Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Yakin Ekskul Pramuka Akan Tetap Diminati

JAYAPURA – Kendati ekstrakurikuler Pramuka tak lagi menjadi kewajiban bagi siswa, namun Dinas Pendidikan Provinsi Papua meyakini eskul tersebut tetap akan diminati kaum pelajar.

Kepala Dinas Pendidikan Papua, Christian Sohilait, menyampaikan seiring dengan  kurikulum merdeka belajar maka Pramuka hari ini bukan lagi suatu kewajiban namun sama dengan ekstrakurikuler lainnya.

“Bagi siswa yang berminat masuk Pramuka silahkan ikut sebab siswa sendiri yang merasakan manfaatnya, jika merasa banyak manfaat dari pramuka maka mereka pasti masuk pramuka meski kini bukan lagi suatu kewajiban,” ucap Sohilait saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (1/4).

Menurut Cristian, tak jadi masalah ketika eskul Pramuka tidak lagi menjadi suatu kewajiban. Hanya saja, jumlah yang ikut Pramuka nantinya berkurang mulai dari tingkatan SD hingga SMA.

Baca Juga :  Big Match, Warnai Laga Perdana Sepak Bola

“Dan hari ini dikarenakan eskul Pramuka bukan lagi suatu kewajiban, maka hari jumat akan ada beberapa pelajar yang tidak menggunakan seragam Pramuka khususnya bagi mereka yang tidak mengambil eskul tersebut,” kata Kristian.

Mantan Sekda Lanny Jaya itu meyakini sekalipun eskul Pramuka bukan lagi suatau kewajiban, namun dalam prakteknya akan menjadi ekstrakurikuler yang diwajibkan.

“Ekstrakurikuler Pramuka banyak diminati tingkatan pelajar, sebab banyak hal yang bisa dipelajari didalamnya. Tentang gotong royong, beragam keterampilan, survival di hutan dan tentang kebersamaan, semua itu ada di Pramuka,” ucapnya.

Sehingga itu kata Cristian, meski Pramuka tak lagi menjadi kewajiban. Namun dia akan seperti sebuah kewajiban. Hal ini ini dilihat dari manfaat yang didapatkan anak anak.

Baca Juga :  Berbica Otsus Bicara Tentang Masyarakat Papua

“Apa yang diputuskan Menteri kita ikuti, ini juga bagian dari menghidupkan kegiatan eskul lainnya yang ada di sekolah,” katanya.

Diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Riatek) mencabut ekstrakurikuler Pramuka sebagai kewajiban bagi siswa.

Pada Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 mengenai kurikulum jenjang PAUD hingga menengah, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan bahwa Pramuka kini bukan lagi ekskul wajib buat siswa.

Sebelumnya, Pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang diwajibkan untuk siswa SD-SMA sederajat. Aturan tersebut tercantum pada Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Pasal 2. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Kendati ekstrakurikuler Pramuka tak lagi menjadi kewajiban bagi siswa, namun Dinas Pendidikan Provinsi Papua meyakini eskul tersebut tetap akan diminati kaum pelajar.

Kepala Dinas Pendidikan Papua, Christian Sohilait, menyampaikan seiring dengan  kurikulum merdeka belajar maka Pramuka hari ini bukan lagi suatu kewajiban namun sama dengan ekstrakurikuler lainnya.

“Bagi siswa yang berminat masuk Pramuka silahkan ikut sebab siswa sendiri yang merasakan manfaatnya, jika merasa banyak manfaat dari pramuka maka mereka pasti masuk pramuka meski kini bukan lagi suatu kewajiban,” ucap Sohilait saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (1/4).

Menurut Cristian, tak jadi masalah ketika eskul Pramuka tidak lagi menjadi suatu kewajiban. Hanya saja, jumlah yang ikut Pramuka nantinya berkurang mulai dari tingkatan SD hingga SMA.

Baca Juga :  Operasi di Papua Belum Memutus Mata Rantai Kekerasan

“Dan hari ini dikarenakan eskul Pramuka bukan lagi suatu kewajiban, maka hari jumat akan ada beberapa pelajar yang tidak menggunakan seragam Pramuka khususnya bagi mereka yang tidak mengambil eskul tersebut,” kata Kristian.

Mantan Sekda Lanny Jaya itu meyakini sekalipun eskul Pramuka bukan lagi suatau kewajiban, namun dalam prakteknya akan menjadi ekstrakurikuler yang diwajibkan.

“Ekstrakurikuler Pramuka banyak diminati tingkatan pelajar, sebab banyak hal yang bisa dipelajari didalamnya. Tentang gotong royong, beragam keterampilan, survival di hutan dan tentang kebersamaan, semua itu ada di Pramuka,” ucapnya.

Sehingga itu kata Cristian, meski Pramuka tak lagi menjadi kewajiban. Namun dia akan seperti sebuah kewajiban. Hal ini ini dilihat dari manfaat yang didapatkan anak anak.

Baca Juga :  Monumen Sarasehan Lambang Persaudaraan Nusantara

“Apa yang diputuskan Menteri kita ikuti, ini juga bagian dari menghidupkan kegiatan eskul lainnya yang ada di sekolah,” katanya.

Diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Riatek) mencabut ekstrakurikuler Pramuka sebagai kewajiban bagi siswa.

Pada Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 mengenai kurikulum jenjang PAUD hingga menengah, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan bahwa Pramuka kini bukan lagi ekskul wajib buat siswa.

Sebelumnya, Pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang diwajibkan untuk siswa SD-SMA sederajat. Aturan tersebut tercantum pada Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Pasal 2. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya