Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Kamtibmas di Boven Digoel Berangsur Aman

Benediktus Tambonop, S.STP.( FOTO : Yulius Sulo/Cepos)

Pelaku Pengeroyokan Sudah Diamankan Polisi

MERAUKE-Situasi keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) di Kabupaten Boven Digoel khususnya di Tanah Merah ibukota Kabupaten Boven Digoel berangsur aman dan kondusif pasca terjadinya pengeroyokan yang menyebabkan seorang anak meninggal dunia. 

Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop, S.STP., mengungkapkan bahwa situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Boven Digoel sudah aman dan kondusif. 

“Kalau situasinya sekarang sudah aman dan kondusif. Jadi situasinya sekarang sangat aman,” ungkap Bupati Benediktus Tambonop yang dihubungi Cenderawasih Pos, Rabu (3/4) malam.

Menurutnya, hal yang cukup wajar dan manusiawi ketika  ada  anak orang  meninggal secara tidak wajar karena  perkelahian sehingga terjadi hal-hal yang tidak diduga atau disangkakan. Apalagi  peristiwa ini terjadi dimasa-masa politik, sehingga apa yang terjadi tersebut di luar ekpektasi  keluarga.

Bupati Benediktus Tambonop enggan berkomentar banyak soal kronologi kejadian yang mengakibatkan meninggalnya Fanpe Dengeros Kurok (15) warga jalan Kampung Timur Kampung Persatuan, Distrik Mandobo. Karena informasinya menurut dia masih simpang siur.  Namun dirinya memastikan bahwa kondisi di daerahnya sudah relatif aman.

Bupati Benediktus Tambonop mengatakan, sebelum kejadian Senin (1/4) lalu, sudah ada 4 kali kejadian serupa yang melibatkan warga dari salah satu suku non Papua dengan penduduk setempat. Hal ini diakuinya yang mengakibatkan emosi warga berlipat ganda. “Jadi ada kejadian-kejadian sebelumnya yang digabung semua sehingga menjadi marah,” jelasnya.

Baca Juga :  Persipura Krisis Penyerang Lawan Madura

Mengenai adanya ancaman sejumlah kepala suku terhadap warga dari daerah asal para pelaku pengeroyokan keluar dari Boven Digoel, Benediktus Tambonop mengatakan pemerintah daerah hanya mengetahui pernyataan tersebut dan bukan memberi persetujuan.   

“Kami sebagai kepala daerah melindungi semua dan kami hanya mengetahui. Kita mendengarkan pernyataan mereka dan hanya mengetahui,” ujarnya. Namun lanjut Bupati Benediktus Tambonop, semua  itu dapat dibicarakan dengan baik. 

“Karena kebiasaan  di sini, kalau belum dimakamkan pasti ribut. Tapi setelah dimakamkan,  ada ruang-ruang untuk dibicarakan dengan baik,” tambahnya.

Dirinya juga menyayangkan sikap dari keluarga para pelaku tidak memberikan respon positif ke keluarga yang berduka. Menurutnya, seharusnya dari awal keluarga dari pelaku dengan pengawalan Kepolisian datang ke keluarga duka memberi respon positif, bukan menghilang seperti ditelan bumi.  

“Harusnya dari awal dengan pengawalan Kepolisian datang menyampaikan belasungkawa  atau kirim bunga atau bantu dengan apa. Tapi   ini sama sekali tidak ada sehingga menambah amarah  keluarga. Jadi dari awal seharusnya ada tanggung jawab dari keluarga pelaku. Kalau takut, mungkin kirim orang atau  dengan pengawalan kepolisian,” ucapnya. 

Baca Juga :  Konser NOAH di Kota Jayapura Dibanjiri Lautan Manusia

Terkait kasus ini, Bupati  Benediktus Tambonop mengimbau warga untuk tetap tenang dan menyerahkan masalah ini kepada aparat kepolisian dan pemerintah daerah  untuk menyelesaikan sehingga Kabupaten Boven Digoel tetap aman dan kondusif. 

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal mengakui bahwa kondisi keamanan di Kabupaten Boven Digoel sudah kondusif. Dirinya mengimbau keluarga korban untuk menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

AM Kamal juga meminta masyarakat khususnya keluarga korban untuk memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian untuk menangangi kasus ini secara profesional.

Terkait kasus pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya seorang warga atas nama Fanpe Dengeros Kurok menurut Kamal, tujuh orang terduga pelaku sudah diamankan yaitu MMA (21), ASP (22), Hp (22), SS (24) FP (34) dan  AB (26). “Para pelaku kini sudah diamankan di Mapolres Boven Digoel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam kasus ini, sebanyak dua saksi juga telah dimintai keterangannya,” pungkasnya. 

Sebagaimana diketahui, telah terjadi kasus pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya  Fanpe Dengeros Kurok  warga jalan Kampung Timur Kampung Persatuan, Distrik Mandobo. Aparat kepolisian saat ini telah melakukan penyelidikan dan penyidikan yang ditangani Polres Boven Digoel. (ulo/fia/nat)

Benediktus Tambonop, S.STP.( FOTO : Yulius Sulo/Cepos)

Pelaku Pengeroyokan Sudah Diamankan Polisi

MERAUKE-Situasi keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) di Kabupaten Boven Digoel khususnya di Tanah Merah ibukota Kabupaten Boven Digoel berangsur aman dan kondusif pasca terjadinya pengeroyokan yang menyebabkan seorang anak meninggal dunia. 

Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop, S.STP., mengungkapkan bahwa situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Boven Digoel sudah aman dan kondusif. 

“Kalau situasinya sekarang sudah aman dan kondusif. Jadi situasinya sekarang sangat aman,” ungkap Bupati Benediktus Tambonop yang dihubungi Cenderawasih Pos, Rabu (3/4) malam.

Menurutnya, hal yang cukup wajar dan manusiawi ketika  ada  anak orang  meninggal secara tidak wajar karena  perkelahian sehingga terjadi hal-hal yang tidak diduga atau disangkakan. Apalagi  peristiwa ini terjadi dimasa-masa politik, sehingga apa yang terjadi tersebut di luar ekpektasi  keluarga.

Bupati Benediktus Tambonop enggan berkomentar banyak soal kronologi kejadian yang mengakibatkan meninggalnya Fanpe Dengeros Kurok (15) warga jalan Kampung Timur Kampung Persatuan, Distrik Mandobo. Karena informasinya menurut dia masih simpang siur.  Namun dirinya memastikan bahwa kondisi di daerahnya sudah relatif aman.

Bupati Benediktus Tambonop mengatakan, sebelum kejadian Senin (1/4) lalu, sudah ada 4 kali kejadian serupa yang melibatkan warga dari salah satu suku non Papua dengan penduduk setempat. Hal ini diakuinya yang mengakibatkan emosi warga berlipat ganda. “Jadi ada kejadian-kejadian sebelumnya yang digabung semua sehingga menjadi marah,” jelasnya.

Baca Juga :  Aksi Tolak KTT G-20 Bali Berakhir Ricuh

Mengenai adanya ancaman sejumlah kepala suku terhadap warga dari daerah asal para pelaku pengeroyokan keluar dari Boven Digoel, Benediktus Tambonop mengatakan pemerintah daerah hanya mengetahui pernyataan tersebut dan bukan memberi persetujuan.   

“Kami sebagai kepala daerah melindungi semua dan kami hanya mengetahui. Kita mendengarkan pernyataan mereka dan hanya mengetahui,” ujarnya. Namun lanjut Bupati Benediktus Tambonop, semua  itu dapat dibicarakan dengan baik. 

“Karena kebiasaan  di sini, kalau belum dimakamkan pasti ribut. Tapi setelah dimakamkan,  ada ruang-ruang untuk dibicarakan dengan baik,” tambahnya.

Dirinya juga menyayangkan sikap dari keluarga para pelaku tidak memberikan respon positif ke keluarga yang berduka. Menurutnya, seharusnya dari awal keluarga dari pelaku dengan pengawalan Kepolisian datang ke keluarga duka memberi respon positif, bukan menghilang seperti ditelan bumi.  

“Harusnya dari awal dengan pengawalan Kepolisian datang menyampaikan belasungkawa  atau kirim bunga atau bantu dengan apa. Tapi   ini sama sekali tidak ada sehingga menambah amarah  keluarga. Jadi dari awal seharusnya ada tanggung jawab dari keluarga pelaku. Kalau takut, mungkin kirim orang atau  dengan pengawalan kepolisian,” ucapnya. 

Baca Juga :  Konser NOAH di Kota Jayapura Dibanjiri Lautan Manusia

Terkait kasus ini, Bupati  Benediktus Tambonop mengimbau warga untuk tetap tenang dan menyerahkan masalah ini kepada aparat kepolisian dan pemerintah daerah  untuk menyelesaikan sehingga Kabupaten Boven Digoel tetap aman dan kondusif. 

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal mengakui bahwa kondisi keamanan di Kabupaten Boven Digoel sudah kondusif. Dirinya mengimbau keluarga korban untuk menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

AM Kamal juga meminta masyarakat khususnya keluarga korban untuk memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian untuk menangangi kasus ini secara profesional.

Terkait kasus pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya seorang warga atas nama Fanpe Dengeros Kurok menurut Kamal, tujuh orang terduga pelaku sudah diamankan yaitu MMA (21), ASP (22), Hp (22), SS (24) FP (34) dan  AB (26). “Para pelaku kini sudah diamankan di Mapolres Boven Digoel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam kasus ini, sebanyak dua saksi juga telah dimintai keterangannya,” pungkasnya. 

Sebagaimana diketahui, telah terjadi kasus pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya  Fanpe Dengeros Kurok  warga jalan Kampung Timur Kampung Persatuan, Distrik Mandobo. Aparat kepolisian saat ini telah melakukan penyelidikan dan penyidikan yang ditangani Polres Boven Digoel. (ulo/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya