Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Sering Terlambat, Bupati Awoitauw Akan Evaluasi Damkar

PADAMKAN API: Mobil water canon milik Polres Jayapura saat tiba di lokasi kebakaran di Jalan Pasar Lama Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (3/8).  ( FOTO : Robert Mboik/Cepos)

Ruko Sembako Ludes Terbakar, Warga Maki Petugas Damkar

SENTANI-Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si., menegaskan akan segera melakukan evaluasi keberadaan petugas pemadam kebakaran Kabupaten Jayapura termasuk  pimpinan OPD yang menangani langsung bidang pemadam kebakaran di Kabupaten Jayapura.

“Saya akan melakukan evaluasi secepatnya, baik petugas maupun terhadap pimpinan OPD-nya,” tegas Bupati Mathius Awoitauw saat ditemui wartawan di Sentani, Minggu (5/8).

Evaluasi yang akan dilakukan Bupati Mathius Awoitauw ini terkait dengan keluhan masyarakat atas kinerja Pemadam Kebakaran Kabupaten Jayapura. Dimana menurut warga, Pemadam Kebakaran Kabupaten Jayapura seringkali terlambat tiba di lokasi kebakaran untuk memadamkan api.

Seperti yang terjadi Sabtu (3/8) pagi sekira pukul 08.00 WIT, ketika salah satu Ruko di Jalan Pasar Lama Yahim Sentani, ludes  terbakar. Belum dapat dipastikan penyebab kejadian itu, namun dugaan sementara, api berasal dari hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

Baca Juga :  Tujuh Meninggal Dunia, 5 Luka-Luka

Informasi di lokasi kebakaran menyebutkan, saat terjadi kebakaran warga langsung menghubungi layanan petugas pemadam kebakaran, namun petugas tak kunjung tiba. Setengah jam berikutnya, bukan mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi melainkan dua unit mobil water canon milik Polres Jayapura.

Dua unit mobil water canon milik Polres Jayapura ini langsung memadamkan api dibantu dua unit mobil carry penjual air bersih yang ikut membantu menyuplai  air.  “Petugas Damkar ini hanya lambang saja, sudah beberapa kali pemadaman kebakaran di Sentani seperti di Salatiga, Hawai, Saga, dan sekarang Pasar  Lama,  semua dari Polres Jayapura yang datang memadamkan api,” ungkap salah seorang anggota Polri di lokasi kejadian. 

Lambatnya respon petugas pemadam kebakaran Kabupaten Jayapura itu membuat sebagian besar warga yang menyaksikan kejadian itu, berang dan marah. Bahkan mereka memaki petugas kebakaran yang dinilai tidak sigap menjalankan tugasnya dengan baik. 

Baca Juga :  Jika Tidak Diusut Tuntas, Nakes Sepakat Tak Akan Melayani

“Ini bukan pertama, sudah sering seperti ini. Kadang petugas itu hanya datang mabuk saja, dasar. Bapak bupati harus evaluasi petugas itu, mereka tidak becus sekali,”  kata Helena menggrutu.

Pantauan koran ini, kurang lebih dua jam kemudian mobil pemadam kebakaran tiba dan berusaha memadamkan api. Meski akhirnya api berhasil dipadamkan, namun semua seisi Ruko baik bahan Sembako, tabung gas dan perabot rumah tangga  lainnya ludes terbakar.

Sementara dari informasi yang dihimpun media ini, pemilik Ruko  sedang pulang kampung alias tidak di tempat saat peristiwa kebakaran terjadi dan Ruko itu hanya ditempati salah satu anak buah pemilik Ruko.


“Kalau saja pemadam kebakaran bisa tiba dan  bantu 30 menit awal, mungkin bangunan besar bisa diselamatkan. Tapi pemadamnya model begini mau jadi apa. Ini harus dievaluasi,” ucap Simeon warga lainnya menambahkan. (roy/nat)

PADAMKAN API: Mobil water canon milik Polres Jayapura saat tiba di lokasi kebakaran di Jalan Pasar Lama Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (3/8).  ( FOTO : Robert Mboik/Cepos)

Ruko Sembako Ludes Terbakar, Warga Maki Petugas Damkar

SENTANI-Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si., menegaskan akan segera melakukan evaluasi keberadaan petugas pemadam kebakaran Kabupaten Jayapura termasuk  pimpinan OPD yang menangani langsung bidang pemadam kebakaran di Kabupaten Jayapura.

“Saya akan melakukan evaluasi secepatnya, baik petugas maupun terhadap pimpinan OPD-nya,” tegas Bupati Mathius Awoitauw saat ditemui wartawan di Sentani, Minggu (5/8).

Evaluasi yang akan dilakukan Bupati Mathius Awoitauw ini terkait dengan keluhan masyarakat atas kinerja Pemadam Kebakaran Kabupaten Jayapura. Dimana menurut warga, Pemadam Kebakaran Kabupaten Jayapura seringkali terlambat tiba di lokasi kebakaran untuk memadamkan api.

Seperti yang terjadi Sabtu (3/8) pagi sekira pukul 08.00 WIT, ketika salah satu Ruko di Jalan Pasar Lama Yahim Sentani, ludes  terbakar. Belum dapat dipastikan penyebab kejadian itu, namun dugaan sementara, api berasal dari hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

Baca Juga :  Akui Salah, Dua Pihak Pilih Berdamai

Informasi di lokasi kebakaran menyebutkan, saat terjadi kebakaran warga langsung menghubungi layanan petugas pemadam kebakaran, namun petugas tak kunjung tiba. Setengah jam berikutnya, bukan mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi melainkan dua unit mobil water canon milik Polres Jayapura.

Dua unit mobil water canon milik Polres Jayapura ini langsung memadamkan api dibantu dua unit mobil carry penjual air bersih yang ikut membantu menyuplai  air.  “Petugas Damkar ini hanya lambang saja, sudah beberapa kali pemadaman kebakaran di Sentani seperti di Salatiga, Hawai, Saga, dan sekarang Pasar  Lama,  semua dari Polres Jayapura yang datang memadamkan api,” ungkap salah seorang anggota Polri di lokasi kejadian. 

Lambatnya respon petugas pemadam kebakaran Kabupaten Jayapura itu membuat sebagian besar warga yang menyaksikan kejadian itu, berang dan marah. Bahkan mereka memaki petugas kebakaran yang dinilai tidak sigap menjalankan tugasnya dengan baik. 

Baca Juga :  Sidang Renja Memanas, Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Walk Out

“Ini bukan pertama, sudah sering seperti ini. Kadang petugas itu hanya datang mabuk saja, dasar. Bapak bupati harus evaluasi petugas itu, mereka tidak becus sekali,”  kata Helena menggrutu.

Pantauan koran ini, kurang lebih dua jam kemudian mobil pemadam kebakaran tiba dan berusaha memadamkan api. Meski akhirnya api berhasil dipadamkan, namun semua seisi Ruko baik bahan Sembako, tabung gas dan perabot rumah tangga  lainnya ludes terbakar.

Sementara dari informasi yang dihimpun media ini, pemilik Ruko  sedang pulang kampung alias tidak di tempat saat peristiwa kebakaran terjadi dan Ruko itu hanya ditempati salah satu anak buah pemilik Ruko.


“Kalau saja pemadam kebakaran bisa tiba dan  bantu 30 menit awal, mungkin bangunan besar bisa diselamatkan. Tapi pemadamnya model begini mau jadi apa. Ini harus dievaluasi,” ucap Simeon warga lainnya menambahkan. (roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya