Saturday, March 15, 2025
25.7 C
Jayapura

Sebelum Tewas, Pernah Melakukan Percobaan Bunuh Diri Dua Kali

Iptu Abdul Wildan Gani ( FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA- Mayat Wemp Sarfunin (35), warga Jalan Matoa Kelurahan Kalibobo Nabire yang mengakhiri hidupnya dengan menyayat lehernya menggunakan sepihan kaca usai bertengkar dengan pasangannya sendiri dimakamkan pada Rabu (3/2)

Satuan  Reskrim Polres Nabire telah memeriksa sebanyak lima orang saksi termasuk pasangan almarhum Wem Serfunin yang sempat terlibat cekcok sebelum korban mengakhiri hidupnya.

Kasat Reskrim Nabire Iptu Abdul Wildan Gani mengatakan, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan sebanyak dua kali dan penyidikan masih berjalan hingga saat ini.

“Dari olah TKP yang kami lakukam, informasi awal yang kami dapatkan korban memiliki riwayat percobaan bunuh diri sebanyak dua kali. Bahkan terakhir, almarhum pernah melukai dirinya dibagian perut dan mendapatkan penanganan khusus di rumah sakit,” ungkap Abdul Gani saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Kamis (4/2)

Baca Juga :  Pemekaran Papua Utara dan Papua Barat Daya Sudah Layak

Lanjutnya, korban lantas melakukan pecobaan bunuh diri ketika usai percecokan rumah tangga antara dia dan pasangannya. Usai percecokan tersebut korban langsung mengambil potongan kaca dan menusuk lehernya bagian depan tepat di bawah tembolok. “Korban sudah dimakamkan pihak keluarga,” katanya.

Terkait apakah pasangannya bisa jadi tersangka, Abdul Gani menjelaskan sementara belum   mengarah ke sana. Namun, pihaknya tetap mendalami  kasus ini dan melihat  apakah ini murni bunuh diri atau ada unsur lainnya.

Sebelumnya, Wemp Sarfunin (35), warga Jalan Matoa Kelurahan Kalibobo Nabire mengakhiri hidupnya dengan menyayat lehernya menggunakan sepihan kaca usai bertengkar dengan pasangannya, Selasa (2/2) malam.

Dimana sekira pukul 16.00 WIT. Saksi DW (40) pulang dari Siriwini. Setibanya di rumah, secara spontanitas saksi dan korban bertengkar mulut, kemudian korban mengambil kaca yang berada di atas plafond an memecahkan kaca tersebut pada batu yang berada di dekat jendela kamar.

Baca Juga :  Tak Ada Persiapan Khusus Pada Debat Perdana

Korban lantas menyayat lehernya dengan menggunakan sepihan kaca yang mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Nabire untuk dilakukan visum. (fia/nat)

Iptu Abdul Wildan Gani ( FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA- Mayat Wemp Sarfunin (35), warga Jalan Matoa Kelurahan Kalibobo Nabire yang mengakhiri hidupnya dengan menyayat lehernya menggunakan sepihan kaca usai bertengkar dengan pasangannya sendiri dimakamkan pada Rabu (3/2)

Satuan  Reskrim Polres Nabire telah memeriksa sebanyak lima orang saksi termasuk pasangan almarhum Wem Serfunin yang sempat terlibat cekcok sebelum korban mengakhiri hidupnya.

Kasat Reskrim Nabire Iptu Abdul Wildan Gani mengatakan, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan sebanyak dua kali dan penyidikan masih berjalan hingga saat ini.

“Dari olah TKP yang kami lakukam, informasi awal yang kami dapatkan korban memiliki riwayat percobaan bunuh diri sebanyak dua kali. Bahkan terakhir, almarhum pernah melukai dirinya dibagian perut dan mendapatkan penanganan khusus di rumah sakit,” ungkap Abdul Gani saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Kamis (4/2)

Baca Juga :  Tugas Bupati Jaga Persaudaraan di Mimika

Lanjutnya, korban lantas melakukan pecobaan bunuh diri ketika usai percecokan rumah tangga antara dia dan pasangannya. Usai percecokan tersebut korban langsung mengambil potongan kaca dan menusuk lehernya bagian depan tepat di bawah tembolok. “Korban sudah dimakamkan pihak keluarga,” katanya.

Terkait apakah pasangannya bisa jadi tersangka, Abdul Gani menjelaskan sementara belum   mengarah ke sana. Namun, pihaknya tetap mendalami  kasus ini dan melihat  apakah ini murni bunuh diri atau ada unsur lainnya.

Sebelumnya, Wemp Sarfunin (35), warga Jalan Matoa Kelurahan Kalibobo Nabire mengakhiri hidupnya dengan menyayat lehernya menggunakan sepihan kaca usai bertengkar dengan pasangannya, Selasa (2/2) malam.

Dimana sekira pukul 16.00 WIT. Saksi DW (40) pulang dari Siriwini. Setibanya di rumah, secara spontanitas saksi dan korban bertengkar mulut, kemudian korban mengambil kaca yang berada di atas plafond an memecahkan kaca tersebut pada batu yang berada di dekat jendela kamar.

Baca Juga :  Negara Harus Hadir Bagi Orang Papua Seutuhnya

Korban lantas menyayat lehernya dengan menggunakan sepihan kaca yang mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Nabire untuk dilakukan visum. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya