Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Di Senggi, Bupati Keerom Salurkan Langsung Dana Desa Tahap Pertama

*Sekaligus Salurkan Bantuan 1000 Hari Kehidupan Bagi Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan 

KEEROM- Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP didampingi Kapolres Keerom, AKBP Kristian Aer, anggota DPRD Kabupaten Keerom dan para pimpinan OPD serta Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Keerom, Ny. Angela T.H. Gusbager, S.T menyalurkan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap pertama 40 persen kepada kampung-kampung yang ada di beberapa distrik di Kabupaten Keerom. 

Penyaluran dana desa ini dilakukan secara tunai dan disaksikan langsung oleh masyarakat di Kampung Woslay, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Jumat (2/7). 

Dana desa ini disalurkan ke 22 kampung-kampung yang ada di lima distrik, yaitu Distrik Senggi, Kesnar, Towe, Yaffi dan Web. Dana desa  ini diberikan dengan jumlah yang bervariasi. Penyaluran dana desa ini sudah sesuai dengan persyaratan administrasi untuk disalurkan ke kampung-kampung. 

Anggaran yang dikeluarkan untuk dana desa kepada 22 kampung di lima distrik ini sebanyak kurang lebih 4 miliar rupiah. Di mana masing-masing kampung yang menerima dana desa ini disesuaikan dengan ketentuan yang ada. Artinya bervariasi setiap kampung jumlah dana desa yang diterima. Rata-rata sekitar 200 juta sampai 300 juta per kampung.

Ketua PKK Kabupaten Keerom, Ny. Angela T.H. Gusbager, S.T, saat menyerahkan bantuan 1000 hari kehidupan sebesar 10 juta kepada ibu hamil yang berlangsung Kampung Woslay, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Jumat (2/7). (foto: Yewen/Cepos)

Bupati Keerom, Piter Gusbager mengatakan, pemberian dana desa secara langsung di tengah-tengah masyarakat, sebenarnya bukan untuk menakut-nakuti kepala kampung. Tetapi pemberian dana desa ini agar dapat diketahui secara langsung oleh masyarakat yang ada di masing-masing kampung. 

“Pemberian dana desa secara langsung bukan untuk menakut-nakuti kepala kampung, tetapi pemberian dana desa ini untuk memberikan perubahan di Kabupaten Keerom,” katanya di sela-sela pemberian bantuan dana desa di Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Jumat (2/7). 

Menurut Gusbager, dana desa ini tentunya dapat membantu memberikan harapan hidup, membangun sumber daya manusia (SDM), penanggulangan kemiskinan dan membangun infranstruktur yang ada di kampung-kampung. 

Pihaknya dari pemerintah daerah (pemda) wajib untuk memberikan pengawasan bagaimana dana ini bisa sampai ke masyarakat dan digunakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Khusyuk Berdoa dengan Menerapkan Prokes

“Dana desa ini harus turun ke kampung-kampung dan harus benar-benar menyentuh masyarakat, sehingga membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan kampungnya bisa berkembang maju kedepan,” tuturnya. 

Gusbager meminta kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Keerom untuk bisa bersatu serta bersepakat untuk membangun Kabupaten Keerom. Terutama membangun kampung-kampung yang ada di negeri tapal batas. 

“Ini tahap pertama dana desa 40 persen. Nanti ada tahap kedua 40 persen dan tahap ketiga 20 persen untuk bantuan dana desa kepada kampung-kampung di Kabupaten Keerom,” ucapnya. 

“Saya tidak mau uang ini dipakai keluar dari Perbup dan Juknis. Tidak boleh dipakai untuk bayar utang. Sekali lagi dana desa ini tidak boleh di pakai untuk utang,” sambung Gusbager.

Tak hanya itu, Gusbager menyampaikan, pihaknya dari Pemda memberikan bantuan dana kepada lima gereja. Dana yang diberikan ini bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus). Adapun gereja yang mendapatkan bantuan ini berasal dari Distrik Yaffi, Web dan k Waris. Masing-masing gereja ini diberikan uang sebesar Rp 100 juta.

Pemda Keerom juga memberikan bantuan 1.000 hari kehidupan bagi ibu hamil dan pasca melahirkan. Dana yang disiapkan adalah10 juta bagi setiap ibu hamil dan pasca melahirkan. Ada sekitar 20 orang penerima manfaat dari program tersebut. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Ketua PKK Kabupaten Keerom, Yanni Gusager. 

Tak hanya itu, atas kerja sama Pemda Keerom dan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, maka diberikan kepada masyarakat. 

Pemda Keerom dan BPJS telah menargetkan agar sekitar 4 ribu warga bisa mendapatkan kartu BPJS Kesehatan, sehingga bisa berobat secara gratis di Puskesmas, rumah sakit yang ada di Keerom dan di Papua. 

“Saya perintahkan pak Sekda untuk memerintahkan Dukcapil agar mengejar NIK. Karena BPJS ini berbasis NIK dan nama, sehingga ini harus terpenuhi. Jika tidak, maka kita punya target untuk 98 persen sampai 100 persen tidak akan kita dapat di tahun ini. Oleh karena itu, sisa 4 ribu ini harus dikejar untuk cakupa penerimaan manfaat BPJS Kesehtan,” jelasnya. 

Baca Juga :  Peristiwa Paniai Berdarah Penuhi Unsur Kejahatan Kemanusiaan

“Kami juga menyerahkan bantuan bibit pohon mangga, jambu dan lain-lain. Kita juga serahkan bantuan bahan makan (bama),” tambahnya. 

Gusbager menyatakan, hal ini semua merupakan bagian dari bagaimana sektor-sektor kehidupan ini bervariasi. Oleh karena itu, perlu kolaborasi dari semua sektor, terutama masing-masing OPD yang ada di Kabupaten Jayapura.

Senada dengan itu, Kapolres Keerom, AKBP. Kristian Aer menyampaikan, untuk mengawal dan mengawasi penyaluran serta penggunaan dana desa di kampung-kampung, pihaknya akan memberdayakan anggota di Polsek-polsek dengan para Bhabinkamtibmas yang ada untuk mengawasi dana desa.

“Tentunya menyerap aspirasi dari masyarakat, sehingga nanti akan disampaikan kepada pemda. Nanti akan memberikan penyadaran kepada kepala kampung dan kepada masyarakat untuk tetap mengawasi dana desa yang disalurkan di kampung-kampung,” ujarnya. 

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Keerom, Yahya Sauri sangat memberikan apresiasi terhadap penyaluran dana desa secara langsung kepada masyarakat. Hal ini sangat diharapkan oleh masyarakat, karena bisa melihat secara langsung penyaluran dana desa di kampung-kampung. 

“Ini merupakan perubahan yang sudah dilakukan sesuai dengan visi dan misi bupati dan wakil bupati. Saya sebagai wakil rakyat dari Dapil I mengharapkan kedepan Pemda Keerom terus lanjutkan hal ini tetap jalan terus,” ucap anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Keerom ini.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Keerom ini juga mengucapkan terima kasih kepada Pemda Keerom melalui Bupati Keerom. Meskipun baru menjabat 4 bulan sebagai Bupati Keerom, tetapi mempunyai tindakan yang luar bisa. 

“Mudah-mudahan kita akan kawal, baik dari eksekutif dan legislatif, sehingga program ini tetap lanjut terus, sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat yang ada di kampung-kampung,” tutupnya.    (bet/nat)

*Sekaligus Salurkan Bantuan 1000 Hari Kehidupan Bagi Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan 

KEEROM- Bupati Keerom, Piter Gusbager, S.Hut, MUP didampingi Kapolres Keerom, AKBP Kristian Aer, anggota DPRD Kabupaten Keerom dan para pimpinan OPD serta Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Keerom, Ny. Angela T.H. Gusbager, S.T menyalurkan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap pertama 40 persen kepada kampung-kampung yang ada di beberapa distrik di Kabupaten Keerom. 

Penyaluran dana desa ini dilakukan secara tunai dan disaksikan langsung oleh masyarakat di Kampung Woslay, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Jumat (2/7). 

Dana desa ini disalurkan ke 22 kampung-kampung yang ada di lima distrik, yaitu Distrik Senggi, Kesnar, Towe, Yaffi dan Web. Dana desa  ini diberikan dengan jumlah yang bervariasi. Penyaluran dana desa ini sudah sesuai dengan persyaratan administrasi untuk disalurkan ke kampung-kampung. 

Anggaran yang dikeluarkan untuk dana desa kepada 22 kampung di lima distrik ini sebanyak kurang lebih 4 miliar rupiah. Di mana masing-masing kampung yang menerima dana desa ini disesuaikan dengan ketentuan yang ada. Artinya bervariasi setiap kampung jumlah dana desa yang diterima. Rata-rata sekitar 200 juta sampai 300 juta per kampung.

Ketua PKK Kabupaten Keerom, Ny. Angela T.H. Gusbager, S.T, saat menyerahkan bantuan 1000 hari kehidupan sebesar 10 juta kepada ibu hamil yang berlangsung Kampung Woslay, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Jumat (2/7). (foto: Yewen/Cepos)

Bupati Keerom, Piter Gusbager mengatakan, pemberian dana desa secara langsung di tengah-tengah masyarakat, sebenarnya bukan untuk menakut-nakuti kepala kampung. Tetapi pemberian dana desa ini agar dapat diketahui secara langsung oleh masyarakat yang ada di masing-masing kampung. 

“Pemberian dana desa secara langsung bukan untuk menakut-nakuti kepala kampung, tetapi pemberian dana desa ini untuk memberikan perubahan di Kabupaten Keerom,” katanya di sela-sela pemberian bantuan dana desa di Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Jumat (2/7). 

Menurut Gusbager, dana desa ini tentunya dapat membantu memberikan harapan hidup, membangun sumber daya manusia (SDM), penanggulangan kemiskinan dan membangun infranstruktur yang ada di kampung-kampung. 

Pihaknya dari pemerintah daerah (pemda) wajib untuk memberikan pengawasan bagaimana dana ini bisa sampai ke masyarakat dan digunakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Aksi Pembakaran Masih Berlanjut di Elelim

“Dana desa ini harus turun ke kampung-kampung dan harus benar-benar menyentuh masyarakat, sehingga membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan kampungnya bisa berkembang maju kedepan,” tuturnya. 

Gusbager meminta kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Keerom untuk bisa bersatu serta bersepakat untuk membangun Kabupaten Keerom. Terutama membangun kampung-kampung yang ada di negeri tapal batas. 

“Ini tahap pertama dana desa 40 persen. Nanti ada tahap kedua 40 persen dan tahap ketiga 20 persen untuk bantuan dana desa kepada kampung-kampung di Kabupaten Keerom,” ucapnya. 

“Saya tidak mau uang ini dipakai keluar dari Perbup dan Juknis. Tidak boleh dipakai untuk bayar utang. Sekali lagi dana desa ini tidak boleh di pakai untuk utang,” sambung Gusbager.

Tak hanya itu, Gusbager menyampaikan, pihaknya dari Pemda memberikan bantuan dana kepada lima gereja. Dana yang diberikan ini bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus). Adapun gereja yang mendapatkan bantuan ini berasal dari Distrik Yaffi, Web dan k Waris. Masing-masing gereja ini diberikan uang sebesar Rp 100 juta.

Pemda Keerom juga memberikan bantuan 1.000 hari kehidupan bagi ibu hamil dan pasca melahirkan. Dana yang disiapkan adalah10 juta bagi setiap ibu hamil dan pasca melahirkan. Ada sekitar 20 orang penerima manfaat dari program tersebut. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Ketua PKK Kabupaten Keerom, Yanni Gusager. 

Tak hanya itu, atas kerja sama Pemda Keerom dan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, maka diberikan kepada masyarakat. 

Pemda Keerom dan BPJS telah menargetkan agar sekitar 4 ribu warga bisa mendapatkan kartu BPJS Kesehatan, sehingga bisa berobat secara gratis di Puskesmas, rumah sakit yang ada di Keerom dan di Papua. 

“Saya perintahkan pak Sekda untuk memerintahkan Dukcapil agar mengejar NIK. Karena BPJS ini berbasis NIK dan nama, sehingga ini harus terpenuhi. Jika tidak, maka kita punya target untuk 98 persen sampai 100 persen tidak akan kita dapat di tahun ini. Oleh karena itu, sisa 4 ribu ini harus dikejar untuk cakupa penerimaan manfaat BPJS Kesehtan,” jelasnya. 

Baca Juga :  Lansia Diduga Perkosa Anak 12 Tahun

“Kami juga menyerahkan bantuan bibit pohon mangga, jambu dan lain-lain. Kita juga serahkan bantuan bahan makan (bama),” tambahnya. 

Gusbager menyatakan, hal ini semua merupakan bagian dari bagaimana sektor-sektor kehidupan ini bervariasi. Oleh karena itu, perlu kolaborasi dari semua sektor, terutama masing-masing OPD yang ada di Kabupaten Jayapura.

Senada dengan itu, Kapolres Keerom, AKBP. Kristian Aer menyampaikan, untuk mengawal dan mengawasi penyaluran serta penggunaan dana desa di kampung-kampung, pihaknya akan memberdayakan anggota di Polsek-polsek dengan para Bhabinkamtibmas yang ada untuk mengawasi dana desa.

“Tentunya menyerap aspirasi dari masyarakat, sehingga nanti akan disampaikan kepada pemda. Nanti akan memberikan penyadaran kepada kepala kampung dan kepada masyarakat untuk tetap mengawasi dana desa yang disalurkan di kampung-kampung,” ujarnya. 

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Keerom, Yahya Sauri sangat memberikan apresiasi terhadap penyaluran dana desa secara langsung kepada masyarakat. Hal ini sangat diharapkan oleh masyarakat, karena bisa melihat secara langsung penyaluran dana desa di kampung-kampung. 

“Ini merupakan perubahan yang sudah dilakukan sesuai dengan visi dan misi bupati dan wakil bupati. Saya sebagai wakil rakyat dari Dapil I mengharapkan kedepan Pemda Keerom terus lanjutkan hal ini tetap jalan terus,” ucap anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Keerom ini.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Keerom ini juga mengucapkan terima kasih kepada Pemda Keerom melalui Bupati Keerom. Meskipun baru menjabat 4 bulan sebagai Bupati Keerom, tetapi mempunyai tindakan yang luar bisa. 

“Mudah-mudahan kita akan kawal, baik dari eksekutif dan legislatif, sehingga program ini tetap lanjut terus, sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat yang ada di kampung-kampung,” tutupnya.    (bet/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya