Kondisi Panti Asuhan Generasi Pembawa Terang Kehidupan usai dilahap si jago merah, Senin (29/9) (FOTO:Maria Pasik Demetouw for Cepos)
Penyebab Kebakaran Diduga Ada Unsur Kesengajaan
JAYAPURA – Kebakaran melanda Panti Asuhan Generasi Pembawa Terang Kehidupan di Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami. Beruntungnya tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Cenderawasih Pos, Selasa (30/9), peristiwa kebakaran tersebut terjadi diduga kuat ada unsur kesengajaan dilakukan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK).
Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Maria Pasik Demetouw kepada Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya. Maria menjelaskan bahwa pada saat kejadian pihaknya sempat melihat dua OTK yang mencurigakan menggunakan kendaraan sepeda motor dengan kecepatan tinggi meninggalkan lokasi kejadian.
Puluhan anak-anak tetap tersenyum, meskin harus mengungsi di Kantor Polda Papua, Selasa (30/9)
Peristiwa kebakaran tersebut diketahui berawal terdengar bunyi seperti lemparan batu yang mengenai atap seng tepatnya di Ruang II (Ruang Doa) dari panti asuhan itu.
“Ada anak-anak kita sempat melihat dua orang yang tidak dikenal menggunakan kendaraan sepeda motor dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat kejadian. Tidak lama setelah itu, saksi melihat api sudah menyala dan mulai membakar bagian atap seng,” jelas Maria berdasarkan keterangan salah seorang anak panti.
Karena melihat api semakin membesar, ketua panitia asuhan dan anak tersebut langsung berteriak ke arah penghuni asrama yang saat itu melaksanakan ibadah malam sebelum tidur. Akibat kebakaran ini, kurang lebih sebanyak 43 orang penghuni panti harus mengungsi ke Markas Besar Polda Papua.
Penyebab Kebakaran Diduga Ada Unsur Kesengajaan
JAYAPURA – Kebakaran melanda Panti Asuhan Generasi Pembawa Terang Kehidupan di Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami. Beruntungnya tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Cenderawasih Pos, Selasa (30/9), peristiwa kebakaran tersebut terjadi diduga kuat ada unsur kesengajaan dilakukan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK).
Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Maria Pasik Demetouw kepada Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya. Maria menjelaskan bahwa pada saat kejadian pihaknya sempat melihat dua OTK yang mencurigakan menggunakan kendaraan sepeda motor dengan kecepatan tinggi meninggalkan lokasi kejadian.
Puluhan anak-anak tetap tersenyum, meskin harus mengungsi di Kantor Polda Papua, Selasa (30/9)
Peristiwa kebakaran tersebut diketahui berawal terdengar bunyi seperti lemparan batu yang mengenai atap seng tepatnya di Ruang II (Ruang Doa) dari panti asuhan itu.
“Ada anak-anak kita sempat melihat dua orang yang tidak dikenal menggunakan kendaraan sepeda motor dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat kejadian. Tidak lama setelah itu, saksi melihat api sudah menyala dan mulai membakar bagian atap seng,” jelas Maria berdasarkan keterangan salah seorang anak panti.
Karena melihat api semakin membesar, ketua panitia asuhan dan anak tersebut langsung berteriak ke arah penghuni asrama yang saat itu melaksanakan ibadah malam sebelum tidur. Akibat kebakaran ini, kurang lebih sebanyak 43 orang penghuni panti harus mengungsi ke Markas Besar Polda Papua.