Saturday, March 15, 2025
24.7 C
Jayapura

Isolasi Serasa Liburan, Belasan Pasien Dipulangkan dalam Sehari

Menengok Pasien Positif Covid-19 yang Diisolasi di Hotel Nutana Mataram

Tim medis RSUD Kota Mataram saat mengajak pasien Covid-19 yang diisolasi di Hotel Nutana Mataram senam untuk meningkatkan imunitas, kemarin (28/2).

Tim dari RSUD Kota Mataram yang tergabung dalam Satgas Covid-19 selalu punya cara unik menangani pasien positif Korona. Agar pasien merasa nyaman, mereka diisolasi di dua hotel. Salah satunya Hotel Nutana.

HAMDANI WATHONI, Mataram

Minggu pagi kemarin (28/2) cuaca di Kota Mataram tidak karuan. Seketika mendung disertai hujan gerimis. Namun seketika juga cuaca cerah dengan matahari pagi terasa segar menyinari.

Di Hotel Nutana Mataram, suasana terasa begitu tenang. Meski sejumlah kendaraan terlihat parkir di depan hotel. Namun kendaraan ini bukanlah milik tamu hotel yang menginap. Melainkan milik para keluarga pasien Covid-19 yang diisolasi di hotel ini.

“Kami tidak melayani tamu lain untuk menginap karena hotel memang sedang dimanfaatkan jadi lokasi karantina,” terang resepsionis kepada Lombok Post.

Mereka yang datang adalah keluarga pasien yang membawa makanan dan berbagai kebutuhan lainnya. Mereka hanya diperbolehkan masuk sampai lobi. Kebutuhan yang dibawakan nanti akan diantarkan petugas yang memakai seraga Alat Pelindung Diri(APD) yang lengkap.

Meski terlihat tenang, disiplin protokoler kesehatan di Hotel Nutana memang ketat. Tidak sembarang orang diizinkan masuk. Hanya petugas medis dari RSUD Kota Mataram saja yang dibolehkan masuk ke area kamar hotel tempat para pasien dikarantina.

Baca Juga :  Laga Berat

“Yang pakai APD saja yang boleh masuk. Tidak bisa sembarangan,” terang Kepala Ruang RS Darurat atau tempat isolasi di hotel, Hermanto kepada Lombok Post.

Namun demikian, Tenaga perawat di RSUD Kota Mataram ini menegaskan suasana hotel juga tidak kemudian dibuat menjadi menegangkan. Justru sebaliknya, pasien Covid-19 yang menginap di hotel dibuat senyaman mungkin. Tidak tegang dan tidak merasa jenuh atau merasa terkurung.

Mereka dibuat agar tidak merasa stres dan merasa senang untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. “Kami ajak rutin senam dan berjemur. Kemudian kami sharing terkait apa saja keluhannya agar bisa segera tertangani,” kata Anto, sapaannya.

Mulai dari bangun pagi, pasien menjalankan aktivitas seperti biasanya. Misalnya salat subuh bagi yang muslim dan dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan di pagi harinya. Kemudian mereka mengikuti senam dengan arahan instruktur dari tim medis yang menggunakan APD lengkap.

“Mereka juga dapat terapi, obat antivirus dan vitamin,” jelasnya.

Untuk makanan, pasien akan mendapatkan asupan gizi yang baik dari pihak hotel. Mulai dari sarapan, makan siang, hingga makan malam. Termasuk buah-buahan segar. Ini sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan kondisi dan menyehatkan tubuh mereka.

Baca Juga :  Sambil Menangis, Bocah yang Disiksa Katakan Tak Mau Pulang

Pasien yang diisolasi di hotel akhirnya bisa dikatakan tidak sedang merasa perawatan. Justru dibuat seolah-olah sedang berlibur di hotel selama beberapa hari.

Dari data RSUD Kota Mataram, saat ini ada 29 pasien yang dirawat di Hotel Nutana Jalan Airlangga. Sementara di 26 orang ada di Hotel Fizz Jalan Majapahit. “Alhamdulillah 17 orang hari ini (kemarin, Red) akan dipulangkan karena kondisinya sudah membaik. 10 orang dari Hotel Fizz dan tujuh orang dari Nutana,” ungkap Hermanto.

Anggota DPRD Kota Mataram HM Zaini yang terkonfirmasi Covid-19 mengakui pelayanan tim medis di tempat isolasi hotel Nutana luar biasa. Ia merasa banyak termotivasi dan bersemangat untuk sembuh dengan dukungan dari tim medis.

“Kita yang sakit dan lemah merasa bersemangat diajak senam dan berjemur. Kemudian kami dimotivasi dan dilayani dengan luar biasa. Kondisi kesehatan kami dikontrol dan kami bisa konsultasi keluhan yang kami rasakan,” jelasnya.

Tak dipungkirinya, waktu isolasi yang dijalani di hotel terasa menyenangkan. Ini berdampak pada kondisi imunitas yang terus membaik. “Alhamdulillah, baru sembilan hari kondisi saya sudah membaik dan sudah boleh pulang,” syukur Zaini. (*/r3)

Menengok Pasien Positif Covid-19 yang Diisolasi di Hotel Nutana Mataram

Tim medis RSUD Kota Mataram saat mengajak pasien Covid-19 yang diisolasi di Hotel Nutana Mataram senam untuk meningkatkan imunitas, kemarin (28/2).

Tim dari RSUD Kota Mataram yang tergabung dalam Satgas Covid-19 selalu punya cara unik menangani pasien positif Korona. Agar pasien merasa nyaman, mereka diisolasi di dua hotel. Salah satunya Hotel Nutana.

HAMDANI WATHONI, Mataram

Minggu pagi kemarin (28/2) cuaca di Kota Mataram tidak karuan. Seketika mendung disertai hujan gerimis. Namun seketika juga cuaca cerah dengan matahari pagi terasa segar menyinari.

Di Hotel Nutana Mataram, suasana terasa begitu tenang. Meski sejumlah kendaraan terlihat parkir di depan hotel. Namun kendaraan ini bukanlah milik tamu hotel yang menginap. Melainkan milik para keluarga pasien Covid-19 yang diisolasi di hotel ini.

“Kami tidak melayani tamu lain untuk menginap karena hotel memang sedang dimanfaatkan jadi lokasi karantina,” terang resepsionis kepada Lombok Post.

Mereka yang datang adalah keluarga pasien yang membawa makanan dan berbagai kebutuhan lainnya. Mereka hanya diperbolehkan masuk sampai lobi. Kebutuhan yang dibawakan nanti akan diantarkan petugas yang memakai seraga Alat Pelindung Diri(APD) yang lengkap.

Meski terlihat tenang, disiplin protokoler kesehatan di Hotel Nutana memang ketat. Tidak sembarang orang diizinkan masuk. Hanya petugas medis dari RSUD Kota Mataram saja yang dibolehkan masuk ke area kamar hotel tempat para pasien dikarantina.

Baca Juga :  Kebijakan Anggaran Tiga DOB, DPRP Temui Mendagri dan Kemenkeu

“Yang pakai APD saja yang boleh masuk. Tidak bisa sembarangan,” terang Kepala Ruang RS Darurat atau tempat isolasi di hotel, Hermanto kepada Lombok Post.

Namun demikian, Tenaga perawat di RSUD Kota Mataram ini menegaskan suasana hotel juga tidak kemudian dibuat menjadi menegangkan. Justru sebaliknya, pasien Covid-19 yang menginap di hotel dibuat senyaman mungkin. Tidak tegang dan tidak merasa jenuh atau merasa terkurung.

Mereka dibuat agar tidak merasa stres dan merasa senang untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. “Kami ajak rutin senam dan berjemur. Kemudian kami sharing terkait apa saja keluhannya agar bisa segera tertangani,” kata Anto, sapaannya.

Mulai dari bangun pagi, pasien menjalankan aktivitas seperti biasanya. Misalnya salat subuh bagi yang muslim dan dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan di pagi harinya. Kemudian mereka mengikuti senam dengan arahan instruktur dari tim medis yang menggunakan APD lengkap.

“Mereka juga dapat terapi, obat antivirus dan vitamin,” jelasnya.

Untuk makanan, pasien akan mendapatkan asupan gizi yang baik dari pihak hotel. Mulai dari sarapan, makan siang, hingga makan malam. Termasuk buah-buahan segar. Ini sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan kondisi dan menyehatkan tubuh mereka.

Baca Juga :  Tahun ini, Perekrutan CPNS Ditunda

Pasien yang diisolasi di hotel akhirnya bisa dikatakan tidak sedang merasa perawatan. Justru dibuat seolah-olah sedang berlibur di hotel selama beberapa hari.

Dari data RSUD Kota Mataram, saat ini ada 29 pasien yang dirawat di Hotel Nutana Jalan Airlangga. Sementara di 26 orang ada di Hotel Fizz Jalan Majapahit. “Alhamdulillah 17 orang hari ini (kemarin, Red) akan dipulangkan karena kondisinya sudah membaik. 10 orang dari Hotel Fizz dan tujuh orang dari Nutana,” ungkap Hermanto.

Anggota DPRD Kota Mataram HM Zaini yang terkonfirmasi Covid-19 mengakui pelayanan tim medis di tempat isolasi hotel Nutana luar biasa. Ia merasa banyak termotivasi dan bersemangat untuk sembuh dengan dukungan dari tim medis.

“Kita yang sakit dan lemah merasa bersemangat diajak senam dan berjemur. Kemudian kami dimotivasi dan dilayani dengan luar biasa. Kondisi kesehatan kami dikontrol dan kami bisa konsultasi keluhan yang kami rasakan,” jelasnya.

Tak dipungkirinya, waktu isolasi yang dijalani di hotel terasa menyenangkan. Ini berdampak pada kondisi imunitas yang terus membaik. “Alhamdulillah, baru sembilan hari kondisi saya sudah membaik dan sudah boleh pulang,” syukur Zaini. (*/r3)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya