Empat korban meninggal dunia dalam kecelakaan itu, diantaranya Aiptu Gunawan Wibisono, Zul Ihram, Safaruddin, Abdul Rochim Muhammad. Sementara itu, ada delapan penumpang selamat dan satu penumpang dilaporkan hilang.

Baca Juga :  Ancaman KKB dan Demo KNPB Jadi Perhatian

  Jenazah Aiptu Gunawan Wibisono pun akhirnya dimakamkan pada Kamis malam. Sedangkan tiga jenazah lainnya telah diterbangkan ke kampung halamannya hari ini bersama dengan delapan korban selamat. Pemulangan ini difasilitasi dari pihak perusahaan PT Mutiara Alas Khatulistiwa (MAK) tempat mereka bekerja.

   Perwakilan PT MAK, Markus  kepada Cenderawasih Pos melalui sambungan telepon mengatakan, untuk korban yang meninggal dunia, satu diterbangkan ke Lampung dan dua jenazah lainnya diterbangkan ke Jakarta, Jumat (2/8). Sedangkan para korban selamat dipulangkan karena masih mengalami trauma pasca peristiwa tersebut.

  “(Jenazah) yang ke Lampung naik (Maskapai) Lion, (dua jenazah tujuan Jakarta) naik (Maskapai) Batik,” singkatnya saat dihubungi Jumat pagi.

  “(Korban selamat) hari ini mereka berangkat dengan (maskapai) batik. Mereka kan trauma kita tidak bisa paksakan,” tambahnya.

  Markus melanjutkan, untuk jenazah yang diterbangkan ke Lampung dijadwalkan berangkat pukul 9.00 WIT, sementara dua jenazah lainnya tujuan Jakarta pukul 11.00 WIT.

Baca Juga :  Setelah Tiga Coblosan, Pilkada Yalimo Sah

  Adapun jenazah yang diberangkatkan ke lampung atas nama Zul Ihram (59), sedangkan Safaruddin (56), Abdul Rochim Muhamad (50) tujuan Jakarta. Ketiganya merupakan tim audit PT MAK dari pusat yang sebelumnya akan melakukan audit di Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh tempat perusahaan tersebut berada.

Markus mengaku, atas kejadian ini pihak perusahaan sudah berkomunikasi dengan seluruh anggota keluarga korban.  Meski tak dapat menyebutkan jenis asuransi apa yang akan diberikan, Markus mengatakan bahwa pihak perusahaan tetap memberikan jaminan asuransi kepada para korban.

  Sedangkan, terkait dengan santunan kepada keluarga korban yang meninggal, Markus bilang nanti menjadi beban pimpinan pusat PT MAK di Jakarta.  “Kalau asuransi ada. Kan mereka minta keterangan kematian, (Santunan) itu ada tapi itu di sana di Jakarta urusan Jakarta,” tutupnya. (mww/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya